"

Pengguna Twitter Bisa Dapat Uang dari Iklan, Begini Caranya

Elon Musk telah memberhentikan Chief Executive Twitter Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal dan kepala urusan hukum dan kebijakan Vijaya Gadde. Musk menuduh mereka menyesatkan dirinya dan investor Twitter atas jumlah akun palsu di platform media sosial itu. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Elon Musk telah memberhentikan Chief Executive Twitter Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal dan kepala urusan hukum dan kebijakan Vijaya Gadde. Musk menuduh mereka menyesatkan dirinya dan investor Twitter atas jumlah akun palsu di platform media sosial itu. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

TEMPO.CO, Jakarta - Angin segar tengah berembus di media sosial Twitter, yang kabarnya akan membagikan pendapatan iklan kepada para penggunanya. Berita tersebut diungkapkan langsung oleh Elon Musk melalui sebuah cuitan pada Jumat, 3 Februari 2023 lalu.

“Mulai hari ini, Twitter akan memberi penghasilan dari iklan yang muncul pada balasan utas (threads) kreator,” tulis CEO Tesla sekaligus pemilik platform berlogo burung biru itu.

Tidak hanya dari kegiatan endorsement, sejumlah kreator konten memiliki peluang untuk menerima imbalan dari Twitter. Lantas, bagaimana cara dan syarat yang ditetapkan oleh portal berjejaring dunia maya tersebut?

Syarat Dapat Uang dari Twitter

Elon Musk tidak memberikan rincian nominal pendapatan yang akan diterima pengguna. Namun, dia menambahkan pada tweet bersambung apabila peraturan tersebut hanya berlaku bagi pemilik akun yang berlangganan Twitter Blue. Artinya, harus membayar biaya subscribe centang biru untuk bisa megakses peluang monetisasi threads iklan ini.

Salah satu akun bernama @lukersawhook mengomentari unggahan Musk itu. “Bagaimana proses ini bekerja? Bisakah kita melacak pendapatan? Apakah hanya di thread?” katanya.

Sayangnya, pertanyaan  belum mendapatkan balasan. Padahal kejelasan syarat dapat uang dari Twitter begitu dinantikan khususnya oleh pelanggan Twitter Blue. Pasalnya, mereka juga harus menyiapkan uang sekitar US$4,99 (Rp 71.000) per bulan untuk dapat menikmati layanan Twitter versi premium.

Dilansir dari Reuters, sesungguhnya Twitter melihat pengiklan berbondong-bondong angkat kaki sejak Elon Musk menerapkan aturan moderasi konten versinya di Twitter beberapa waktu silam. Penurunan pendapatan besar-besaran diakui perusahaan. 

Potensi Spam Semakin Besar

Menurut Tech Crunch, perubahan fitur iklan pada threads mengundang lebih banyak spam balasan. Twitter memang terlambat untuk menghadirkan atmosfer bisnis bagi kreator. Namun layanan microblogging berbasis teks itu bukan kali pertama memperkenalkan fitur penghasil uang. Sebut saja sebelumnya ada Super Follows, Ticketed Spaces, dan dashboard monetization.

Sebagai informasi, Super Follows adalah langganan berbayar bulanan pada Twitter yang menawarkan akses ke konten bonus, eksklusif, dan memungkinkan pengguna saling terhubung. Sementara Ticketed Spaces akan memberikan peluang kepada pengguna untuk meraup keuntungan dari Spaces, fitur audio mirip Clubhouse.

Sebenarnya para pengembang Twitter berupaya untuk menghubungkan kreator dengan pengikutnya secara langsung melalui tiket berbayar bulanan. Namun, sepertinya Elon Musk lebih tertarik untuk menambahkan iklan ke balasan utas.

Pembagian pendapatan dari iklan kepada komunitas kreator sudah diawali oleh YouTube. Perusahaan penyedia tampilan video itu akan menerima 45% dari iklan di saluran dan sisanya disetorkan kepada kreator. Baru-baru ini, platform video itu juga menyematkan iklan di video versi pendek layaknya TikTok, yakni YouTube Shorts.

Perusahaan raksasa teknologi lain, Meta juga lamban mengadopsi model monetisasi. Padahal TikTok baru saja memperkenalkan program bagi hasil iklan pada pertengahan tahun lalu. Fitur bernama TikTok Pulse tersebut ditawarkan kepada kreator yang memiliki pengikut setidaknya 100.000 orang.

Cuitan Elon Musk mengenai monetisasi iklan pada threads menunjukkan bahwa Twitter bisa memposisikan dirinya sebagai surga kreator layaknya YouTube. Sayangnya, platform berbasis teks itu terlihat tidak memiliki pijakan. Karena belum bisa membangun fitur video intensif seperti halnya TikTok.

“Mari kita lihat, apa yang akan terjadi apabila Twitter menyediakan video lebih bagus dengan kompensasi tinggi bagi kreator”, tulis Musk kepada MrBeast, YouTuber dengan subscriber mencapai 132 juta orang.

NIA HEPPY LESTARI | MELYNDA DWI PUSPITA

PILIHAN EDITOR: ChatGPT Berbayar Rp 300 Ribu Muncul, Apa yang Ditawarkannya secara Khusus?


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.








Profil CEO TikTok, Shou Zi Chew yang Berjuang Selamatkan TikTok dari Pelarangan Berbagai Pihak

19 menit lalu

Kepala Eksekutif TikTok, Shou Zi Chew bersaksi di depan sidang Komite Energi dan Perdagangan DPR berjudul
Profil CEO TikTok, Shou Zi Chew yang Berjuang Selamatkan TikTok dari Pelarangan Berbagai Pihak

CEO TikTok, Shou Zi Chew sedang berupaya untuk menyelamatkan platformnya dari larangan dan cecaran berbagai pihak di Amerika Serikat. Ini profilnya.


Elon Musk Perang Komentar dengan Kepala WHO di Twitter, Soal Apa?

2 jam lalu

Elon Musk. REUTERS/Dado Ruvic
Elon Musk Perang Komentar dengan Kepala WHO di Twitter, Soal Apa?

Elon Musk dan Dirjen WHO terlibat perdebatan soal peran PBB dalam pandemi Covid-19.


Shou Zi Chew, Siapa CEO TikTok Ini Sebenarnya?

3 jam lalu

Kepala Eksekutif TikTok, Shou Zi Chew bersaksi di depan sidang Komite Energi dan Perdagangan DPR berjudul
Shou Zi Chew, Siapa CEO TikTok Ini Sebenarnya?

Sebelum mendapat posisi di TikTok, Chew bekerja sebagai bankir investasi di Goldman Sachs.


Terkini: Kronologi Cuitan Pegawai Bea Cukai yang Jadi Viral, Emas Antam Lanjutkan Tren Kenaikan

4 jam lalu

Ilustrasi Bea dan Cukai. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: Kronologi Cuitan Pegawai Bea Cukai yang Jadi Viral, Emas Antam Lanjutkan Tren Kenaikan

Seorang pegawai Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan Widy Heriyanto viral di media sosial Twitter karena komentarnya terhadap warganet.


TikTok Dicecar DPR AS, Hubungan AS-China Makin Panas

7 jam lalu

Ilustrasi Tik Tok. REUTERS
TikTok Dicecar DPR AS, Hubungan AS-China Makin Panas

Lima jam kesaksian CEO TikTok tidak menggoyahkan tekad para anggota DPR AS untuk mendorong larangan aplikasi itu secara nasional.


Bos Super Air Jet Minta Maaf karena AC Mati di Ketinggian 30 Ribu Kaki, Begini Cerita Penumpang yang Kepanasan

21 jam lalu

Kru maskapai Super Air Jet merapikan bagasi penumpang sebelum melakukan penerbangan Jakarta - Batam di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa 17 Agustus 2021. Super Air Jet di hari kemerdekaan resmi terbang berjadwal di Indonesia dengan menggunakan pesawat Airbus 320 yang nantinya akan melayani enam rute penerbangan domestik yakni Jakarta, Medan, Palembang, Batam, Pontianak dan Palembang. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Bos Super Air Jet Minta Maaf karena AC Mati di Ketinggian 30 Ribu Kaki, Begini Cerita Penumpang yang Kepanasan

Salah satu penumpang Super Air Jet membagikan pengalamannya yang tak menyenangkan yakni AC pesawat itu mati saat penerbangan dari Bali ke Jakarta.


TikTok Terancam Dilarang, Kreator Konten dan Tiga Anggota DPR AS Protes

1 hari lalu

CEO TikTok, Shou Zi Chew.(Twitter@shouchew)
TikTok Terancam Dilarang, Kreator Konten dan Tiga Anggota DPR AS Protes

Kreator konten TikTok dan tiga anggota parlemen dari Partai Demokrat AS menentang segala potensi larangan pada aplikasi berbagi video pendek asal Cina.


Top 3 Dunia: Amunisi Berisi Uranium, Petugas Kebersihan Tanpa Busana, Bantahan TikTok soal Kecurigaan AS

1 hari lalu

Ilustrasi Puluru. shutterstock.com
Top 3 Dunia: Amunisi Berisi Uranium, Petugas Kebersihan Tanpa Busana, Bantahan TikTok soal Kecurigaan AS

Top 3 Dunia kali ini tidak hanya menyajikan berita-berita serius. Sebuah berita ringan terselip di antaranya.


TikTok Dituding Bagikan Data Pengguna AS ke Pemerintah China, Ini Kata CEO

2 hari lalu

CEO TikTok, Shou Zi Chew.(Twitter@shouchew)
TikTok Dituding Bagikan Data Pengguna AS ke Pemerintah China, Ini Kata CEO

CEO TikTok akan memenuhi undangan DPR pada Kamis untuk menjawab kecurigaan pemerintah AS bahwa data pengguna dibagikan ke pemerintah China


Lengkap, Perbandingan Meta Verified dengan Twitter Blue

2 hari lalu

Ilustrasi logo Meta. (REUTERS/DADO RUVIC)
Lengkap, Perbandingan Meta Verified dengan Twitter Blue

Meta Verified saat ini hanya tersedia di Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru.