TEMPO.CO, Jakarta - Nokia dan Samsung telah mencapai kesepakatan baru tentang teknologi paten 5G pada Senin, 23 Januari 2023. Hal ini membuat Samsung dapat menggunakan penemuan mendasar dalam 5G dan teknologi lainnya dari Nokia.
Ini bukan yang pertama kalinya, kedua perusahaan sebelumnya menandatangani kesepakatan serupa, yang telah berakhir pada akhir 2022 lalu.
Jenni Lukander, Presiden Nokia Technologies, mengatakan, “Perjanjian tersebut memberikan kebebasan kepada kedua perusahaan untuk berinovasi dan mencerminkan kekuatan portofolio paten Nokia, investasi selama puluhan tahun dalam R&D dan kontribusi terhadap standar seluler dan teknologi lainnya.”
Perjanjian baru akan membuat Samsung melakukan pembayaran royalti ke Nokia selama periode multi-tahun mulai 1 Januari 2023. Namun, ketentuan sebenarnya dari perjanjian tersebut tetap dirahasiakan.
Nokia saat ini memegang lebih dari 20 ribu keluarga paten dengan 4.500 dianggap penting untuk teknologi 5G. Perusahaan telah menginvestasikan lebih dari €130 miliar atau sekitar Rp 2.109 triliun dalam R&D sejak tahun 2000.
Nokia mengkontribusikan penemuannya untuk standar terbuka dengan imbalan hak untuk melisensikannya dengan persyaratan yang adil, wajar, dan tidak diskriminatif (FRAND). Perusahaan dapat melisensikan dan menggunakan teknologi ini tanpa perlu melakukan investasi substansial mereka sendiri dalam standar, mendorong inovasi dan pengembangan produk dan layanan baru bagi konsumen.
GSM ARENA
Baca:
Samsung Galaxy A14 5G Hadir di Indonesia, Dorong Migrasi ke 5G
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.