Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NASA Ajak Warga Dunia Cari Planet Baru Tempat Tinggal Alien

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Ilustrasi Eksoplanet Kepler 1625-b. (http://wookbox.com)
Ilustrasi Eksoplanet Kepler 1625-b. (http://wookbox.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengajak siapa pun yang ingin berpartisipasi dalam pengamatan eksoplanet - planet di luar tata surya - dalam program pencarian yang dinamakan Exoplanet Watch. 

Melanasir indianexpress.com, ilmuwan telah mengkonfirmasi keberadaan lebih dari 5.000 planet di luar sistem surya kita. Mereka menampilkan beragam karakteristik yang berbeda-beda, seperti awan yang terbuat dari kaca dan matahari ganda. Namun, astronom memperkirakan bahwa mungkin ada jutaan eksoplanet lainnya yang terdapat di galaksi ini. 

Program Exoplanet Watch NASA dimulai pada tahun 2018 dan memungkinkan peserta untuk menggunakan teleskop mereka sendiri untuk mendeteksi planet di luar sistem surya. Program ini juga memungkinkan mereka untuk mencari eksoplanet dalam data dari teleskop lain menggunakan komputer atau smartphone.

"Dengan Exoplanet Watch, Anda dapat belajar cara mengamati eksoplanet dan melakukan analisis data menggunakan perangkat lunak yang digunakan oleh ilmuwan NASA yang sebenarnya. Kami sangat senang untuk menunjukkan kepada lebih banyak orang bagaimana ilmu eksoplanet sebenarnya dilakukan," ujar pemrakarsa  Exoplanet Watch Rob Zellem yang juga seorang astrofisikawan di Jet Propulsion Laboratory (JPL) di California Selatan, Senin 23 Januari 2023.

"Saya harap program ini menurunkan hambatan ilmu bagi banyak orang dan menginspirasi generasi berikutnya dari astronom untuk bergabung dengan bidang kami," tambahnya.

Eksoplanet adalah sebutan bagi semua planet di luar tata surya. Kebanyakan eksoplanet mengorbit pada bintang lain. Menurut pakar, eksoplanet melintas pada bintang-bintang diorbitnya.

Exoplanet Watch adalah proyek sains NASA yang disponsori NASA’s Universe of Learning. Program ini memungkinkan siapa saja untuk belajar tentang planet yang mengorbit bintang selain matahari dan terlibat dalam pengamatannya.

Melansir space.com, ada lebih dari 5.000 eksoplanet yang terkonfirmasi dan kemungkinan ada jutaan lainnya yang belum ditemukan. Sebagian besar eksoplanet ditemukan menggunakan metode transisi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Waktu antara transisi eksoplanet ini mengungkap berapa lama waktu yang dibutuhkan sebuah planet untuk mengorbit pada bintang induknya. Dengan mengukur lebih banyak transisi akan membantu ilmuwan mengukur panjang orbit planet dengan lebih tepat.

Jika waktu ini tidak diukur dengan benar, ilmuwan yang mencoba untuk mengamati planet tersebut lebih detail dengan teleskop canggih dapat kehilangan waktu yang berharga dengan menunggu planet-planet tersebut muncul. Memiliki relawan menyortir data ini melalui Exoplanet Watch akan membantu menghemat sejumlah waktu yang signifikan.

Dengan bantuan para partisipan, Exoplanet Watch akan memanfaatkan penggunaan teleskop besar dengan lebih baik. Prediksi peristiwa transit pun nantinya bisa dilakukan secara akurat menggunakan teleskop milik ilmuwan. Exoplanet Watch juga bisa memantau variabilitas kecerahan bintang yang menjadi pusat tata surya sebuah eksoplanet.

SYAHDI MUHARRAM |SPACE | INDIAN EXPRESS

Baca:
Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


NASA dan India Akan Luncurkan Satelit Iklim pada 2024

4 hari lalu

Satelit NISAR memasuki ruang vakum termal di fasilitas ISRO di Bengaluru pada 19 Oktober. (Kredit gambar: ISRO)
NASA dan India Akan Luncurkan Satelit Iklim pada 2024

NASA dan ISRO sedang melakukan sentuhan akhir pada satelit NASA-ISRO Synthetic Aperture Radar (NISAR).


Misi Dragonfly Bertenaga Nuklir ke Bulan Saturnus, Titan, Ditunda hingga 2028

4 hari lalu

Ilustrasi misi Dragonfly yang terbang di atas bulan Saturnus, Titan. (Kredit gambar: NASA/Johns Hopkins APL/Steve Gribben)
Misi Dragonfly Bertenaga Nuklir ke Bulan Saturnus, Titan, Ditunda hingga 2028

Titan adalah sebuah planet yang menurut para ilmuwan kaya akan molekul organik.


NASA Tawarkan Pengalaman Menyaksikan Gerhana Matahari Total di Air Terjun Niagara pada 2024

19 hari lalu

Air terjun Niagara salah satu tempat wisata alam yang sangat terkenal di Amerika. Air terjun Niagara merupakan gabungan dari 3 air terjun, sehingga biasa disebut air terjun Horseshoe. Niagara mengaliri air sebanyak 6 juta kubik permenit, sungguh kekuatan air yang sangat dahsyat. Roberto Machado Noa/Getty Images
NASA Tawarkan Pengalaman Menyaksikan Gerhana Matahari Total di Air Terjun Niagara pada 2024

Air Terjun Niagara dianggap pas jadi latar belakang alam yang spektakuler untuk peristiwa sekali seumur hidup ini.


Astronot Pertama Pimpin Pesawat Berawak ke Bulan Wafat di Usia 95 Tahun

25 hari lalu

Astronot NASA Frank Borman dalam foto tak bertanggal. Borman menjabat sebagai komandan Apollo 8, misi pertama terbang keliling dunia. Atas perkenan NASA/Handout melalui REUTERS
Astronot Pertama Pimpin Pesawat Berawak ke Bulan Wafat di Usia 95 Tahun

Mantan astronot AS Frank Borman meninggal pada usia 95 tahun.


Wahana NASA Temukan Dua Asteroid Kecil Mengorbit Asteroid Dinkinesh

25 hari lalu

Asteroid Dinkinesh selebar setengah mil di sebelah kiri dan biner kontak yang menarik di sebelah kanan. Kredit: NASA/Goddard/SwRI/Johns Hopkins APL
Wahana NASA Temukan Dua Asteroid Kecil Mengorbit Asteroid Dinkinesh

Target pertama misi Lucy kini diketahui adalah tiga asteroid.


Teleskop NASA Temukan Lubang Hitam Terjauh yang Pernah Terdeteksi

28 hari lalu

Tim peneliti NASA berhasil menemukan tanda-tanda lubang hitam yang sedang berkembang hanya 470 juta tahun pascaperistiwa Dentuman Besar (Big Bang). (NASA)
Teleskop NASA Temukan Lubang Hitam Terjauh yang Pernah Terdeteksi

Lubang hitam tersebut berada pada tahap awal pertumbuhan yang belum pernah disaksikan sebelumnya.


Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya

28 hari lalu

Tata Surya. FOto: Space.com
Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya

Astronom menemukan tujuh planet 'digoreng' oleh bintangnya.


NASA Temukan Asteroid Dinky dengan Bulannya dekat Jupiter

30 hari lalu

Satelit dari asteroid Dinkinesh terlihat oleh Lucy Long Range Reconnaissance Imager (L'LORRI), saat pesawat ruang angkasa Lucy milik NASA melintasi biner asteroid ini. Gambar diambil pada 1 November 2023 dari jarak sekitar 270 mil. Kredit: NASA/Goddard/SwRI/Johns Hopkins APL/NOAO
NASA Temukan Asteroid Dinky dengan Bulannya dekat Jupiter

NASA telah merilis serangkaian gambar yang menunjukkan asteroid Dinky dan bulan semunya.


Ahli: Matahari Mengembang 1.000 Kali Lipat di Masa Akhirnya dan Melenyapkan Bumi Sekejap

33 hari lalu

Dua bintik hitam besar di matahari, yang dikenal sebagai sunspots (bintik matahari), muncul pada bulan Februari 2013, dan masing-masing seluas enam kalli Bumi. Kredit: NASA/SDO/AIA/HMI/Goddard Space Flight Center
Ahli: Matahari Mengembang 1.000 Kali Lipat di Masa Akhirnya dan Melenyapkan Bumi Sekejap

Rho Coronae Borealis adalah bintang katai deret utama berwarna kuning-oranye dengan 96 persen massa Matahari Bumi.


Ilmuwan Identifikasi Lapisan Cair di Interior Planet Mars

40 hari lalu

Lubang bor di permukaan Mars oleh Perseverance NASA dalam percobaan pertamanya mengumpulkan sampel batuan dari planet itu pada 6 Agustus 2021. mars.nasa.gov
Ilmuwan Identifikasi Lapisan Cair di Interior Planet Mars

Para ilmuwan mengidentifikasi lapisan cair jauh di dalam interior planet Mars.