TEMPO.CO, Malang— Lebih dari 500 mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) keracunan makanan diduga setelah mengonsumsi makanan yang disediakan oleh panitia Kemah Kerja Mahasiswa (KKM). Ratusan mahasiswa UB keracunan itu mengalami diare, mual, dan muntah.
Salah seorang wali mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Devi Saraswati menilai panitia KKM UB abai terhadap kebutuhan dan fasilitas peserta. Menurut dia, panitia tidak menyediakan fasilitas yang layak untuk ratusan peserta.
Devi mendapat cerita dari adiknya yang mengikuti kegiatan KKM. Sedianya kegiatan tersebut diadakan selama empat hari mulai 6-9 Februari 2023. Namun, kegiatan itu terpaksa dihentikan pada Selasa, 7 Februari 2023 karena ratusan mahasiswa mengalami diare setelah mengonsumsi makanan yang diberikan panitia.
“Toilet hanya lima untuk 500 lebih mahasiswa. Sampai ada yang buang air besar di kantung plastik dan menggali tanah,” kata Devi kepada Tempo, Rabu 8 Februari 2023.
Saat kejadian, adiknya yang berstatus mahasiswi baru ini menghubunginya dari nomor telepon salah seorang dosen pada Selasa pagi, 7 Februari 2023. Dia meminta agar dipesankan kendaraan untuk menjemputnya.
Devi menyebut mereka merasakan gejala keracunan setelah makan yang disediakan panitia. Menu makan siang pada hari pertama yakni tahu, tumis buncis, dan telur. Saat makan malam, panitia menyajikan menu yang sama ditambah tahu goreng dan tumis wortel.
Gejala keracunan, katanya, dialami sekitar pukul 02.00 WIB pada Selasa, 7 Februari. Saat mereka tidur di dalam tenda peleton, secara bergantian ratusan mahasiswa itu bolak-balik buang air besar. Lantaran toilet hanya ada lima, mereka terpaksa buang air besar di lahan kosong sekitar tenda hingga di kantong plastik. “Mereka menahan sakit, toilet antre,” ujarnya.Lokasi KKM mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Istimewa
Dia mengaku kecewa lantaran kegiatan yang tidak direncanakan secara matang. Peserta, kata dia, dilarang membawa uang dan alat komunikasi sehingga menyulitkan untuk menghubungi keluarga. Peserta juga wajib membawa beragam barang bawaan yang ditotal menghabiskan biaya sekitar Rp 500 ribu. “Bahkan sehari sebelum hari H, panitia tidak memberikan rundown kegiatan,” ujarnya.
Sebelum KKM, peserta juga mengikuti kegiatan pra KKM selama tiga hari. Selama kegiatan tersebut, para mahasiswa angkatan 2022 itu tidak memiliki kesempatan makan dan minum yang nyaman. “Mereka kelelahan, sedangkan esoknya harus ikut KKM,” katanya.
Dia juga memprotes adanya kegiatan yang dikemas dengan lontaran panitia yang marah-marah seperti perpeloncoan. KKM, katanya, merupakan bagian dari orientasi fakultas dan wajib diikuti setiap mahasiswa teknik.
Selain itu, Devi juga menyoroti kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa baru setiap akhir pekan yang dilakukan selama setahun. Setiap Sabtu, mahasiswa dimulai pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB “Ada sebagian enggak sempat makan dan minum, manajemen waktu enggak jelas,” ujarnya.
Penjelasan Kampus Mengenai Ratusan Mahasiswa UB yang Keracunan Makanan