Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berapa Lama Mayat Manusia Sebelum Terurai di Dalam Tanah?

image-gnews
ilustrasi kuburan 2 (pixabay.com)
ilustrasi kuburan 2 (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam kasus kekejian yang diduga dilakukan seorang pria bernama Wowon Erawan, atau dijuluki Wowon Serial Killer, publik disajikan aktivitas petugas kepolisian yang membongkar banyak lokasi untuk mengangkat kembali sejumlah jasad manusia. Penggalian kembali mayat yang sudah dikuburkan kerap dilakukan untuk kepentingan penyidikan atau proses hukum. 

Pertanyaannya, berapa lama waktu yang dibutuhkan sebelum sebatang tubuh manusia membusuk dan terurai dalam tanah--sehingga masih berguna untuk penyidikan? Begini penjelasannya mengutip beberapa sumber.

Jasad seseorang langsung terurai seiring sel-sel dalam tubuhnya mengering dan bakteri datang menginvasi. Tapi, meski proses dekomposisi itu bisa dimulai dalam hitungan menit setelah kematian, ada sejumlah variabel yang dapat mempengaruhi berapa lama mayat menjadi rangka. 

Daniel Wescott, Direktur Pusat Antropologi Forensik di Texas State University, Amerika Serikat, mengatakan kalau rata-rata mayat yang dikubur dalam peti mati sudah langsung membusuk di dalam tanah sejak di tahun pertamanya. "Tapi perlu sampai satu dekade untuk benar-benar terurai yang menyisakan hanya kerangka tulang," kata dia.

Sedangkan jasad yang dikubur tanpa peti tak memiliki proteksi dari serangga dan unsur lain yang mendukung proses pembusukan. "Biasanya sudah menjadi rangka dalam lima tahun," kata Nicholas Passalacqua dari Stasiun Riset Osteologi Forensik di Western Carolina University.  

Proses Tubuh Menjadi Tanah

Proses dekomposisi itu sendiri bersifat langsung. Begitu kematian terjadi dan darah berisi oksigen berhenti mengalir, sel-sel akan mati. 

Dalam sebuah proses yang disebut autolisis, sel-sel kemudian melepaskan enzim-enzim (terutama yang berasal dari Lisosom, yang mengandung enzim pencernaan). Menurut "The Cell: A Molecular Approach," dari Sinauer Associates, 2000, enzim-enzim itu yang akan memecah sel-sel itu sendiri, juga karbohidrat dan protein. 

Putrefaction, atau dekomposisi zat organik tanpa oksigen oleh bakteri, jamur, atau organisme lain, bisa mengubah beberapa bagian kulit menjadi hijau sekitar 18 jam setelah kematian. Menurut "Evaluation of Postmortem Changes" (StatPearls Publishing, 2022), proses ini muncul secara simultan seiring bakteri-bakteri dalam perut yang cepat membelah diri, menciptakan gas yang menyebabkan jasad kembung atau bengkak dan bau.

Putrefaction menjadi lebih cepat ketika tubuh berada dalam lingkungan yang panas. Inilah kenapa jasad manusia kerap disimpan dalam lemari pendingin sampai waktunya dimakamkan. 

Di fase membengkak ini, pembuluh darah hitam-kehijauan menjadi dapat terlihat dalam 24 sampai 48 jam setelah kematian. Begitu fase ini berlalu, yakni gas dilepaskan, fase yang terjadi kemudian adalah putrefaction hitam. Yang terjadi kemudian adalah organ dan jaringa tubuh melunak, dan serangga dan mikroba memakan sisa jaringan yang ada, menyisakan hanya tulang. 

Seperti dituturkan dalam 'Evaluation of Postmortem Changes', "Dekomposisi melambat secara signifikan di tahapan ini, dan ini butuh tahunan atau puluhan tahun untuk tulang rangka akhirnya terurai." 

Pengawetan atau Pembalseman

Untuk menunda seluruh proses itu, para pengawet jenazah biasanya mengeluarkan darah dan cairan lain dari dalam jasad dan menggantinya dengan cairan pengawet yang mereka suntikkan ke pembuluh darah vena. Bahan kimia ini, yang berperan sebagai pengawet atau pembalseman, menghentikan aktivitas bakteri yang mengurai tubuh. 

Tapi, sekalipun pembalseman adalan praktik yang umum, beberapa keyakinan melarangnya karena memandangnya sebagai sebuah penodaan terhadap tubuh. "Karena ketika pembalseman dilakukan, itu memang dapat benar-benar mengubah banyak hal," kata Wescott. 

Sebagai contoh, dia menunjuk kasus kematian tokoh pembela HAM Medgar Evers yang dikubur pada 1963 setelah dilakukan pembalseman. Ketika jasadnya digali lagi untuk dijadikan bukti dalam sebuah sidang di pengadilan pada 1991, Wescott mengatakan, "Tubuhnya masih utuh sehingga mereka membiarkan anaknya masuk melihat."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mereka yang dibalsem dan kemudian dikubur dalam peti jenazah, menurut Wescott, waktu dekomposisi umumnya lima sampai 10 tahun. Pada titik itu, jaringan sudah benar-benar hilang dan hanya tersisa tulang. "Kualitas pembalseman juga berpengaruh," katanya menambahkan. 

Wescott mencontohkan ketika dia menggali sebuah jasad yang telah dibalsem dan dikubur 15 tahun sebelum penggalian. Dia menemukan sebagian jasad sudah menjadi rangka karena peti sudah hancur. 

Tapi, jasad lain yang dibalsem dan kemudian digali lagi hanya setahun setelah dikuburkan, Wescott menemukan, "Dia terlihat baru saja meninggal, tapi beberapa bagian tubuhnya sudah berjamur." 

Kenapa Jasad Orang Obesitas Terurai Lebih Lambat?

Lokasi juga dapat memberi pengaruh. Jika tanahnya asam, peti atau kain bisa terurai lebih cepat, menjadikan jasad terpapar ke unsur-unsur, termasuk serangga, yang mendukung proses dekomposisi. 

Ada juga beberapa faktor yang menurut Wescott tak banyak orang menduganya, yakni orang dengan obesitas. Jasad orang itu disebutnya terdekomposisi lebih cepat pada awalnya, tapi kemudian melambat. Sebabnya, belatung lebih memilih jaringan otot dibandingkan lemak.

Kemoterapi dan antibiotik yang dikonsumsi sebelum kematian juga dapat memiliki dampak besar bagi proses pembusukan. Keduanya membunuh sebagian bakteri yang terlibat dalam proses dekomposisi itu.

Jenis peti mati juga begitu. Beberapa material menyerap cairan dari dalam tubuh dan dapat menyebabkanya mengering dan bahkan menjadi mumi lebih cepat. Jika jenis peti bersifat menjaga kelembapan, tubuh bisa terurai lebih cepat. 

LIVE SCIENCE

Baca juga: Pesawat Jatuh di Nepal, Mungkinkah Video Live Facebook Penyebabnya?

 


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

11 jam lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.


Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal di Apartemen Lavande, Kulit Lutut Mengelupas

14 jam lalu

Ilustrasi mayat. AFP/John MacDougall
Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal di Apartemen Lavande, Kulit Lutut Mengelupas

Seorang laki-laki bernama Winarman, 54 tahun, ditemukan meninggal di satu unit Apartemen Lavande, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet.


Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

1 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan


Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

2 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil


Penemuan Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Tangkap Tiga Orang Tersangka

3 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Penemuan Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Tangkap Tiga Orang Tersangka

Polisi telah menangkap tiga orang tersangka dalam kasus penemuan mayat perempuan di Pulau Pari. Dua di antaranya pacar korban.


Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

3 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

Polda Metro Jaya mengungkap hasil visum terhadap mayat perempuan berinisial R yang ditemukan di Pulau Pari,


Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

7 hari lalu

Rumah korban Didi Hartanto usai dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Perumahan Bumi Citra Indah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa, 16 April 2024. ANTARA/Rubby Jovan
Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.


FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

7 hari lalu

Kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key hingga runtuh, di Baltimore, Maryland, AS, 27 Maret 2024. REUTERS/Mike Segar
FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

FBI mengatakan pada Senin pihaknya membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore


Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

9 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi sebuah kecelakaan bus tingkat dua di Hong Kong, 10 Februari 2018. Sebanyak 65 penumpang lainnya terluka, dan 33 lainnya dirawat di rumah sakit. AP
Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.


Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

16 hari lalu

Elad Katzir. Foto: Al Quds Brigades
Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

Saudara perempuan Elad Katzir, sandera Israel yang ditemukan tewas di Gaza, menyalahkan pihak berwenang Israel atas kematiannya.