TEMPO.CO, Jakarta - Pendaftaran beasiswa Fulbright 2023 telah dibuka. Pendaftaran ditutup hingga 15 Februari mendatang. Beasiswa ini diperuntukan untuk studi jenjang S2 dan S3. Beasiswa Fulbright dibuka setiap tahunnya oleh Pemerintah Amerika Serikat melalui lembaga Aminef (American Indonesian Exchange Foundation).
Salah satu peraih beasiswa Fulbright, David Segoh, membagikan pengalamannya ketika meraih beasiswa tersebut. David menyelesaikan gelar doktor di Washington State University. Di sana, dia mengambil studi Educational Technology yang mempelajari tentang pengembangan kurikulum pendidikan dan pemanfaatan teknologi bagi dunia pendidikan.
David Segoh yang juga dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (Unair) mengatakan program Fulbright ini membentuk dirinya sebagai individu yang lebih peduli akan masalah sosial, serta mampu beradaptasi dengan lingkungan yang selalu berubah.
Dia mengatakan program Fulbright tidak ada batasan usia saat mendaftar. "Beasiswa ini merupakan beasiswa yang prestigious dan fully funded dari awal aplikasi," ujarnya dilansir dari laman resmi Unair pada Senin, 23 Januari 2023.
Baca juga: Kisah Aldilla, Alumni Harvard Law School yang Kini Berkarier di Firma Hukum Ternama
Beasiswa Fulbright memberikan berbagai tawaran bidang studi kecuali ilmu kedokteran, keperawatan, kedokteran gigi, dan psikologi klinis. Sebab, jurusan kuliah itu perlu didukung perizinan dan kode etik yang berbeda di berbagai negara.
Untuk bisa lolos beasiswa tersebut, David mengatakan perlu dilakukan persiapan yang matang. Semua berkas persyaratan perlu dipersiapkan jauh-jauh hari. Mulai dari esai hingga TOEFL. Dia berpesan agar para peserta tak patah semangat apabila belum berhasil. David mengatakan dirinya juga pernah gagal meraih beasiswa sebelum akhirnya lolos Fulbright.
Dia pun berharap ilmu yang didapatnya belajar di Amerika Serikat dapat bermanfaat. “Harapannya setelah mengenyam pendidikan di Amerika dapat memberikan sumbangsih yang bermanfaat bagi negeri,” kata David.
Persyaratan Beasiswa Fulbright 2023
Program Magister (S2)
- Sarjana (S1)
- Memiliki IPK minimal 3.0 (skala 4.0)
- Memiliki skor TOEFL ITP minimal 550, atau skor TOEFL iBT 80, atau skor IELTS 6,5, atau skor Duolingo 105.
Program Doktoral (S3)
- Bergelar master (S2)
- Memiliki IPK minimal 3.0 (skala 4.0)
- Memiliki skor TOEFL ITP minimal 575, atau skor TOEFL iBT 90, atau skor IELTS 7.0, atau skor Duolingo 110.
- Memiliki niat untuk mengambil atau kembali ke posisi akademik setelah menyelesaikan gelar.
Dokumen yang Dibutuhkan Beasiswa Fulbright 2023
- Formulir aplikasi yang sudah diisi.
- Salinan TOEFL ITP terbaru (kurang dari dua tahun) atau yang setara.
- Dua surat referensi, baik dari perusahaan atau dosen universitas.
- Fotokopi transkrip akademik dan ijazah (dalam bahasa asli dan terjemahan bahasa Inggris).
- Salinan dokumen identitas yang masih berlaku (KTP atau paspor).
- Curriculum Vitae
Alur Seleksi Beasiswa Fulbright 2023
Pelamar akan mengikuti tiga tahap seleksi, yaitu:
- Panitia seleksi akan meninjau semua aplikasi dalam seleksi aplikasi dan wawancara.
- Aplikasi kandidat yang direkomendasikan oleh panitia akan diteruskan ke lembaga pengawas di luar negeri untuk ditinjau lebih lanjut.
- Seleksi akhir dilakukan oleh dewan beasiswa asing J. William Fulbright.
Seluruh dokumen persyaratan dikirim melalui pos ke:
American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF)
Intiland Tower, Lantai 11
Jalan Jenderal Sudirman Kav. 32
Jakarta 10220
Tel : (021) 579 39 085 9086
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.