"

Temuan Spesies Baru Hydnora, Tumbuhan Parasit Pemilik Bunga Berdaging

Spesies baru tanaman parasit, hydnora. Foto : Sebastian Hatt
Spesies baru tanaman parasit, hydnora. Foto : Sebastian Hatt

TEMPO.CO, Jakarta - Spesies baru dari tumbuhan parasit yang menebar aroma tak sedap dan dikenal sebagai hydnora telah teridentifikasi dari spesimen yang diawetkan. Penemunya adalah Sebastian Hatt dari Royal Botanic Gardens, Kew, di London, Inggris, dan sejumlah koleganya. Mereka kemudian mempublikasikannya di laman biorxiv.org, yang belum memuat peer review, pada Oktober lalu.

Hydnora hidup dengan mengisap nutrisi dari akar tumbuhan yang ditumpanginya, yang biasanya adalah jenis pohon akasia atau jenis-jenis Euphorbia succulent. Tapi, lebih dari rafflesia yang adalah sesama jenis parasit--yang tak mengandalkan fotosintesis untuk bertahan hidup, hydnora memiliki penampakan yang lebih unik sebagai tumbuhan.

Jenis parasit asli Afrika dan Semenanjung Arab ini memiliki batangnya yang memiliki bintil-bintil dan hampir sepanjang hidupnya ada di bawah tanah. Hanya sekali setahun, biasanya setelah hujan lebat, bunga berdaging tebal mirip buah pepaya muncul dari dalam tanah. Saat sudah mekar penuh, bunga itu menghasilkan bau kotoran untuk menarik kumbang datang dan menjalankan proses penyerbukan. 

Hydnora juga memproduksi buah yang tumbuh di dalam tanah dan menyerupai kentang. Buahnya ini kadang digunakan untuk penyamakan dan pemeliharaan jaring ikan.

Sebelumnya, hanya dikenal delapan spesies hydnora--yang dideskripsikan pertama pada 1775 lalu. Sekarang, setelah mengkaji literatur ilmiah dan spesimen-spesimen yang diawetkan, Hatt dkk mengungkap ada setidaknya 10 spesies yang unik satu sama lain. Termasuk di dalamnya adalah spesies baru Hydnora bolinii, yang ditemukan di Etiopia dan Somalia. Spesies ini berbeda pada bentuk mahkota bunga. 

Studi yang dilakukkan juga berujung definisi ulang Hydnora hanningtonii dan Hydnora solmsiana. Keduanya disimpulkan sebagai dua spesies yang berbeda.

Hatt dan timnya mengatakan butuh lebih banyak riset untuk bisa memahami lebih baik jenis aneh tumbuhan parasit itu. Termasuk kenapa hanya tumbuh pada pohon inang tertentu dan seperti apa status konservasi masing-masing spesiesnya. 

NEW SCIENTIST


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.








Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday, Berikut Profil Negara Burundi

6 jam lalu

Pelatih Tim Nasional Sepak bola Indonesia Shin Tae-Yong (kedua dari kiri) didampingi pemain Tim Nasional Sepak bola Indonesia, Asnawi Mangkualam (kiri) foto bersama dengan pelatih Tim Nasional Sepak bola Burundi, Etienne Ndayiragije dan pemain Tim Nasional Sepak bola Burundi, Saido Berahino di sela jumpa pers di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat, 24 Maret 2023. Timnas Indonesia akan menghadapi Burundi pada jendela FIFA Matchday edisi Maret 2023. Pertemuan antara kedua tim akan digelar dalam dua kesempatan. Bertindak sebagai tuan rumah, skuad Garuda bakal menjamu Burundi dua kali di Bekasi, tepatnya di Stadion Patriot Candrabhaga, Sabtu (25/3) dan Selasa (28/3). TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday, Berikut Profil Negara Burundi

Timnas Indonesia akan menghadapi Burundi pada jendela FIFA Matchday edisi Maret 2023. Berikut profil negara Burundi.


Timnas Indonesia Vs Burundi di FIFA Matchday, di Mana Letak Negara Ini?

7 hari lalu

Seorang drumer tradisional, mengiiri musik tarian Genderang Kerajaan dalam sebuah festival Drum Gitega yang digelar oleh UNESCO di ibukota Burundi Bujumbura, 22 April, 2016. REUTERS
Timnas Indonesia Vs Burundi di FIFA Matchday, di Mana Letak Negara Ini?

Timnas Indonesia akan bertanding lawan tim sepak bola Republik Burundi. Salah satu negara termiskin dan rawan konflik, di mana letaknya?.


Afrika Berpotensi Jadi Alternatif Pasar untuk Ekspor dari Indonesia

11 hari lalu

Afrika Berpotensi Jadi Alternatif Pasar untuk Ekspor dari Indonesia

Afrika sangat menjanjikan karena memiliki ukuran pasar yang pertumbuhannya pesat serta kompetisi dagang yang masih minim.


BNI Berpeluang Kembangkan Bisnis di Afrika

19 hari lalu

Foto Dokumen BNI  *BNI Ambil Peluang Pasar Afrika* - Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri (Sekjen Kemenlu) Cecep Herawan dalam Business Meeting 2023 dengan tema Winning Marketshare Through Digital and Collaboration Mindset yang diselenggarakan di Bali, Pertengahan Februari 2023.
BNI Berpeluang Kembangkan Bisnis di Afrika

Afrika disebut sebagai benua masa depan untuk pertumbuhan ekonomi baru.


Pemilu Nigeria: Mantan Gubernur Lagos Tinubui Unggul, Oposisi Menolak

24 hari lalu

Bola Tinubu, mantan gubernur negara bagian Lagos dan pemimpin Partai Kongres Progresif (APC), berbicara pada pertemuan partai di Abuja, File. REUTERS/Afolabi Sotunde
Pemilu Nigeria: Mantan Gubernur Lagos Tinubui Unggul, Oposisi Menolak

Hasil sementara pemilihan presiden Nigeria yang disengketakan menunjukkan Bola Tinubu dari partai berkuasa mendekati kemenangan.


Mengenal Komunitas La Sape di Kongo, Rela Miskin asal Pakai Barang Branded

25 hari lalu

Anggota komunitas La Sape. Instagram/official_sapologie
Mengenal Komunitas La Sape di Kongo, Rela Miskin asal Pakai Barang Branded

Mengenal komunitas La Sape Kongo yang memakai baju mahal Dior dan Chanel seharga ribuan dollar demi terlihat memukau meskipun kondisi ekonomi sulit.


10 Negara Termiskin di Dunia 2023, Siapa Pertama?

34 hari lalu

Imigran asal Afrika melompati pagar untuk menyelinap ke terminal kapal feri di Yunani, 28 April 2015. Ribuan orang melarikan diri dair timur tengah dan Afrika setelah dilanda kemiskinan dan konflik. REUTERS/Yannis Behrakis
10 Negara Termiskin di Dunia 2023, Siapa Pertama?

Daftar 10 negara termiskin di dunia 2023 yang memiliki PDB per kapita terendah, mulai dari Madagaskar sampai Somalia.


Risiko Tahapan Infeksi Virus Marburg

36 hari lalu

Marburg Virus. seminarsonly.com
Risiko Tahapan Infeksi Virus Marburg

WHO meningkatkan sorotan epidemiologis di Guinea Ekuatorial setelah ditemukan virus Marburg


Tewaskan Warga Afrika, Kenali Wabah Virus Marburg

36 hari lalu

Marburg Virus. seminarsonly.com
Tewaskan Warga Afrika, Kenali Wabah Virus Marburg

Virus Marburg milik keluarga virus yang sama dengan Ebola dan menyebabkan gejala yang sama seperti kelelahan parah, sakit kepala, dan pendarahan.


Paul Biya 90 Tahun, Kontroversi Presiden Kamerun sejak 1982

38 hari lalu

Paul Biya.  Stephane Lemouton/Pool/ABACAPRESS.COM
Paul Biya 90 Tahun, Kontroversi Presiden Kamerun sejak 1982

Inilah fakta menarik mengenai Paul Biya yang menjabat Presiden Kamerun sejak 1982, kini telah berusia 90 tahun.