TEMPO.CO, Jakarta - Apple dituding melanggar persaingan usaha di Rusia. Pemerintahan setempat mengumumkan hasil investigasinya yang menyatakan Apple telah melanggar ketentuan antimonopoli dengan tidak mengizinkan pengembang aplikasi menautkan diri ke opsi pembayaran di luar App Store.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Rusia kemudian mendenda Apple setara Rp 255 miliar. Jumlah itu berdasarkan perputaran uang di App Store untuk wilayah Rusia. Perhitungan denda disebutkan dibuat lebih rendah daripada seharusnya atas alasan kepatuhan Apple terhadap sanksi keuangan terhadap Rusia.
Sebenarnya, hasil investigasi telah diumumkan pada Juli tahun lalu, tetapi jumlah besarnya denda harus dihitung dari omzet App Store di Rusia. Dijelaskan, Apple melanggar Undang-Undang Antimonopoli di negara itu dan menyalahgunakan posisi dominannya di pasar toko aplikasi.
Apple disebutkan melarang pengembang aplikasi iOS memberi tahu klien di dalam aplikasi tentang kemungkinan membayar pembelian di luar App Store. Ataupun menggunakan metode pembayaran alternatif.
Baca juga: Apple Berani Hadirkan Kembali Aplikasi Lawan Politik Putin di App Store
Rusia adalah salah satu dari banyak negara di dunia yang menemukan bahwa kebijakan App Store Apple melanggar Undang-Undang Antimonopoli. Negara lainnya termasuk AS yang pengadilannya telah memutus Apple harus mengizinkan pengembang untuk mengarahkan pengguna ke layanan pembayaran pihak ketiga.
Perhitungan Denda untuk Apple
Sebelumnya, Federal Anti-Monopoly Service (FAS) di Rusia mengatakan akan menjatuhkan denda berbasis omzet terhadap Apple App Store, yang nilainya ditentukan selama penyelidikan administratif. Hasil perhitungan diungkap FAS Rusia sebesar $17,4 juta itu pada Selasa, 17 Januari 2023. Apple diharuskan membayar denda dalam dua bulan.
Baca juga: TikTok Didenda Rp 82 Miliar di Prancis, Masalah Cookie Pengguna
Penjualan Apple di Rusia
Apple menangguhkan penjualan perangkat keras di Rusia per Maret 2022, dan juga menarik layanan Apple Pay, untuk mematuhi sanksi ekonomi AS terhadap Rusia. Ini menyusul agresi militer Rusia ke Ukraina.
Ukraina bahkan meminta Apple untuk melangkah lebih jauh, dan menangguhkan App Store sepenuhnya di Rusia. Perusahaan yang berbasis di Cupertino, AS, itu memang tak mengikuti permintaan itu namun Apple telah memblokir penjualan aplikasi milik perusahaan Rusia yang terkena sanksi AS.
9 TO 5 MAC
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.