TEMPO.CO, Jakarta - Pendaftaran program Praktisi Mengajar Angkatan 2 bagi perguruan tinggi dan praktisi segera dibuka pada bulan ini. Berbeda dari tahun sebelumnya yang memiliki dua jenis kolaborasi, dalam Praktisi Mengajar Angkatan 2 pada tahun ini, terdapat satu skema kolaborasi, yaitu kelas kolaborasi selama 12 jam.
Satu kelas kolaborasi terdiri dari satu praktisi yang mengajar selama 12 jam atau dua praktisi yang mengajar selama masing-masing selama 6 jam. "Dengan kolaborasi yang baik antara dosen dan praktisi dari perusahaan, kurikulum yang diberikan akan lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja,” terang Kepala Program Praktisi Mengajar dan Wirausaha Merdeka, Gamaliel Waney.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, mengatakan program Praktisi Mengajar adalah program yang diinisiasi oleh Kementerian untuk mendorong kolaborasi praktisi ahli dengan para dosen dalam mata kuliah di ruang kelas.
“Praktisi diharapkan dapat berbagi kepakaran yang selama ini mereka dapatkan, memperkaya wawasan, perspektif, dan persepsi masyarakat kampus untuk memahami dunia kerja yang sesungguhnya,” ucap Kiki Yuliati dilansir dari laman Kementerian Pendidikan pada Rabu, 8 Februari 2023.
Program ini diluncurkan pada 2022 sebagai salah satu program unggulan dalam kerangka kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang menjembatani kesenjangan antara perguruan tinggi dengan dunia kerja dan dunia industri (DUDI).
Dalam implementasinya, program Praktisi Mengajar memungkinkan mata kuliah dirancang dan dikelola bersama dosen dan praktisi, sehingga mahasiswa dapat memperoleh pembelajaran holistik yang menghubungkan teori dengan praktik lapangan.
Kiki menuturkan program ini merupakan salah satu upaya untuk mengakselerasi penguasaan pengetahuan para mahasiswa terkait berbagai bidang ilmu dan keterampilan dunia kerja. “Mahasiswa kita tidak hanya mendapatkan bekal teori semata melainkan juga pengetahuan dan pengalaman dari dunia kerja. Dampaknya kami harap mahasiswa lebih siap terjun ke dunia kerja karena telah terpapar dengan berbagai informasi tentang apa yang terjadi di dunia kerja,” papar Kiki.
Penyelenggaraan program Praktisi Mengajar 2022 telah menghasilkan kurang lebih 12 ribu kolaborasi yang melibatkan ribuan praktisi di lebih dari 800 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Program ini telah memberikan dampak kepada puluhan ribu mahasiswa sehingga mereka memiliki kompetensi yang mumpuni dan berdaya saing ketika lulus dari perguruan tinggi.
Kiki mendorong keterlibatan para dosen dan pimpinan perguruan tinggi. Ia berharap agar dosen dan pimpinan perguruan tinggi membuka akses seluas-luasnya kepada para praktisi untuk ikut mengajar, mendidik, dan membina mahasiswa. “Mari kita bersama-sama memajukan pendidikan Indonesia melalui partisipasi dalam berbagai program MBKM,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Pusat Kampus Merdeka, Gugup Kismono mengatakan bahwa program ini tidak hanya penting bagi mahasiswa tetapi juga para dosen. Sebab, membuka interaksi antara dosen dengan praktisi yang akan memperkaya wawasan serta memperbarui pengetahuan para dosen atas berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan industri terkini.
“Harapannya, kolaborasi antara perguruan tinggi dengan dunia industri makin lama makin erat sehingga berbagai capaian positif bisa dirasakan untuk kemajuan Indonesia,” ungkapnya.
Masyarakat dapat mengakses informasi lebih lanjut terkait program Praktisi Mengajar melalui Instagram: @praktisimengajar maupun laman: https://praktisimengajar.kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/.
Pilihan editor: Jadi Dosen Vokasi UI, Dian Sastro Mengaku Tak Pelit Nilai
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.