Masalahnya adalah, konsumen akan kesulitan memilah-milah atau melakukan benchmark sekadar menurut "stempel" bintang. Di pasar ritel, reseller biasanya jarang menampilkan benchmark kepada pengguna. Adapun produsen komputer lebih tertarik menampilkan keunggulan hardware dan software yang dibundling.
Di sisi lain, produk Intel sendiri sangat bervariasi, termasuk nama-nama yang beragam. Intel memiliki 30 prosesor desktop dan 57 prosesor notebook. Belum termasuk tiga prosesor Atom. Antara produk yang bernama sama sendiri masih dibedakan lagi berdasarkan performanya.
Juru bicara Intel, Bill Calder, setuju bahwa ada begitu banyak model dan merek di jajaran cip Intel, seperti Pentium, Celeron, Core 2 Duo, Core 2 Quad, Core i7, dan Core i7 Extreme Edition. "Sangat penting bagi orang untuk memahami bahwa kami memiliki semua merek itu, namun kami punya tantangan saat orang datang ke ritel, mereka bertanya bagaimana membedakan Pentium dan Celeron, dan Core 2 Duo, dan Core 2 Quad," katanya.
Tanda bintang, kata Calder, adalah sistem rating yang mudah namun intuitif untuk melihat hubungan antara satu prosesor dengan yang lain. "Memang yang dikomunikasikan adalah performa relatif, bukan berdasarkan harga," ujarnya lagi.
Prosesor kelas bintang lima adalah Core i7 dan Core i7 Extreme; empat bintang adalah seri Q9300+ dan E8000 series; tiga bintang adalah seri Q8000 dan E7000. Pentium ada di bintang dua dan Celeron di bintang satu.
Adapun logo "Intel Inside" ditambah beberapa warna untuk membedakannya satu sama lain. Orientasi teks juga berubah menjadi horizontal. "Logo baru itu lebih berwarna dan ornamental," tutur Calder.
DEDDY SINAGA | PC WORLD