Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejumlah Warga Badui Menjadi Korban Gigitan Ular Berbisa

Reporter

image-gnews
Penggemar ular dari komunitas DPO mencoba menghindari gigitan seekor ular berbisa di Cibeunying Park, Bandung, Jawa Barat, 16 November 2014. Atraksi ini menjadi hiburan sekaligus edukasi tentang penanganan terhadap ular berbisa. TEMPO/Prima Mulia
Penggemar ular dari komunitas DPO mencoba menghindari gigitan seekor ular berbisa di Cibeunying Park, Bandung, Jawa Barat, 16 November 2014. Atraksi ini menjadi hiburan sekaligus edukasi tentang penanganan terhadap ular berbisa. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Lebak - Sahabat Relawan Indonesia mencatat jumlah warga Badui korban gigitan ular berbisa melonjak selama satu bulan terakhir. Hingga Jumat lalu, 3 Februari 2023, sudah sebanyak lima orang  yang menjadi korban dan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Banten di Kota Serang untuk mendapatkan perawatan medis. 

"Kami hari ini membawa pasien warga Badui bernama Amah (12) asal Kampung Ciranji Pasir Desa Kanekes menjadi korban gigitan ular berbisa jenis ular tanah," kata Ketua Koordinator SRI Muhammad Arif Kirdiat pada Jumat lalu. 

Dituturkan, Amah digigit ular berbisa pada Kamis dinihari sebelumnya. Sempat dibawa ke puskesmas, dia akhirnya dilarikan ke IGD RSUD Banten. Adapun populasi ular tanah yang dimaksud disebutkan sedang berkembang karena bertepatan dengan musim hujan.

Jenis ular itu, menurut Arif, berkeliaran di ladang-ladang, tempat penyimpanan kayu. Pada malam, terutama setelah curah hujan tinggi, hewan melata itu juga bisa ditemukan di ruas jalan kampung. Mereka diduga mencari tempat-tempat yang hangat dan tidak kedinginan. 

Baca juga: Ada Ular Berbisa di Kebun Percobaan Mahasiswa? Ini Jawab IPB University

Kebanyakan warga Badui menjadi korban gigitan ular itu saat merawat tanaman sayuran, padi huma dan palawija di ladang di hutan ulayat permukiman Badui maupun di luar kawasan Badui. "Kami bergerak cepat menyelamatkan jiwa warga Badui yang menjadi korban gigitan ular berbisa," katanya. 

Arif mengatakan SRI menjalin kerja sama dengan warga Badui juga petugas puskesmas. Ada dua puskesmas yang menangani pelayanan kesehatan masyarakat Badui, yakni Cirinten dan Cisimeut. 

Mereka diminta segera menghubungi SRI jika terdapat warga Badui digigit ular tanah. Relawan siaga 24 jam di pos kesehatan desa bersama tenaga bidan dan kendaraan ambulans untuk melayani masyarakat Badui. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masyarakat Badui kini, disebutkanya, sudah mengetahui pentingnya ditangani perawatan medis jika menjadi korban gigitan ular berbisa. Sedangkan layanan dipastikannya gratis meski banyak yang belum terdaftar dalam keanggotaan layanan BPJS.  

"Kami bersama tim relawan dan tenaga medis serta mobil ambulans membawa warga Badui korban gigitan ular ke RSUD Banten tanpa dipungut biaya dengan cukup KTP," katanya.

Baca juga: Waktunya Berburu Tupai, Warga Suku Badui Petakan Populasi yang Tersisa

 
Pulung, anggota keluarga dari Amah, mengaku senang mendapat pertolongan tersebut. Dia menuturkan kalau awalnya bingung setelah puskesmas yang dituju kehabisan stok anti-bisa ular (ABU). 

"Kami berharap kesehatan Amah kembali pulih dan membaik setelah dirawat di rumah sakit," kata dia.

  


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tersandung Rok Sendiri, Wisatawan Asal Cina Tewas Terjatuh di Jurang Blok Sunrise Kawah Ijen

3 hari lalu

Pengunjung melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Tersandung Rok Sendiri, Wisatawan Asal Cina Tewas Terjatuh di Jurang Blok Sunrise Kawah Ijen

Nahas menimpa HL, 31 tahun, seorang wisatawan asal Cina saat melakukan pendakian di Kawah Ijen, Sabtu, 20 April 2024.


5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

5 hari lalu

Ilustrasi pernikahan outdoor di Candi Prambanan. Dok. istimewa
5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

Tes kesehatan pra-nikah adalah langkah proaktif yang dapat membantu membangun dasar yang kuat untuk pernikahan yang sehat dan bahagia.


Anggota TNI AD Ditemukan Bersimbah Darah di Bekasi

22 hari lalu

Ilustrasi TNI AD. Tempo/Suryo Wibowo
Anggota TNI AD Ditemukan Bersimbah Darah di Bekasi

Anggota TNI AD Praka Supriadi ditemukan bersimbah darah di Jalan Pangkalan 5, Kota Bekasi. Sempat mengaku korban kecelakaan. Nyawanya tidak tertolong.


Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

27 hari lalu

Penting untuk menjaga kesehatan selama musim hujan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit. Ini tips menjaga kesehatan di musim hujan. Foto: Canva
Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

27 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

31 hari lalu

Kendaraan melintasi banjir di Jalan Raya Kelapa Nias, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menncatat banjir terjadi pada 11 ruas jalan di DKI Jakarta yang disebabkan curah hujan tinggi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

Pengendara mobil patut mewaspadai bahaya aquaplaning saat musim hujan, Ini penjelasannya.


Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

36 hari lalu

Umat muslim menggunakan perahu untuk berangkat melaksanakan salat Tarawih di Masjid Riyadhul Abidin, Ulu Gedong, Jambi, Jumat, 15 Maret 2024. Banjir yang telah merendam kawasan itu sejak tiga bulan terakhir dan melumpuhkan akses jalan darat tidak menyurutkan umat muslim setempat untuk melaksanakan ibadah salat Tarawih berjamaah di masjid. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

Musim hujan di Indonesia masih akan terus berlangsung selama Maret 2024


Presiden Jokowi Tinjau RSUD Sibuhuan: Kita Intervensi dan Perbaiki

40 hari lalu

Presiden Jokowi (tengah) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) dan Penjabat Gubernur Sumatera Utara Hassanudin (kanan) menyampaikan pidato saat peresmian pabrik minyak goreng merah di Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis, 14 Maret 2024. ANTARA/Yudi Manar
Presiden Jokowi Tinjau RSUD Sibuhuan: Kita Intervensi dan Perbaiki

Presiden Jokowi melihat proses pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang dia klaim sudah baik.


Atap Puskesmas Jaten 1 Karanganyar Ambrol Akibat Hujan Deras, Layanan Rawan Jalan Terganggu

49 hari lalu

Sejumlah pekerja membersihkan material dari atap bangunan Puskesmas Jaten 1, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, yang ambrol Rabu dini hari tadi, 6 Maret 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Atap Puskesmas Jaten 1 Karanganyar Ambrol Akibat Hujan Deras, Layanan Rawan Jalan Terganggu

Atap bangunan unit layanan rawat jalan Puskesmas Jaten 1, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah ambrol usai diterpa hujan deras


Hotel di Singapura Ini Janji Bayar Tamu jika Hujan Turun selama Liburan

50 hari lalu

Ilustrasi Hujan (Pixabay)
Hotel di Singapura Ini Janji Bayar Tamu jika Hujan Turun selama Liburan

Hotel ini menjanjikan akan mengganti biaya menginap semalam jika turun hujan yang mengganggu liburan di Singapura.