Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Badan Geologi Menaikkan Status Gunung Karangetang Menjadi Siaga

image-gnews
Asap putih keluar dari puncak Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu, 6 Februari 2019. Asap putih bertekanan disertai guguran material vulkanik dari kawah bagian utara masih mendominasi aktivitas erupsi efusif Gunung Karangetang. ANTARA
Asap putih keluar dari puncak Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu, 6 Februari 2019. Asap putih bertekanan disertai guguran material vulkanik dari kawah bagian utara masih mendominasi aktivitas erupsi efusif Gunung Karangetang. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status aktivitas Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, dari status Waspada atau Level II menjadi Siaga atau Level III terhitung Rabu, 8 Februari 2023, pukul 16.00 WIB.

“Dalam tingkat aktivitas Level III (Siaga) masyarakat/pengunjung/wisatawan /pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 kilometer dari kawah utama serta 3,5 kilometer pada sektor selatan dan tenggara,” kata Plt. Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, dalam keterangannya, Rabu, 8 Februari 2023.

Wafid mengatakan dengan kenaikan status tersebut, masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Karangetang diminta untuk mewaspadai ancaman bahaya aliran lahar. “Pemantauan secara intensif tetap dilakukan guna mengevaluasi kegiatan Gunung Karangetang,” kata dia.

Badan Geologi memutuskan menaikkan status aktivitas Gunung Karangetang karena terpantau terjadi kenaikan aktivitas gunung tersebut dalam beberapa hari terakhir, di antaranya guguran pada kawah utama gunung tersebut cenderung meningkat sejak 4 Februari 2023.

“Guguran lava meluncur ke arah Kali Batang, Kali Batuawang serta Kali Beha barat sejauh sekitar 1.000 meter dari puncak, sinar api masih belum tampak, suara gemuruh guguran lava kadang terdengar di pos,” kata Wafid.

Wafid mengatakan, pada kawah utara gunung tersebut terpantau api diam pada kubah lava. Sementara asap dari kawah tersebut tidak menunjukkan perubahan signifikan, namun data instrumental menunjukkan tren naik.

Data gempa guguran menunjukkan peningkatan sejak 18 Januari 2023. “Dan semakin meningkat pada 6 Februari 2023, sehingga terekam sebanyak 43 kejadian dan pada 7 Februari 2023 gempa guguran meningkat menjadi 62 kejadian per hari,” kata dia.

Wafid mengatakan peningkatan guguran yang terjadi di Gunung Karangetang mengindikasikan suplai magma. “Kondisi terjadinya guguran yang meningkat menunjukkan peningkatan suplai magma ke permukaan yang menyebabkan penambahan material kubah dan juga ketidakstabilan pada kubah lava. Pergerakan magma ke permukaan dalam laju rendah ini kemungkinan akan diikuti dengan terjadinya erupsi efusi,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gunung Karangetang merupakan gunung api paling aktif di Indonesia. Gunung tersebut mengalami erupsi hampir setiap tahun. “Karakteristik erupsinya berupa erupsi eksplosif tipe strombolian serta pertumbuhan kubah lava yang sering diikuti oleh kejadian guguran lava,” kata dia

Badan Geologi mengingatkan potensi bahaya Gunung Karangetang ada pada guguran lava dari kubah lava, sedangkan bahaya sekundernya berupa lahar. “Risiko bahaya semakin tinggi karena daerah di sekitar Gunungapi Karangetang memiliki jarak antara batas pantai dan pusat erupsi hanya lebih kurang 4 kilometer dan di dalamnya terdapat banyak pemukiman,” kata Wafid.

Badan Geologi mencatat aktivitas Gunung Karangetang berupa pertumbuhan kubah lava yang terus bertambah yang umumnya terjadi pada kawah utama gunung tersebut yang berada di bagian selatan. Erupsi gunung tersebut umumnya berupa erupsi efusif atau leleran lava.

Pada 29 Juli 2019 pusat erupsi Gunung Karangetang berpindah ke kawah utama. Sebelumnya pusat erupsi berada di kawah 2 di bagian utara gunung tersebut. Erupsi di kawah 2I tercatat terjadi mulai 25 November 2018 dengan menghasilkan endapan lava di sepanjang Sungai Malebuhe hingga menjangkau laut, namun aktivitas erupsi di kawah tersebut berhenti pada Maret 2019.

Belakangan erupsi Gunung Karangetang yang telah berpindah ke kawah utama menghasilkan luncuran lava pijar ke bagian barat. Luncuran lava tercatat paling jauh menembus jarak 1.800 meter ke arah tenggara dan sejauh 2.200 meter ke arah selatan dan barat daya. Badan Geologi sebelumnya menetapkan status aktivitas gunung tersebut pada Level II atau Waspada pada 9 Februari 2021.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Badan Geologi Peringatkan Potensi Awan Panas dan Aliran Lahar dari Gunung Semeru

9 jam lalu

Gunung Semeru kembali erupsi pada Jumat (9/2/2024) pukul 05.39 WIB dengan tinggi letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak. (ANTARA/HO-PVMBG)
Badan Geologi Peringatkan Potensi Awan Panas dan Aliran Lahar dari Gunung Semeru

Badan Geologi menyatakan aktivitas Gunung Semeru memperlihatkan adanya aktivitas erupsi, awan panas, dan guguran lava.


Viral Muncul Gunung Lumpur di Grobogan Usai Gempa Bawean, Ini Penjelasan Badan Geologi

2 hari lalu

Fenomena Bledug Kramesan di daerah Grobogan, Jawa Tengah. ANTARA/HO-Kementerian ESDM
Viral Muncul Gunung Lumpur di Grobogan Usai Gempa Bawean, Ini Penjelasan Badan Geologi

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan Bledug Kramesan adalah fenomena gunung lumpur yang sudah berlangsung puluhan tahun


Badan Geologi Peringatkan Potensi Erupsi Freatik Gunung Tangkuban Parahu

6 hari lalu

Hembusan asap putih tipis dari Kawah Ratu dan Kawah Ecoma di Gunung Tangkuban Parahu pada 28 Februari 2024 pukul 05.31 WIB, (Dok.PVMBG)
Badan Geologi Peringatkan Potensi Erupsi Freatik Gunung Tangkuban Parahu

Badan Geologi mengingatkan potensi erupsi freatik yang bisa saja tiba-tiba terjadi di Gunung Tangkuban Parahu di musim hujan.


Viral Spekulasi Kembalinya Selat Muria, Ini Tanggapan Badan Geologi

7 hari lalu

Peta satelit wilayah sebaran banjir di pantai utara Jawa Tengah pada Maret 2024 dari Google Earth Engine yang dihubungkan dengan muncul kembalinya Selat Muria. Istimewa
Viral Spekulasi Kembalinya Selat Muria, Ini Tanggapan Badan Geologi

Penurunan permukaan tanah belum cukup sebagai faktor yang bisa mengembalikan Selat Muria.


Gunung Ibu Erupsi Lagi, Pemukiman Warga Diguyur Hujan Abu

35 hari lalu

Kondisi Gunung Ibu, Halmahera Barat, Maluku Utara saat meletus pukul 17.12 WIT, Sabtu, 12 Januari 2019. BNPB
Gunung Ibu Erupsi Lagi, Pemukiman Warga Diguyur Hujan Abu

Gunung Ibu Halmahera kembali meletus tengah malam, pada pergantian hari. Hujan abu mencapai pemukiman warga.


Meletus 5 Kali Kemarin, Hari Ini Gunung Marapi Erupsi Lagi Disertai Muntahan Abu Vulkanik

37 hari lalu

Erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat kembali terjadi pada Rabu 7 Februari 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status Gunung Marapi pada level III. Foto TEMPO/Fachri Hamzah
Meletus 5 Kali Kemarin, Hari Ini Gunung Marapi Erupsi Lagi Disertai Muntahan Abu Vulkanik

Gunung Marapi tercatat sudah erupsi sebanyak 66 kali sejak Januari 2024.


4 Letusan Gunung Semeru Hari Ini, Tinggi Kolom Abu sampai 1.000 Meter

43 hari lalu

Gunung Semeru kembali erupsi pada Jumat (9/2/2024) pukul 05.39 WIB dengan tinggi letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak. (ANTARA/HO-PVMBG)
4 Letusan Gunung Semeru Hari Ini, Tinggi Kolom Abu sampai 1.000 Meter

Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi hari ini, Kamis 15 Februari 2024. Kolom abu tertingginya setara erupsi pada Jumat lalu.


Gunung Marapi Erupsi Lagi, Sudah 49 Kali Sepanjang 2024

45 hari lalu

Erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat kembali terjadi pada Rabu 7 Februari 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status Gunung Marapi pada level III. Foto TEMPO/Fachri Hamzah
Gunung Marapi Erupsi Lagi, Sudah 49 Kali Sepanjang 2024

Gunung Marapi tercatat sudah meletus sebanyak 49 kali sepanjang 2024.


Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Dua Kali Disertai Guguran Awan Panas

56 hari lalu

Aliran lava pijar erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang teramati dari Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura, Flores Timur, NTT, Senin malam, 15 Januari 2024. (ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Dua Kali Disertai Guguran Awan Panas

Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki harus mewaspadai potensi banjir lahar.


Intensitas Letusan Gunung Semeru Meningkat, Masyarakat Diminta Waspadai Potensi Awan Panas

26 Januari 2024

Gunung Semeru dilihat dari Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Kamis, 2 November 2023. Foto: Tempo/David Priyasidharta
Intensitas Letusan Gunung Semeru Meningkat, Masyarakat Diminta Waspadai Potensi Awan Panas

Intensitas letusan Gunung Semeru meningkat sejak Rabu malam, 24 Januari 2024, sekitar pukul 19.14 WIB.