TEMPO.CO, Jakarta - SMA Labschool Jakarta kembali berangkat ke Amerika Serikat untuk kompetisi internasional Harvard Model United Nations (HMUN) pada tahun ini. Sempat terhenti dua tahun, 2001-2002, karena pandemi Covid-19, pada tahun ini SMA Labschool Jakarta juga kembali menjadi satu-satunya delegasi sekolah asal Indonesia.
Sekolah yang berlokasi di Rawamangun, Jakarta Timur, tersebut membawa sebanyak 35 siswa didampingi guru, Satriwan Salim dan Nuniek Qurniasih, serta kepala sekolah Suparno Sastro. Adapun Harvard Model United Nations 2023 diselenggarakan di Hotel Sheraton, Boston, Massachusetts, 26-29 Januari.
Dalam keterangan tertulis yang dibagikan, Sabtu 28 Januari 2023, Satriawan Salim mengungkapkan kalau kompetisi tahun ini diikuti 3.758 peserta siswa sekolah menengah dan 532 guru pendamping dari 50 negara. Mereka unjuk kemampuan dalam simulasi sidang PBB tertua dan paling bergengsi di dunia.
Delegasi siswa dari sekolah-sekolah itu tidak hanya menguji wawasan dan keterampilan dalam berdebat. Tapi juga, "Dalam bernegosiasi, melobi, membangun kompromi, menyelesaikan masalah, membuat 'position paper' dan resolusi perihal isu-isu global kontemporer yang sedang terjadi di dunia dan menjadi pembahasan di organisasi PBB."
Kepala SMA Labschool Jakarta, Suparno Sastro, mengatakan bahwa para siswa sangat antusias mengikuti lomba. Mereka, menurut Suparno, sebelumnya sudah mengikuti pelatihan selama 4 bulan di sekolah. Tujuannya, performa optimal saat kompetisi.
"Meskipun dalam lomba, menang kalah itu biasa, tapi membangun rasa percaya diri, mengasah kepemimpinan siswa, dan memberi solusi persoalan global diantara tiga ribu siswa dari lima puluh negara, itu yang rasanya luar biasa," kata Suparno.
Perwakilan siswa, Farrel Refaya Akbar, mengatakan bahwa pengalamannya mengikuti Harvard Model United Nations 2023 sangat berharga. Dia menyatakan senang meski mengakui pula kompetisi cukup berat, membutuhkan latihan untuk keterampilan berdebat, bernegosiasi dan memimpin.
"Universitas Harvard adalah kampus impian banyak anak di dunia. Saya bersyukur dan bangga memenuhi undangan Harvard," katanya.
Baca juga: Kisah Aldilla, Alumni Harvard Law School yang Kini Berkarier di Firma Hukum Ternama
Pesan dari Harvard dan Sekjen PBB
Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan melalui Model PBB ala Harvard para siswa akan dapat memperluas wawasannya. Dengan belajar dan berjejaring, kata Guterres dalam pesan tertulisnya, "Anda dapat menjadi bagian dari upaya PBB untuk membangun perdamaian, mengamankan hak asasi manusia, dan memungkinkan semua orang untuk hidup bermartabat."
Sekjen HMUN 2023, Ruhi Nayak, menekankan tantangan yang diberikan kepada para siswa untuk berpikir dan memberi solusi atas persoalan global yang kini terjadi. Belajar untuk bertindak hati-hati dan positif, kata Nayak, sebagaimana tanggung jawab dan peran para pemimpin internasional.
"Bayangkan dunia yang lebih baik dan bekerjalah dengan orang lain untuk mencapainya," katanya sambil menambahkan Harvard Model United Nations memberi pengalaman praktik debat dan negosiasi, serta membangun percaya diri.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.