TEMPO.CO, Jakarta - BMKG masih menetapkan status Siaga bencana hidrometeorologi dampak potensi hujan lebat untuk wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam prediksi cuaca hari ini, Kamis 16 Februari 2023, BMKG juga menetapkan yang sama untuk wilayah NTT dan Banten.
Untuk wilayah kota besar atau ibu kota provinsi, cuaca hujan lebat hari ini diperkirakan meliputi Mamuju dan Bengkulu. Hujan yang disertai petir diramal BMKG terjadi di Surabaya dan Tarakan. Sedangkan hujan intensitas sedang di Yogyakarta, Bandung, Bandar Lampung, Mataram, Makassar, dan Medan.
Potensi banjir rob juga masih melingkupi wilayah Sulawesi Selatan. Seperti diketahui faktor ini ikut menyumbang banjir besar di wilayah itu di awal pekan ini. Potensi yang sama juga diprediksi BMKG masih berlaku, antara lain, di pesisir utara Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Dalam skala yang lebih luas, BMKG memantau keberadaan dua bibit siklon tropis yang mungkin memberi pengaruh terhadap cuaca hari ini di wilayah Indonesia. Bibit siklon pertama, dan yang lebih dulu ada, adalah 91 P di Teluk Carpentaria - Australia bagian utara.
Sistem ini bergerak ke arah tenggara, menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot atau low level jet dari Laut Flores hingga Australia bagian utara, dari Laut Banda, Laut Arafuru hingga Papua bagian selatan. Dampak tidak langsung bagi cuaca Indonesia seperti hujan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang di NTT dan Maluku.
Kedua, bibit siklon tropis 99 W di Samudera Pasifik sebelah utara Papua Barat. Sistem ini bergerak ke arah barat laut, menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot dari Samudera Pasifik timur Filipina hingga Laut Halmahera. Potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut meningkat di sekitarnya.
Selain dua bibit siklon itu, sirkulasi siklonik dipantau BMKG berada di Laut Timor yang membentuk daerah konvergensi memanjang di NTT bagian selatan. Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Tengah, dari Jawa Barat hingga Jawa Timur, dari Selat Makassar hingga Sulawesi Tengah, dari Papua Barat hingga Papua.
Daerah konfluensi juga memanjang di Samudera Hindia sebelah barat daya Bengkulu, di Pesisir selatan Jawa, di Laut Jawa, Laut Flores, di Laut Maluku, di Laut Seram, Laut Banda dan Laut Arafuru. Seperti konvergensi, konfluensi mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan.
Pilihan Editor: Rentetan Gempa Jayapura Masih Terjadi, Lebih Kompleks daripada Gempa Turki
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.