Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Viral Buaya Antar Jasad Bocah, Sotong dan Cumi-cumi

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Ilustrasi buaya muara. wikipedia.org
Ilustrasi buaya muara. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini dimulai dari topik tentang seekor buaya di Sungai Mahakam, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur mendadak menjadi buah bibir di media sosial. Buaya tersebut  dikabarkan mengantar jasad seorang anak kecil ke tepi Sungai Mahakam pada Jumat, 20 Januari 2023. Diketahui, jasad tersebut bernama Muhammad Ziyad Wijaya yang berusia empat tahun. Lantas, bagaimana kisah sebenarnya? 

Berita terpopuler selanjutnya tentang perbedaan utama antara sotong dan cumi-cumi. Cumi-cumi dan sotong dalam laman seafishpoll termasuk bagian dari kelas cephalopoda, sejenis moluska yang juga termasuk gurita. Tidak seperti moluska lain seperti kerang dan siput, kebanyakan cephalopoda telah kehilangan cangkang luarnya yang keras.

Selain itu, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Amir Ma'ruf mengatakan peristiwa buaya mengantarkan jasad anak kecil ke tepi Sungai Mahakam bisa terjadi karena mungkin ada indikasi kedekatan buaya tersebut dengan masyarakat sekitar. Amir menduga buaya tersebut sering diberikan makan oleh masyarakat sehingga memberikan timbal balik pada manusia.

1. Buaya Viral di Sungai Mahakam Kalimantan Timur Antarkan Jasad Bocah 4 Tahun ke Keluarga

Belakangan ini, seekor buaya di Sungai Mahakam, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur mendadak menjadi buah bibir di media sosial. Buaya tersebut  dikabarkan mengantar jasad seorang anak kecil ke tepi Sungai Mahakam pada Jumat, 20 Januari 2023. Diketahui, jasad tersebut bernama Muhammad Ziyad Wijaya yang berusia empat tahun. Lantas, bagaimana kisah sebenarnya? 

Kisah buaya yang mengantarkan jasad seorang balita laki-laki tersebut pun mendadak viral. Peristiwa buaya yang mengantarkan jasad balita tersebut disaksikan langsung oleh keluarga korban yang memang sedang menunggu di tepi Sungai Mahakam. Sebelumnya, korban yang bernama Ziyad itu dikabarkan menghilang selama dua hari. Keluarga melaporkan bahwa Ziyad tenggelam di Sungai Mahakam. 

Dalam proses pencarian, Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Kaltim telah menggerakkan timnya untuk mencari Ziyad tetapi hasilnya nihil. Basarnas pun menyatakan bahwa kemungkinan Ziyad meninggal akibat tenggelam. Setelah dua hari dinyatakan hilang, pada Jumat, 20 Januari 2023 dikabarkan bahwa jasad Ziyad ditemukan dengan dibawa oleh seekor buaya. 

Buaya tersebut mengantarkan jasad Ziyad dari tengah sampai ke tepian sungai. Terlihat buaya tersebut awalnya tenggelam sambil membawa tubuh korban sebanyak tiga kali. Ketika kali ketiga, tubuh korban muncul ke permukaan.Ketika keluarga korban mendekat, buaya tersebut kembali berenang ke sungai. 

2. Sotong dan Cumi-cumi Tak Sama, Ini Perbedaannya

Ada banyak perbedaan utama antara sotong dan cumi-cumi, mengingat klasifikasi spesies mereka yang berbeda, sotong terlihat sangat berbeda dari cumi-cumi. Cumi-cumi dan sotong dalam laman seafishpoll termasuk bagian dari kelas cephalopoda, sejenis moluska yang juga termasuk gurita. Tidak seperti moluska lain seperti kerang dan siput, kebanyakan cephalopoda telah kehilangan cangkang luarnya yang keras.
Anatomi Cumi-cumi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam tubuh cumi-cumi terdapat struktur fleksibel berbentuk bulu yang disebut pena, di mana sotong memiliki cangkang bagian dalam yang disebut cuttlebone. Tulang sotong berlubang dan membantu menjaga sotong tetap di bawah air. 

Sebagian besar sotong menurut laman animals, berukuran panjang 6-20 inci dan berat 6-25 pon, sementara ukuran cumi-cumi sangat besar, mulai dari 1 inci sampai 50 kaki dan beratnya mulai dari 1 pon hingga lebih dari 1000 pon. Sotong datang dalam berbagai bentuk dibandingkan dengan cumi-cumi. 

Sotong memiliki sirip seperti kipas pada kedua sisi kepalanya yang bulat dan lebar, sedangkan cumi-cumi tidak. Kepala cumi-cumi lebih panjang dan tipis dibandingkan kepala sotong, ini juga berlaku pada tentakel dan lengan cumi biasanya dari sotong.

3. Bukan Hanya Buaya, 3 Hewan Laut ini Membantu Manusia saat Kepayahan

Baru-baru ini viral di media sosial, video seekor buaya mengantarkan jasad seorang balita yang tewas akibat tenggelam ke pinggir sungai Mahakam. 

Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Amir Ma'ruf, peristiwa tersebut bisa terjadi karena mungkin ada indikasi kedekatan buaya tersebut dengan masyarakat sekitar. Amir menduga buaya tersebut sering diberikan makan oleh masyarakat sehingga memberikan timbal balik pada manusia.

Aksi hewan membantu manusia sebenarnya bukan fenomena yang langka, sebab banyak pula satwa - satwa yang membantu manusia.  Simak Top 3 Tekno Berita Hari Ini lainnya di Tempo.co.

Baca:
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Pendaftaran Beasiswa LPDP 2023, Beasiswa UGM

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Baru 5 Persen Spesies Anggrek Indonesia yang Diketahui Status Konservasinya

1 hari lalu

Spesies anggrek Dendrobium sagin, satu di antara delapan spesies baru tumbuhan yang ditemukan di Indonesia sepanjang 2020 lewat penelitian kolaborasi LIPI. (LIPI/REZA SAPUTRA)
Baru 5 Persen Spesies Anggrek Indonesia yang Diketahui Status Konservasinya

Total anggrek Indonesia yang sudah dievaluasi IUCN Red List baru sebatas 230 spesies. Padahal, Indonesia memiliki hingga 4.200 spesies anggrek.


Peneliti BRIN Jelaskan Prospek dan Kebutuhan Pengembangan Vaksin Hepatitis C

2 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
Peneliti BRIN Jelaskan Prospek dan Kebutuhan Pengembangan Vaksin Hepatitis C

Peneliti BRIN mengatakan, pengembangan vaksin Hepatitis C bisa dilakukan jika peneliti dari berbagai disiplin ilmu bekerja sama.


Dampak Gempa Maksimal di Segmen Megathrust dan Cuaca Ekstrem Bogor Awas Berulang di Top 3 Tekno

4 hari lalu

Peta potensi gempa besar (megathrust) Mentawai. dok. IAGI Sumbar
Dampak Gempa Maksimal di Segmen Megathrust dan Cuaca Ekstrem Bogor Awas Berulang di Top 3 Tekno

op 3 Tekno Berita Terkini pada Rabu pagi ini, 4 September 2024, dipuncaki artikel penjelasan segmen-segmen megathrust di Indonesia oleh peneliti BRIN.


Masih Ada Kesempatan, BRIN Buka 500 Formasi CPNS 2024, Simak Persyaratannya

4 hari lalu

Peserta seleksi kompetensi dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) antre mengecek nomor ujian sebelum memasuki ruangan tes di Convention Hall Simpang Lima Gumul, Kediri, Jawa Timur, Rabu 8 September 2021. SKD CPNS sejumlah daerah yang berlangsung hingga 11 September 2021 berpusat di Kediri tersebut menerapkan standar protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Masih Ada Kesempatan, BRIN Buka 500 Formasi CPNS 2024, Simak Persyaratannya

Tersedia sebanyak 500 formasi CPNS 2024 BRIN. Kesempatan diberikan kepada lulusan doktor (S3) untuk mengisi jabatan fungsional Peneliti Ahli Muda.


Peneliti BRIN Jelaskan Sebaran 15 Segmen Megathrust di Indonesia dan Simulasi Dampaknya

4 hari lalu

Peta zona gempa megathrust. (Pusat Studi Gempa)
Peneliti BRIN Jelaskan Sebaran 15 Segmen Megathrust di Indonesia dan Simulasi Dampaknya

Simulasi gempa maksimal dari Segmen Megathrust Jawa Barat menghasilkan prediksi tsunami sampai 20 meter di pesisir. Bangunan roboh bisa sampai Jakarta


Peneliti BRIN: Lokasi Megathrust Umumnya di Sisi Barat Sumatera hingga Selatan Jawa

5 hari lalu

Segmentasi Megathrust Peta Gempa Nasional 2017. Kredit: Istimewa
Peneliti BRIN: Lokasi Megathrust Umumnya di Sisi Barat Sumatera hingga Selatan Jawa

Menurut peneliti BRIN, lokasi megathrust ini umumnya terletak di sisi barat Sumatera hingga selatan Jawa. Bidangnya seukuran Pulau Jawa.


Kapal Kuno yang Ditemukan di Bintan Disebut "Kapal Lancang Kuning", Ini Kata Arkeolog

6 hari lalu

Tim menemukan artefak dari dalam lambung kapal, terdiri dari fragmen keramik, kaca dan benda logam menyerupai kunci. Dok. Istimewa
Kapal Kuno yang Ditemukan di Bintan Disebut "Kapal Lancang Kuning", Ini Kata Arkeolog

Hasil sementara penelitian kapal kuno abad ke 12 Masehi yang ditemukan tertimbun di pasir di pantai kawasan Lagoi Bintan, Provinsi Kepulauan cukup uni


Kapal Kuno yang Ditemukan di Pesisir Bintan Diteliti, Kerja Sama dengan Italia

7 hari lalu

Penampakan kapal kuno dari abad ke-12 yang ditemukan di pesisir Lagoi Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Foto BRIN-UNIVERSITAS NAPOLI L'ORIENTALE
Kapal Kuno yang Ditemukan di Pesisir Bintan Diteliti, Kerja Sama dengan Italia

Kapal tersebut sudah ditemukan sejak 2016 di Bintan, namun penelitian dilanjutkan dua tahun belakangan.


Peneliti BRIN: Siaga Bencana Sudah Jadi Budaya Nenek Moyang Kita

7 hari lalu

Foto udara menggambarkan masjid terlihat utuh di antara bekas bangunan di sekitarnya yang rata dengan tanah setelah tersapu badai tsunami di Lhok Nga, Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Selasa, 4 Januari 2005. Dok.TEMPO/ Hariyanto
Peneliti BRIN: Siaga Bencana Sudah Jadi Budaya Nenek Moyang Kita

Peneliti BRIN menyebutkan budaya siaga bencana telah ada sejak zaman nenek moyang tinggal di Nusantara dan mitigasi yang tepat bisa kurangi korban.


Peneliti BRIN Jelaskan Penyebab Bumi Nanti Punya Waktu 25 Jam Sehari

8 hari lalu

Rotasi bumi
Peneliti BRIN Jelaskan Penyebab Bumi Nanti Punya Waktu 25 Jam Sehari

Menurut peneliti BRIN, bumi akan punya waktu 25 jam sehari nanti 180 juta tahun lagi.