Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Reporter

Editor

Devy Ernis

Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id
Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog Universitas Indonesia (UI) Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akademik. "Penelitian yang saya lakukan berhasil mengidentifikasi empat motif utama silence mahasiswa menyaksikan kecurangan akademik," kata Anna Armeini Rangkuti dilansir dari laman resmi UI pada Selasa, 17 Januari 2023.

Ia menjelaskan empat motif tersebut, yaitu pertama acquiescent (karena merasa tidak berdaya mengubah situasi), kedua prososial (karena memiliki motif altruistik untuk membantu pelaku kecurangan atau untuk menjaga nama baik institusi), ketiga oportunistik (karena motif kepentingan pribadi dan tidak ingin direpotkan dengan prosedur pelaporan kecurangan), dan keempat defensif (karena merasa takut akan konsekuensi yang dihadapi jika melaporkan kecurangan).

Anna mengatakan hasil riset tersebut mengungkapkan, motif prososial dan defensif merupakan motif yang lebih dominan dibandingkan motif acquiescent dan oportunistik. Motif silence prososial dapat dimaknai dari sisi empati mahasiswa yang menyaksikan kecurangan, yaitu empati kepada pelaku kecurangan yang kemungkinan akan mendapatkan kesulitan jika kecurangannya dilaporkan.

Baca juga: FMIPA UI Kembangkan Alat Pendeteksi Longsor Jarak Jauh

Selain itu, lanjut Anna, motif silence prososial juga dapat dilihat dari sisi nilai budaya masyarakat kolektif yang berlaku di Indonesia. Kehidupan di dalam budaya kolektif lebih mengutamakan keharmonisan dan solidaritas, bahkan salah satu indikasi kesejahteraan psikologis individu di tengah masyarakat kolektif adalah dengan sikap dan perilaku yang mengutamakan kepentingan orang lain. Hal ini termasuk menolong orang lain agar tidak mendapat kesulitan dalam beragam sisi kehidupan.

"Motif silence defensif yang juga ditemukan sebagai motif yang dominan sangat terkait dengan hubungan interpersonal dalam kehidupan sehari-hari. Motif silence defensif mahasiswa yang menyaksikan kecurangan akademik ditunjukkan dengan rasa takut disingkirkan dari pergaulan dan dimusuhi oleh mahasiswa lain akibat melaporkan kecurangan yang terjadi," kata Anna yang juga merupakan dosen di Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Penelitian ini menjadi kontribusi praktis bagi pihak-pihak yang terkait dengan dunia pendidikan tinggi. Pertama, peraturan yang terkait dengan kecurangan akademik perlu mencantumkan tanggung jawab peran mahasiswa saksi kecurangan secara eksplisit.

Kedua, tersedianya sarana pelaporan yang memadai, aman, dan menjaga kerahasiaan identitas pelapor. Ketiga, standardisasi peraturan yang terkait dengan kecurangan akademik di kelas-kelas perkuliahan dan juga antarfakultas.

Standardisasi ini agar academic cheating awareness, seriousness of academic cheating, dan peer reporting judgment semakin menguat di benak mahasiswa serta memperbesar peluang terjadinya pelaporan kecurangan.

"Terakhir, mengingat pentingnya peran persepsi keseriusan kecurangan akademik untuk melemahkan silence mahasiswa yang menyaksikan terjadinya kecurangan," katanya.

Maka pihak dosen pengajar dan institusi pendidikan disarankan untuk melakukan sosialisasi tentang beragam dampak serius kecurangan akademik bagi kehidupan individu, institusi, bahkan negara. Kecurangan akademik merupakan persoalan yang serius yang idealnya ditangani juga dengan serius oleh seluruh sivitas akademika.

Anna melakukan penelitian doktoralnya yang berjudul “Mekanisme Pelemahan Silence Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik Melalui Peran Mediasi Seriousness of Academic Cheating dalam Perspektif Pengambilan Keputusan Etis”. Hasil penelitian ini mengantarkan Anna meraih gelar doktor dari Fakultas Psikologi UI.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.








10 Tahun Perjalanan eFishery yang Sumbang Rp 3,4 Triliun terhadap PDB di Sektor Akuakultur pada 2022

13 jam lalu

(kiri) Wakil Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, Dr. Paksi Walandoue (kanan) Co-Founder & CEO eFishery, Gibran Huzaifah dalam acara eFishery Impact Report 2022 di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu 29 Maret 2023 (Foto oleh Hanifah Dwijayanti)
10 Tahun Perjalanan eFishery yang Sumbang Rp 3,4 Triliun terhadap PDB di Sektor Akuakultur pada 2022

Perjalanan eFishery selama 10 tahun yang memberikan kontribusi besar Rp 3,4 Triliun untuk PDB di sektor akuakultur pada 2022.


Profil Once Mekel, Eks Vokalis yang Tak Diijinkan Bawa Lagu Dewa 19

1 hari lalu

Elfonda Mekel atau Once. TEMPO/Yosep Arkian
Profil Once Mekel, Eks Vokalis yang Tak Diijinkan Bawa Lagu Dewa 19

Ahmad Dhani melarang Once Mekel membawakan lagu-lagu Dewa 19 saat konser solonya. Ini profil Once Mekel.


Riset UI Catat eFishery Sumbang Rp 3,4 Triliun terhadap PDB di Sektor Akuakultur pada 2022

1 hari lalu

(kiri) Wakil Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, Dr. Paksi Walandoue (kanan) Co-Founder & CEO eFishery, Gibran Huzaifah dalam acara eFishery Impact Report 2022 di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu 29 Maret 2023 (Foto oleh Hanifah Dwijayanti)
Riset UI Catat eFishery Sumbang Rp 3,4 Triliun terhadap PDB di Sektor Akuakultur pada 2022

Startup perikanan, eFishery, menurut riset Universitas Indonesia telah berkontribusi Rp 3,4 Triliun terhadap PBD sektor akuakultur di 2022.


Wisudawan Tertua ITS Lulus Usia 69 Tahun, Punya 10 Gelar Magister dan 2 Doktor

2 hari lalu

Achmad Helmi di perayaan Wisuda ke-127 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Sabtu, 18 Maret 2023. Dok. ITS
Wisudawan Tertua ITS Lulus Usia 69 Tahun, Punya 10 Gelar Magister dan 2 Doktor

Wisudawan tertua ITS Achmad Helmi mengaku hobi berkuliah. Ia menyandang 10 gelar magister dan 2 gelar doktor.


Unair Jadi Kampus dengan Jurusan Hukum Terbaik di Indonesia Versi QS WUR dan SIR 2023

2 hari lalu

Kampus Unair. Istimewa
Unair Jadi Kampus dengan Jurusan Hukum Terbaik di Indonesia Versi QS WUR dan SIR 2023

FH Unair menjadi pemeringkatan perguruan tinggi sedunia, QS WUR dan SCImago Institutions Rankings 2023.


30 Top Universitas di Indonesia Versi SIR 2023, Bisa Jadi Referensi SNBT

2 hari lalu

Universitas Syiah Kuala. Kredit: Antara
30 Top Universitas di Indonesia Versi SIR 2023, Bisa Jadi Referensi SNBT

Scimago Institutions Rankings (SIR), lembaga pemeringkatan perguruan tinggi dunia telah merilis hasil pemeringkatan top universitas di Indonesia 2023.


Kampus Favorit di SNBP 2023: UB dan UGM Bersaing

2 hari lalu

Kampus Universitas Brawijaya di Malang, Jawa Timur, Senin, 24 November 2014. [TEMPO/STR/Aris Novia Hidayat; ANH2014112508]
Kampus Favorit di SNBP 2023: UB dan UGM Bersaing

Dari 137 PTN yang membuka penerimaan mahasiswa baru melalui jalur SNBP, Universitas Brawijaya menjadi kampus paling banyak diminati peserta.


3 Prodi FMIPA UI Jalani Visitasi Internasional ASIIN

3 hari lalu

Ilustrasi Kampus Universitas Indonesia 2022. (DOK. HUMAS UI)
3 Prodi FMIPA UI Jalani Visitasi Internasional ASIIN

Sebanyak tiga program studi FMIPA UI menjalani visitasi internasional. Apa saja?


Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

5 hari lalu

Tim Mahabidzul dari ITB merancang pendeteksian jenis malaria pada pasien secara cepat dan akurat. Dok.ITB
Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.


Gelar Doktor di India Tak Wajib Publikasi Makalah, Tekan Praktik Jurnal Predator

6 hari lalu

Ilustrasi mahasiswa wisuda. shutterstock.com
Gelar Doktor di India Tak Wajib Publikasi Makalah, Tekan Praktik Jurnal Predator

Terungkap salah satu konsumen terbesar jurnal predator di dunia, India revisi signifikan syarat gelar doktor