Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Syarat dan Bahan Bangunan untuk Rumah Tahan Gempa

image-gnews
Model rumah tahan gempa di Merapi. Foto: Sunaryo
Model rumah tahan gempa di Merapi. Foto: Sunaryo
Iklan

TEMPO.CO, JakartaGempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang cukup sering menggemparkan Indonesia. Bencana alam ini dikhawatirkan oleh banyak orang karena akibat yang ditimbulkannya, yaitu runtuhnya bangunan-bangunan rumah, sekolah, perkantoran, dan lain lain yang tentunya dapat menyebabken kerugian.

Tak sedikit saat ini rancangan rumah tahan gempa guna meminimalisir kerugian yang disebabkan gempa. Tidak hanya untuk meminimalisir kerugian materi tetapi tentunya juga untuk keselamatan orang-orang didalamnya sehingga mengurangi korban jiwa. Lalu apa saja syarat agar bangunan dapat tahan gempa?

Syarat RumahTahan Gempa

Melansir VOI dari situs blog UMY, membangun rumah atau gedung harusnya memenuhi syarat bangunan tahan gempa. Rumah tahan gempa yang dimaksud yaitu bangunan tersebut harus memenuhi beberapa syarat, antara lain:

1. Saat diguncang gempa ringan, tak ada kerusakan apapun pada bangunan

2. Saat diguncang gempa sedang, bangunan mengalami kerusakan hanya pada elemen non struktural saja

3. Saat diguncang gempa besar, bangunan mengalami kerusakan di elemen non struktural dan struktural. Akan tetapi, bangunan harus tetap berdiri alias tak ada keruntuhan apapun.

Beberapa perancang memiliki cara yang berbeda-beda dalam upaya membangun sebuah bangunan yang tahan gempa. Namun, ada beberapa syarat umum yang harus selalu ada dalam pembangunan bangunan anti gempa, antara lain adalah memerhatikan pondasi, denah, hingga kuda-kuda bangunan. 

Adapaun pondasi yang baik untuk menahan gempa adalah pondasi yang memiliki struktur yang bersinggungan langsung dengan tanah. Selain itu, pondasi harus berdiri di tanah yang padat dan keras; Pondasi wajib memiliki penampang melintang yang simetris.

Selain pondasi, lokasi denah bangunan juga sangat penting dalam upaya membangun bangunan yang tahan gempa. Denah bangunan agar dapat menahan guncangan gempa sebaiknya mempunyai bentuk yang simetris. Sebab bentuk ini bisa menghilangkan pengaruh puntiran, seperti bujursangkar dan empat persegi panjang

Ketika mendirikan bangunan tahan gempa sangat disarankan menggunakan kuda-kuda papan paku. Kuda-kuda jenis ini memiliki beberapa keunggulan contohnya seperti memiliki bobot ringan dan cara pembuatannya juga sederhana dan tidak rumit.

Selanjutnya, harus memperhatikan atap bangunan. Bentuk atap yang terlalu besar dan berat bisa membahayakan keamanan struktur mengakibatkan beban gempa yang lebih besar. Pemakaian atap bangunan dianjurkan untuk dengan bahan-bahan atap yang ringan, seperti seng, asbes gelombang, atau aluminium.

Bahan Bangunan untuk Rumah Tahan Gempa

Untuk bahan bangunan yang digunakan agar bisa tahan gempa harus memenuhi syarat berikut:

1. Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Pasir harus memiliki butiran halus, sedang, dan kasar.

3. Pasir harus terasa tajam bila diremas dan tidak lembut seperti pasir pantai.

4. Semen tidak menggumpal, membatu, atau mengeras.

5. Semen tidak terasa tajam bila digosok antara ibu jari dan telunjuk.

6. Jika dicampur air, semen harus tercampur merata.

7. Menggunakan batako yang tidak luruh bila ditekan.

8. Menggunakan batako yang permukaannya rata dan tidak cacat.

9. Batako tidak terkena hujan sebelum dipakai.

Itulah beberapa syarat-syarat bangunan tahan gempa.  Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa rumah tahan gempa antara lain Rumah Teletubbies di Yogya dan rumah gempa di Aceh.

Pilihan Editor: Wapres Ma'ruf Amin Tinjau Rumah Tahan Gempa di Cianjur, Begini Speknya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Info Terkini Gempa M4,5 Guncang Gunungkidul, BMKG: Gempa Susulan ke-258 di Zona Megathrust

14 jam lalu

Gempa tektonik mengguncang wilayah Gunungkidul, Yogyakarta, dan sekitarnya pada hari Kamis, 12 September 2024 pukul 10.25.13 WIB. (BMKG)
Info Terkini Gempa M4,5 Guncang Gunungkidul, BMKG: Gempa Susulan ke-258 di Zona Megathrust

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng (megathrust).


Tak Perlu Panik, Simak 10 Tips Hadapi Gempa Megathrust

1 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi. Shutterstock
Tak Perlu Panik, Simak 10 Tips Hadapi Gempa Megathrust

Berikut 10 tips atau sikap kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempa megathrust. Pahami potensi risiko dan persiapkan diri dengan baik


Info Terbaru Dua Gempa Magnitudo 5 di Laut dan Darat Guncang NTT dan Sulut

2 hari lalu

Gempa mengguncang wilayah Pantai Selatan Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari Selasa pukul 12.11.07 WIB. (BMKG)
Info Terbaru Dua Gempa Magnitudo 5 di Laut dan Darat Guncang NTT dan Sulut

Gempa terbaru mengguncang wilayah Pantai Selatan Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari Selasa pukul 12.11.07 WIB.


Mengapa Bisa Terjadi Gempa Bumi? Ini Penjelasan Lengkapnya

3 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi. Shutterstock
Mengapa Bisa Terjadi Gempa Bumi? Ini Penjelasan Lengkapnya

Ketahui penyebab gempa bumi yang sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini karena adanya pergerakan lempeng.


Catatan BMKG Soal Gempa di Sulawesi Utara: Karena Aktivitas Penurunan Kerak Bumi

3 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Catatan BMKG Soal Gempa di Sulawesi Utara: Karena Aktivitas Penurunan Kerak Bumi

Salah satu penyebab utama tingginya aktivitas gempa di Sulawesi Utara adalah keberadaan zona subduksi.


Potensi Awan Hujan Sepekan di Selatan Indonesia dan Gempa Bali di Top 3 Tekno

4 hari lalu

Ilustrasi cuaca hujan. Shutterstock
Potensi Awan Hujan Sepekan di Selatan Indonesia dan Gempa Bali di Top 3 Tekno

Topik BMKG mendeteksi peluang pembentukan awan hujan di selatan Indonesia, terutama Jawa, 6-12 September 2024, menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


BMKG Deteksi Lima Gempa Susulan Magnitudo 1,8-2,6 di Gianyar Bali

5 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi. Shutterstock
BMKG Deteksi Lima Gempa Susulan Magnitudo 1,8-2,6 di Gianyar Bali

BMKG mendeteksi lima gempa susulan yang mengguncang Gianyar, Bali dan memastikan tidak ada kaitan dengan zona megathrust.


Gempa M4,9 Guncang Gianyar Bali, Skala Getarannya Tembus III-IV MMI

5 hari lalu

BMKG mencatat gempa berkekuatah M4,9 di Kabupaten Gianyar, Bali, pada pukul 09.51 WITA, Sabtu, 7 September 2024 (Dok. BMKG)
Gempa M4,9 Guncang Gianyar Bali, Skala Getarannya Tembus III-IV MMI

BMKG mencatat gempa bermagnitudo 4,9 di kawasan Gianyar, Bali, pada Sabtu pagi tadi, 7 September 2024. Tidak berpotensi tsunami.


Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Sebagian Sukabumi Sabtu Dini Hari

5 hari lalu

BMKG mencatat gempa bermagnitudo 4,8 di Sukabumi, Jawa Barat, pada Sabtu dinihari, 7 September 2024 (Dok. BMKG)
Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Sebagian Sukabumi Sabtu Dini Hari

Gempa bermagnitudo 4,8 dirasakan sebagian warga Sukabumi pada Sabtu dini hari, 7 September 2024 pukul 02.02 WIB.


Gempa Magnitudo 5 Guncang Kepulauan Sangihe, BMKG: Asalnya dari Laut Sulawesi

6 hari lalu

BMKG mencatat gempa berkekuatan M5 di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada Jumat sore, 6 September 2024 (Dok. BMKG)
Gempa Magnitudo 5 Guncang Kepulauan Sangihe, BMKG: Asalnya dari Laut Sulawesi

BMKG mencatat gempa Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada pukul 15.39 WITA. Jumat sore tadi, 6 September 2024.