TEMPO.CO, Jakarta - BMKG melakukan analisis serta pembaruan parameter gempa pada Sabtu, 28 Januari 2023, pukul 22.47.55 WIB di wilayah Laut Banda, Maluku.
“Gempa bumi tektonik ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,2,” tulis Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono pada Sabtu, dikutip dari Akun Twitter BMKG.
Menurut dia, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,68° LS ; 129,90° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 212 km arah barat Laut Maluku Tenggara barat, Maluku, pada kedalaman 162 km.
Daryono pun menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi Lempeng Laut Banda.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan mendatar turun atau oblique-normal fault.
Adapun berdasarkan estimasi peta guncangan, gempa bumi menimbulkan guncangan di daerah Selaru dan Tanimbar Utara dengan skala intensitas II MMI.
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga saat ini, Minggu dini hari, 29 Januari 2023, belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa bumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga Sabtu, pukul 23.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan aktivitas gempa bumi susulan.
Daryono meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Meski begitu, "Hindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa," ucap Daryono.
Baca: Jarang, Gempa M3,7 Guncang Berau Kalimantan Timur Dini Hari