Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rektor Akui Kualitas Riset di UB Belum Bagus

image-gnews
Kampus Universitas Brawijaya di Malang, Jawa Timur, Senin, 24 November 2014. [TEMPO/STR/Aris Novia Hidayat; ANH2014112508]
Kampus Universitas Brawijaya di Malang, Jawa Timur, Senin, 24 November 2014. [TEMPO/STR/Aris Novia Hidayat; ANH2014112508]
Iklan

TEMPO.CO, MALANG — Membangun iklim riset menjadi tantangan terbesar yang dihadapi Universitas Brawijaya (UB) dalam upaya mengembangkan diri sebagai “kampus cerdas” berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan teknologi digital. 

Hal itu disampaikan Rektor Universitas Brawijaya (UB) Profesor Widodo pada hari kedua Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri-Badan Hukum (PTNBH) bertema “Tantangan Pengelolaan PTNBH dalam Meningkatkan Mutu Akademik dan Rekognisi Internasional” yang diselenggarakan Kampus UB pada Sabtu kemarin. 

“Untuk kasus kami, tantangan terbesarnya adalah membangun iklim riset,” kata Widodo saat sesi tanya jawab, seperti dikutip dari rilis yang dibagikan Bagian Humas UB pada Minggu siang, 12 Februari 2023. 

Widodo mengatakan ada empat cara untuk mengatasi tantangan tersebut. Pertama, perguruan tinggi negeri yang berdiri pada 5 Januari 1963 itu mendatangkan ilmuwan dari dalam maupun luar negeri yang bisa menetap lama di UB. Ilmuwan ini diharapkan bisa menularkan iklim riset.  

Cara kedua, kata dia, menambah jumlah mahasiswa PMDSU (Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul). Universitas Brawijaya termasuk dalam 20 PTN penyelenggara program beasiswa PMDSU batch VII tahun 2023 yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbudristek.

Cara ketiga, manajemen pendanaan riset. “Pendanaan riset tidak selalu fokus pada jumlah, tapi pada manajemen pendanaannya agar diberikan pada orang-orang yang tepat,” kata Widodo.

Cara keempat, memberikan kesempatan kepada staf pengajar yang memenuhi persyaratan untuk magang di kampus-kampus luar negeri yang mumpuni iklim risetnya. 

Widodo mengakui kualitas riset di UB belum bagus. Meski demikian, Widodo menukas, UB berani mendeklarasikan diri sebagai “AI & digital campus” dengan memanfaatkan AI dan teknologi digital untuk meningkatkan mutu akademik.

Selain itu UB juga mendapatkan rekognisi internasional melalui pemeringkatan universitas dunia yang dilakukan oleh Quarcquarelli Symonds (QS) atau dikenal dengan nama QS World University Ranking.

“Kalau mau berkembang harus berkolaborasi salah satunya dengan pemanfaatan teknologi digital karena AI sifatnya diverse,” ujar Widodo.

Menurut Widodo, berkat teknologi digital, kegiatan belajar mengajar bisa lebih fleksibel bagi dosen dan mahasiswa, terutama memudahkan mahasiswa mengikuti perkuliahan karena perkuliahan bisa dilakukan di mana saja saat ini baik secara tatap muka maupun dalam jaringan (daring). 

UB Miliki Supercomputer untuk Kembangkan Riset

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk masuk ke sana, UB terus berbenah, menata dan menyediakan perangkat penunjang. Saat ini, kata dia, UB sudah memiliki supercomputer NVIDIA DGX A100 dan kurang dari sepuluh universitas di Indonesia yang mampu memilikinya. 

Komputer supercanggih ini bisa dimanfaatkan dosen dan mahasiswa yang memerlukan perangkat komputasi tinggi untuk melaksanakan riset dan publikasi. Superkomputer ini dapat mempersingkat kegiatan riset yang berhubungan dengan pembuatan kecerdasan buatan; sangat mendukung proses pembelajaran mahasiswa karena kapasitas superkomputer itu mampu melayani 56 orang pengguna sekaligus, serta menghemat biaya investasi card NVIDIA versi komputer yang berharga mahal. 

“Menghadirkan superkomputer ini juga untuk mempersiapkan SDM (sumber daya manusia) yang unggul dan cakap teknologi,” ujar Widodo.

Pada acara yang sama, Ketua Senat Akademik Institut Teknologi Bandung (ITB) Hermawan Kresno Dipojono mengatakan, 30 universitas riset di Indonesia harus bekerja sama untuk memperkuat ekosistem penelitian berkualitas, seperti yang dilakukan di sejumlah negara maju. Kerja sama ini bisa berupa penulisan artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal internasional bereputasi atau terindeks Scopus.

“Jumlah author (penulis) dilihat di Scopus untuk MIT (Institut Teknologi Massachusetts) itu 50 kali lipat dari jumlah dosennya. Itu tandanya mereka melakukan kolaborasi dan itu sangat patut dicontoh,” kata Hermawan. 

Ia juga mengingatkan seluruh universitas yang mempunyai kelas doktoral untuk terus mendorong dosen-dosennya untuk produktif menghasilkan karya ilmiah yang diterbitkan jurnal internasional bereputasi. Universitas yang berani membuka kelas doktoral, maka berarti harus berani menjadi universitas riset. 

Hal itu berimplikasi pada keharusan untuk menerbitkan karya ilmiah di jurnal internasional bereputasi apabila ingin naik jabatan menjadi lektor kepala dan bahkan jadi guru besar. Angka kredit minimal 850 yang dikumpulkan dosen yang ingin naik jabatan sebagai lektor kepala maupun guru besar masih kurang jika tidak disertai disertai karya ilmiah yang dipublikasikan di jurnal internasional terindeks Scopus.

Hermawan mencontohkan tim riset yang dipimpinnya selama 25 tahun. Tim riset ini beranggotakan mahasiswa S1-S3, dan staf. Setiap pekan tim ini bertemu membahas penelitian. 

Pilihan Editor: Ratusan Mahasiswa Teknik UB Keracunan Makanan Saat KKM di Desa Jedong

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Universitas Brawijaya Terima 3.662 Mahasiswa Baru, Ini Progam Studi Paling Diminati

1 hari lalu

Kampus Universitas Brawijaya di Malang, Jawa Timur, Senin, 24 November 2014. [TEMPO/STR/Aris Novia Hidayat; ANH2014112508]
Universitas Brawijaya Terima 3.662 Mahasiswa Baru, Ini Progam Studi Paling Diminati

Universitas Brawijaya menerima 3.662 mahasiswa baru dari total 31.368 pendaftar lewat jalur SNBP.


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

11 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

11 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

11 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


BRIN Ungkap Kisi-kisi Hasil Kajian Riset Soal Candi Borobudur

16 hari lalu

Bhikhu melaksanakan Pradaksina atau berjalan mengelilingi candi Borobudur saat perayaan hari raya Magha Puja 2024 di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 9 Maret 2024. Hari raya Magha Puja diperingati setiap bulan purnama di bulan ketiga kalender Buddha untuk mengenang Sang Buddha saat membabarkan Dharma pentingnya umat menghindari perbuatan jahat, menambah kebajikan, kesucian hati dan pikiran. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
BRIN Ungkap Kisi-kisi Hasil Kajian Riset Soal Candi Borobudur

Apa saja isi kajian BRIN?


Pemilihan Rektor Unpad 2024-2029, Panitia Pelaksana: Baru Ada Tiga Pendaftar Resmi

18 hari lalu

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
Pemilihan Rektor Unpad 2024-2029, Panitia Pelaksana: Baru Ada Tiga Pendaftar Resmi

Seleksi calon rektor Unpad 2024-2029 baru diikuti tiga pendaftar resmi. Pendaftaran masih dibuka hingga akhir Maret 2024.


Korban Dugaan Kekerasan Seksual Rektor Universitas Pancasila Tidak Mendapat Perlindungan dan Komunikasi dari Kampus

20 hari lalu

Pengacara dua korban kekerasan seksual oleh Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet, Amanda Manthovani. Tempo/Ricky Juliansyah
Korban Dugaan Kekerasan Seksual Rektor Universitas Pancasila Tidak Mendapat Perlindungan dan Komunikasi dari Kampus

Amanda Manthovani, pengacara 2 korban kekerasan seksual diduga oleh Rektor Universitas Pancasila nonaktif mengaku tak ada perlindungan dari kampus.


Guru Besar 21 PTN Berbadan Hukum Ungkapkan 10 Maklumat Kepemimpinan Membumi

23 hari lalu

Para guru besar dari 21 Perguruan Tinggi Tinggi Berbadan Hukum (PTN-BH) mengeluarkan Maklumat Kepemimpinan Membumi, Sabtu, 2 Maret 2024. Ugm.ac.id
Guru Besar 21 PTN Berbadan Hukum Ungkapkan 10 Maklumat Kepemimpinan Membumi

Pertemuan ini menegaskan komitmen untuk meningkatkan kepemimpinan para guru besar dengan membumikan kepemimpinan akademik. Pimpinan Majelis Dewan Guru Besar PTNBH, Andi Pangerang Moenta mengatakan, dalam pertemuan tersebut disampaikan poin-poin penting untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat).


Kejati Jawa Barat Tetapkan 2 Rektor Universitas Mitra Karya Bekasi jadi Tersangka Korupsi Dana Program Indonesia Pintar

23 hari lalu

Ilustrasi korupsi. Shutterstock
Kejati Jawa Barat Tetapkan 2 Rektor Universitas Mitra Karya Bekasi jadi Tersangka Korupsi Dana Program Indonesia Pintar

Kejati Jawa Barat menetapkan dua tersangka kasus korupsi dana Program Indonesia Pintar di Universitas Mitra Karya.


Universitas Padjadjaran Cari Rektor Baru, Ini 13 Syarat Kandidatnya

25 hari lalu

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
Universitas Padjadjaran Cari Rektor Baru, Ini 13 Syarat Kandidatnya

Universitas Padjadjaran sedang mencari rektor baru pengganti Rina Indiastuti yang akan pensiun Oktober mendatang.