TEMPO.CO, Jakarta - Tim mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) meraih medali emas dalam kreasi Inovasi dan Ketahanan Pangan pada ajang International Agriculture Technology Essay Competition 2023 di Universitas Brawijaya. Tim tersebut beranggota Fany Zumrotul Faizah, Aisyah Hartiningrum, Evan Gabriel Nababan, M. Rofiqi Azmi, Shavira Priyantika Putri.
Dalam kompetisi itu, tim Unair menciptakan Gurabites sebagai inovasi produk camilan untuk penderita diabetes. Gurabites dibuat menggunakan bahan sagu dan umbi porang serta tambahan rambut jagung dan gula trembesi. Bahan pangan tersebut, kata Rofiqi, masih kurang dimanfaarkan secara maksimal. Mereka pun menyulap bahan-bahan tersebut menjadi produk bernilai jual tinggi.
Berbentuk snack bar, inovasi tersebut memiliki kandungan gula yang rendah dan kaya antioksidan. Zat itu dapat meningkatkan pelepasan insulin dari pankreas dan dapat menyehatkan tubuh. “Sehingga dapat menurunkan jumlah penderita diabetes mellitus. Selain itu, dapat mengontrol kadar gula darah penderita diabetes mellitus pada aspek makanan,” jelas Rofiqi, salah seorang anggota tim, dilansir dari laman resmi Unair pada Selasa, 24 Januari 2023.
Rofiqi mengatakan berbagai tahapan telah mereka lalui sejak 1-10 Januari 2023. Tahapan dimulai dari pengiriman, penjurian, dan pengumuman juara. Selain berfokus pada peningkatan diri di bidang penalaran, tim tersebut juga berkontribusi dalam penyelesaian masalah diabetes melitus tipe 2.
“Ini merupakan kesempatan berkompetisi dalam bidang penalaran dan menciptakan suatu produk inovasi untuk berkontribusi pada permasalahan kesehatan dunia, khususnya diabetes mellitus tipe 2,” katanya.
Adapun prevalensi diabetes melitus tipe 2 dari tahun ke tahun semakin meningkat. Karena itu, kata Rofiqi, perlu inovasi yang efektif pada tindakan preventif dan penanganannya. Hal itu dilakukan agar pasien tidak mengalami komplikasi yang serius. "Itu motivasi kami menciptakan inovasi membuat produk pangan alternatif yang rendah gula, Gurabites," ujarnya.
Inovasi tersebut diharapkan dapat menjadi upaya meningkatkan taraf hidup sehat masyarakat dan dapat menjadi solusi bagi penderita diabetes melitus tipe 2. Dia juga berharap inovasi tersebut mampu berkembang untuk mendukung pembentukan sumber daya manusia yang sehat dalam tercapainya poin ketiga SDGs, yaitu good health dan well-being.
"Harapannya inovasi produk ini dapat berkembang lebih lanjut pada skala produksi lebih besar dengan bekerja sama mulai UMKM hingga pabrik pengelola makanan,” katanya.
Baca juga: Beasiswa Fulbright 2023 Dibuka, Ini Cerita Dosen Unair yang Raih Beasiswa Tersebut
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.