Soal Potensi Gempa M7,0, BMKG: Mangkalihat, Bukan IKN

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyatakan wilayah Ibu Kota Negara di Penajam, Paser Utara, Kalimantan Timur, relatif aman dari pusat gempa. Dia menyanggah sebuah pemberitaan yang mengutipnya tentang potensi guncangan gempa berkekuatan M7,0 di IKN Nusantara.

Dia menunjukkan peta seismisitas Kalimantan periode 1900-2018. Tampak pula tiga struktur sesar atau patahan gempa, yaitu Sesar Maratua, Sesar Mangkalihat, dan Sesar Paternoster. Potensi gempa M7,0 merujuk ke Sesar Mangkalihat.

“Semenanjung Mangkalihat bukan IKN. Jarak Mangkalihat ke IKN itu sekitar 180 km, dan hasil modeling menunjukkan gempa Mangkalihat tidak terlalu berdampak di IKN,” tuturnya lewat akun media sosial, Selasa 31 Januari 2023.

Daryono pernah menerangkan sebelumnya kalau Sesar Maratua dan Sesar Mangkalihat berada di wilayah Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur serta masih sangat aktif. BMKG mencatat aktivitas kegempaan cukup tinggi dan membentuk klaster sebaran pusat gempa yang berarah barat-timur.

Peta seismisitas di Kalimantan 1900-2018. Kawasan IKN Nusantara di Kalimantan Timur disebutkan 'nyaris tidak ada pusat gempa'. BMKG

Mengutip hasil kajian Pusat Studi Gempa Nasional pada 2017, Sesar Mangkalihat memiliki potensi magnitudo mencapai 7,0. Intensitas atau guncangan gempanya berskala VI-VII MMI. Artinya, gempa yang terjadi dapat menimbulkan kerusakan tingkat sedang hingga berat di Semenajung Mangkalihat dan sekitarnya.

Adapun Sesar Paternoster yang jalurnya berarah barat-timur melintasi wilayah Kabupaten Paser. Meskipun termasuk kategori sesar berusia tersier, BMKG juga mencatat di jalur sesar ini masih sering terjadi gempa.

Sedangkan di kawasan IKN kini, Daryono menambahkan, "Nyaris tidak ada pusat gempa.” Khusus potensi gempa dari Sesar Mangkalihat sudah dimodelkan. Hasilnya, kata Daryono, "Tidak signifikan di zona IKN."

Pemberitaan potensi gempa di IKN setelah BMKG mencatat gempa terkini di Kalimantan Timur, yakni 25 dan 29 Januari lalu. Masing-masing berkekuatan M3,7 di Berau dan M4,1 di Paser. Keduanya tak dicatat BMKG sebagai gempa yang guncangannya bisa dirasakan di permukaan. 

Baca juga:
Desain Istana di IKN Nusantara, Guru Besar ITB: Kurang Pas