Namun, kendati tidak kekurangan berita, sangat jarang situs atau blog yang menyediakan informasi lengkap terkait dengan Pemilu. Tidak melulu berita, tapi juga informasi seperti peraturan perundangan, keputusan pemerintah tentang libur di hari pencontrengan, tata cara memilih, atau profil partai peserta pemilu. "Situs berita boleh saja seabrek, tapi agak sulit mencari informasi-informasi murni seperti itu di Internet," kata Hermansyah Putra Tarigan, pembuat situs Pemilu Indonesia.
Memang, kita bisa mencari informasi semacam itu di situs-situs resmi, seperti situs Komisi Pemilihan Umum (http://www.kpu.go.id). "Tapi, untuk mengakses situs KPU, sering berat jaringannya." Karena alasan itulah, Hermansyah kemudian membuat situs Pemilu Indonesia (http://www.pemiluindonesia.com). "Karena banyak orang yang membutuhkan informasi seperti itu," ujar karyawan perusahaan hosting domain ini.
Baca Juga:
Hermansyah mengaku, awalnya, keinginan membuat situs yang menyediakan informasi lengkap itu cuma iseng. Oktober tahun lalu, ia mulai melakukannya dengan mengumpulkan informasi profil-profil partai peserta pemilu dari berbagai sumber; dari situs Wikipedia serta situs resmi partai peserta pemilu. Informasi profil partai ini kemudian di-posting di situsnya.
Ia memang tidak menyertakan link ke semua situs resmi partai peserta Pemilu 2009 karena banyak partai yang tidak punya situs sendiri. "Jadi saya membuat link seadanya." Namun, tak disangka, kegiatan isengnya itu mengundang respons. Dari komentar pembaca inilah Ia mendapat banyak masukan dan pertanyaan.
Banyak pembaca yang justru meminta disediakan informasi selain berita. "Paling banyak diminta adalah video sosialisasi pemilu, perundangan, dan buku pintar KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan suara)," kata lulusan Sekolah Tinggi Manajemen dan Informatika Akakom Yogyakarta ini kepada iTempo.
Hermansyah lalu mencari informasi yang diminta itu untuk dipublikasikan di situsnya. Sebagian informasi diunduh dari situs KPU. "Misalnya keputusan soal libur pemilu atau peraturan perundangan tentang pemilu, saya publish versi PDF-nya," katanya. Pembaca bisa mengunduh di http://download.pemiluindonesia.com. Di sini ada panduan memilih, gambar maupun video sosialisasi pemilu.
Menjelang pemilu, memang banyak orang tertarik kepada masalah politik, dan kemudian menulis soal politik melalui blognya. "Saya tertarik politik, tapi saya melakukannya dengan membuat situs web, sesuai dengan keahlian saya, IT (teknologi informasi)," ujarnya. "Saya sama sekali tak paham politik."
Sedangkan untuk content berita, ia mengambil dari beberapa situs berita nasional. "Saya cantumkan sumbernya." Hermansyah mengaku hal ini salah satu nilai minus situs Pemilu Indonesia. Alasannya, semua masih dikerjakan sendiri. Dari mendesain web, mengumpulkan informasi, sampai berperan sebagai administrator. "Saya bekerja sebagai system administrator di sebuah perusahaan, jadi malam hari baru bisa mengelola situs ini."
Selain menu berita, profil partai, dan jadwal kampanye, ada pula menu jajak pendapat. Di menu ini, pembaca bisa memilih calon presiden favorit. Pada mulanya Hermansyah cuma membuat jajak pendapat untuk calon presiden. "Tapi, melihat perkembangan, saya coba juga untuk partai-partai. Bahkan ada yang meminta golput juga di-poling."
Untuk menu ini, ia masih berniat mengembangkannya lagi. Misalnya jajak pendapat tentang dua pasangan calon presiden-wakil presiden yang lolos ke putaran kedua. Pembaca bisa langsung melihat hasil jajak pendapat melalui view result. Perhitungan suara yang masuk diambil berdasarkan IP address-nya. "Jadi, jika ada 10 orang yang memilih dari kantor yang sama, ya, cuma satu suara yang masuk."
Hal ini untuk menghindari satu orang memberi suara berkali-kali. Ia juga berencana menyediakan menu rekapitulasi suara hasil pemilu. "Nah, untuk ini, saya masih mencari formatnya," katanya.
Dimas