Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa yang Terjadi jika Matahari Terbit dari Barat? Ini Penjelasannya

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMatahari merupakan pusat tata surya yang dikelilingi planet-planet,  termasuk Bumi. Setiap hari Matahari bergerak dari timur ke barat. Namun, seperti yang kita tahu, Matahari tidak bergerak mengelilingi Bumi, melainkan sebaliknya. Revolusi dan rotasi Bumi membuat Matahari terbit dari timur tiap pagi dan terbenam di barat tiap petang.

Bumi berotasi dari arah barat ke timur, itulah sebabnya Matahari dan benda langit lainnya terbit dari timur menuju ke barat. Arah rotasi Bumi yang konstan itu membuat arah terbit dan terbenam Matahari selalu sama. Saat ini, belum ada penelitian mendalam terkait kemungkinan perubahan arah rotasi Bumi.

Pandangan Sains Tentang Matahari Terbit dari Barat

Terlepas dari suatu keyakinan spiritual, ada sejumlah sebab dan akibat terbitnya Matahari dari barat. Satu hal yang bisa mengubah arah rotasi Bumi dan menyebabkan Matahari terbit dari Barat adalah pembalikan geomagnetik atau medan magnet. Sejumlah astronom memang kerap mempelajari hal tersebut, tetapi mereka belum bisa memastikan dampaknya terhadap arah rotasi Bumi.

Melansir businessinsider.com,  baru-baru ini mengungkap bahwa inti Bumi memiliki potensi berhenti berputar atau bahkan mengubah arah putarnya. Namun, hal itu tidak semata-mata dapat mengubah arah rotasi Bumi seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Perubahan arah rotasi di planet lain seperti Venus dan Mars juga kerap menjadi perdebatan. Sebagian peneliti menyatakan bahwa perubahan arah rotasi planet nyata adanya, sedangkan sebagian lainnya menganggap itu hanyalah gerak semu (retrograde motion).

Sejauh prediksi ilmuwan, arah rotasi Bumi tak akan berubah secara tiba-tiba. Jika memang suatu saat arah rotasi Bumi berubah, bencana besar yang dapat membinasakan semua makhluk sangat mungkin terjadi. Atmosfer Bumi tidak bisa menahan perubahan spontan itu sehingga akan terjadi badai supersonik, angin topan, hingga megatsunami yang tak terbendung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, jika arah rotasi Bumi berubah secara perlahan, dampaknya mungkin tidak akan sekacau skenario awal. Seorang peneliti fisika, Sharika Hafeez, mengatakan cuaca di Bumi akan sangat berbeda, membuat makhluk hidup perlu banyak melakukan adaptasi. Gurun akan menyusut, tanaman hijau tumbuh lebih banyak. Tumbuh-tumbuhan subur akan lebih banyak menyimpan karbon sehingga produksi oksigen juga lebih besar. Hal itu akan mendinginkan atmosfer Bumi.

Walau Bumi menjadi lebih hijau, perubahan arah rotasi Bumi bukanlah “solusi ideal” untuk krisis iklim. Sirkulasi termohalin akan lenyap dan akan ada arus lain yang lebih kuat. Gurun baru di Brasil akan tercipta, cyanobacteria pun menguasai lautan dan menghasilkan terlalu banyak oksigen yang berbahaya. Pola angin juga akan ikut berubah dan menyebabkan perbedaan cuaca ekstrem di wilayah Eropa.

Apakah sejumlah perubahan itu semata-mata akan melenyapkan makhluk Bumi? Seorang penulis sains, Bill Bryson, berpendapat bahwa Bumi seakan-akan sangat cocok bagi makhluk hidup bukan murni karena begitu adanya, melainkan makhluk hiduplah yang terus berevolusi menyesuaikan perkembangan kondisi Bumi.

 NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM | NASA

Baca:
Matahari Memiliki Bintik Sangat Besar Saat Ini, Akan Berbahaya?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


111 Tahun Muhammadiyah, Ini Makna Logo Matahari dan 12 Sinar Utama

14 hari lalu

Logo Muhammadiyah. ANTARA/HO-istimewa
111 Tahun Muhammadiyah, Ini Makna Logo Matahari dan 12 Sinar Utama

Muhammadiyah rayakan hari jadinya ke-111. Ini perjuangan KH Ahmad Dahlan mendirikannya, dan makna logo Muhammadiyah.


SpaceX Elon Musk Akan Bernilai $500 atau Rp7,8 Kuadriliun pada 2030

22 hari lalu

Roket SpaceX Falcon Heavy lepas landas membawa pesawat ruang angkasa NASA untuk menyelidiki asteroid Psyche dari Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, AS, 13 Oktober 2023. REUTERS/Joe Skipper
SpaceX Elon Musk Akan Bernilai $500 atau Rp7,8 Kuadriliun pada 2030

Miliarder Ron Baron mengatakan SpaceX Elon Musk akan bernilai sekitar $500 atau sekitar Rp7,8 kuadriliun miliar pada tahun 2030.


Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya

26 hari lalu

Tata Surya. FOto: Space.com
Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya

Astronom menemukan tujuh planet 'digoreng' oleh bintangnya.


Ahli: Matahari Mengembang 1.000 Kali Lipat di Masa Akhirnya dan Melenyapkan Bumi Sekejap

31 hari lalu

Dua bintik hitam besar di matahari, yang dikenal sebagai sunspots (bintik matahari), muncul pada bulan Februari 2013, dan masing-masing seluas enam kalli Bumi. Kredit: NASA/SDO/AIA/HMI/Goddard Space Flight Center
Ahli: Matahari Mengembang 1.000 Kali Lipat di Masa Akhirnya dan Melenyapkan Bumi Sekejap

Rho Coronae Borealis adalah bintang katai deret utama berwarna kuning-oranye dengan 96 persen massa Matahari Bumi.


Mengenal Fitoplankton, Penghasil Oksigen Terbesar di Bumi

32 hari lalu

Mengenal Fitoplankton, Penghasil Oksigen Terbesar di Bumi

Penghasil oksigen utama di bumi bukanlah tumbuhan, melainkan mikroorganisme yang ada dalam ekosistem laut yang disebut fitoplankton.


Hari Buruk Bumi saat Asteroid Menghantam, Debunyalah yang Bikin Dinosaurus Punah

32 hari lalu

Pengunjung menyaksikan film kepunahan massal dinosaurus di Museum Geologi Bandung, Minggu 2 Februari 2020. Ruang pamer Sejarah Kehidupan di museum itu telah dibuka kembali setelah menjalani renovasi sejak Juni 2019 lalu. FOTO: ANWAR SISWADI/TEMPO
Hari Buruk Bumi saat Asteroid Menghantam, Debunyalah yang Bikin Dinosaurus Punah

Tabrakan asteroid yang membunuh dinosaurus adalah akibat atmosfer bumi penuh dengan debu.


Ilmuwan Identifikasi Lapisan Cair di Interior Planet Mars

38 hari lalu

Lubang bor di permukaan Mars oleh Perseverance NASA dalam percobaan pertamanya mengumpulkan sampel batuan dari planet itu pada 6 Agustus 2021. mars.nasa.gov
Ilmuwan Identifikasi Lapisan Cair di Interior Planet Mars

Para ilmuwan mengidentifikasi lapisan cair jauh di dalam interior planet Mars.


Ilmuwan Kaget dengan Sumber Gempa Terbesar di Mars, Wilayah Al-Qahira Vallis

45 hari lalu

Sebuah delta sungai kuno yang difoto oleh penjelajah Mars Perseverance NASA NASA/JPL-Caltech/ASU
Ilmuwan Kaget dengan Sumber Gempa Terbesar di Mars, Wilayah Al-Qahira Vallis

Para ilmuwan terkejut dengan sumber gempa terbesar yang terdeteksi di Mars.


Tempat Terbaik di Dunia untuk Melihat Matahari Terbenam, Bali Termasuk?

45 hari lalu

Seorang pengunjung bermain perahu layar pada saat sunset atau matahari terbenam di Pulau Boracay, Filipina, 17 Januari 2016. REUTERS/Charlie Saceda
Tempat Terbaik di Dunia untuk Melihat Matahari Terbenam, Bali Termasuk?

Bali paling banyak muncul di Instagram untuk matahari terbit dan matahari terbenam, tapi untuk sunset saja, tempat terpencil ini juaranya.


Gerhana Matahari Cincin Api Spektakuler Melewati Amerika di Akhir Pekan

51 hari lalu

Peta ini menggambarkan jalur bayangan Bulan melintasi AS saat gerhana matahari cincin Oktober 2023.(NASA/Scientific Visualization Studio)
Gerhana Matahari Cincin Api Spektakuler Melewati Amerika di Akhir Pekan

Para ilmuwan akan menggunakan gerhana matahari cincin pada 14 Oktober 2023 sebagai pemanasan untuk gerhana matahari total 8 April 2024.