TEMPO.CO, Jakarta - Hujan yang berkepanjangan kembali menyapa sebagian wilayah Indonesia, termasuk Jabodetabek. Seperti yang terjadi Jumat pagi ini, 3 Februari 2023, hujan telah terjadi sporadis sejak malam sebelumnya.
Baca juga: Cuaca Hari Ini di Bawah Bayang-bayang 2 Bibit Siklon Tropis
Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca di Pusat Meteorologi Publik BMKG, Miming Saepudin, membagikan analisa penyebabnya. Menurut analisis BMKG tersebut, aktivitas gelombang atmosfer dan Maden Jullian Oscillation (MJO) sudah mulai signifikan untuk wilayah Indonesia bagian barat dan tengah, termasuk Jabodetabek. Penguatan aktivitasnya bahkan diprediksi BMKG sampai seminggu ke depan.
Lebih detilnya, BMKG menyatakan gelombang atmosfer itu berupa gelombang Rossby Ekuatorial (ER) dan Kelvin Wave. Keduanya terpantau mulai mendekati wilayah Jawa bagian barat dalam tiga hari terakhir.
Sedangkan MJO disebutkan mulai terpantau aktif di wilayah Jawa hingga sepekan kedepan. Selain itu juga masih ada monsun Asia yang masih aktif.
Seluruhnya, kata BMKG, "Turut memicu peningkatan potensi curah hujan di wilayah Jabodetabek dalam sepekan ke depan dengan intensitas umumnya ringan-sedang."
Dalam keterangannya pula BMKG mengingatkan bahwa saat ini wilayah Jabodetabek sudah mulai memasuki periode puncak musim hujan. Diperingatkan, potensi cuaca ekstrem yang dapat berdampak menimbulkan bencana hidrometeorologi (banjir, banjir bandang, longsor) masih dapat terjadi.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.