TEMPO.CO, Jakarta - Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FF UI) bekerja sama dengan Pusat Riset Vaksin dan Obat, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan bahan baku obat dari biodiversitas bahan alam Indonesia. Kolaborasi ini diresmikan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama oleh Dekan FF UI Arry Yanuar dan Kepala Pusat Riset Vaksin dan Obat BRIN Masteria Yunovilsa Putra pada Rabu, 18 Januari 2023.
FF UI dan BRIN ke depannya akan melakukan investigasi senyawa bioaktif dari tanaman dan bahan laut dengan metode metabolomik untuk mengidentifikasi senyawa sekunder yang bisa dimanfaatkan dalam pembuatan obat. Senyawa tersebut kemudian dikelompokkan sesuai dengan prospect pengobatan penyakit tertentu, misalnya kanker, diabetes, dan sebagainya.
Dekan FF UI Arry Yanuar mengatakan selama ini pemanfaatan bahan untuk obat masih banyak dari tanaman dan herbal. Kali ini, kata dia, pihaknya akan perluas sampai ke biota laut dan mengembangkan basis datanya.
Baca juga: FMIPA UI Kembangkan Alat Pendeteksi Longsor Jarak Jauh
"Dalam beberapa waktu terakhir, FF UI dan BRIN telah melakukan riset pengembangan obat Covid-19 dari biota laut. Dari riset tersebut, kami akan publikasikan dan uji coba lebih lanjut aktivitasnya. Kami berharap ada produk lain yang dihasilkan dan ke depannya dapat bersinergi dengan mitra industri,” kata Arry dilansir dari laman UI pada Kamis, 19 Januari 2023.
Kerja sama FF UI dan BRIN juga melingkupi pertukaran informasi dan keahlian dalam bidang biologi farmasi (studi metabolomik pemurnian, uji bioaktivitas, dan elusidasi struktur kimia). Keduanya juga bekerja sama dalam peningkatan kompetensi periset, dosen, mahasiswa, dan pranata laboratorium; pemanfaatan sarana dan prasarana masing-masing pihak; penyusunan publikasi dan dokumen kekayaan intelektual hasil kegiatan bersama; pertukaran dan pemanfaatan data dan informasi; serta monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan.
“Ini adalah awalan yang bagus bagi kita. Ke depannya, tidak hanya untuk Pusat Kolaborasi Riset (PKR), kami berharap kita bisa mengembangkan produk-produk biologi. Saat ini, BRIN sedang mengembangkan vaksin tuberkulosis dan monoclonal antibody. Saya dengar UI juga sedang mengembangkan vaksin yang sama. Semoga kami bisa mengembangkan ini bersama-sama,” kata Masteria.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.