Review PlayStation VR2: Dari Desain sampai Pengalaman ke Antartika

TEMPO.CO, Jakarta - Sony mengumumkan PlayStation VR2 (PS VR2) akan meluncur pada 22 Februari 2023. Tempo termasuk yang paling awal menerima kesempatan untuk menjajal pengalaman bermain dengan perangkat gaming virtual reality generasi kedua Sony ini--PlayStation VR generasi pertama hadir 2017. 

Perangkat PS VR2 yang singgah di ruang redaksi Koran Tempo dan Tempo.co berasal dari PT Sony Indonesia. Review dibuat sementara perangkat di pasaran masih sebatas pre-order. Baru akan didistribusikan per 21 Februari mendatang, PS VR2 di Indonesia akan dibanderol dengan harga Rp 10.599.000 via Eraspace. 

Salah satu permainan yang dicoba dengan PS VR2 pada Selasa 14 Februari 2023 lalu adalah olahraga mendayung kayak di laut. Tapi, sebelum masuk ke pengalaman dari permainan itu, berikut kami paparkan terlebih dulu spesifikasi dan janji Sony melalui perangkat VR ini. 

Desain dan Spesifikasi PS VR2 

Sony menjanjikan kenyamanan dalam penggunaan PlayStation VR2. Perusahaan teknologi dari Jepang ini mengupayakan desain terbaik pada headset dan orb sense controller. Yang kedua itu adalah untuk sensasi genggaman lebih erat, sehingga pengguna mampu melakukan berbagai gerakan maupun gestur yang tepat pada kedua tangan.

Soal headset, desainnya bisa langsung dikenali berbeda daripada PS VR keluaran 2016. Baik dari kacamata maupun bagian yang ada di kepala. 

Sedikit catatan untuk pengguna yang mengenakan kacamata sebagai alat bantu penglihatan. Pengguna akan merasakan headset tidak langsung menempel di muka karena masih ada jarak antara alat dan muka. Ini bisa jadi menyumbang ke penilaian sebagian kalangan bahwa perangkat generasi pertama masih lebih nyaman daripada yang terbaru hadir. 

PlayStation VR2 dilengkapi dengan dua layar OLED 2000 x 2040 untuk perlihatkan berbagai detail permainan secara lebih menyeluruh. Perangkat juga dilengkapi dengan visual 4K HDR yang mampu hadirkan tampilan berwarna pekat, kontras, serta lebih cerah.

Diharapkan, penggunanya  bisa melihat berbagai detail, ekspresi wajah realistis, hingga penampakan dunia yang lebih futuristik.

PlayStation VR2 hadir dengan bidang pandang yang cukup luas, 110 derajat. Selain itu, uga dilengkapi dengan teknologi baru, Intelligent Eye Tracking. Fitur ini mampu hadirkan respons emosional yang lebih realistis dengan pelacakan mata.

Playstation VR2. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Tidak hanya itu, perangkat juga memiliki tingkat ketajaman ekstra sehingga area dalam game menjadi lebih fokus, didukung grafis yang dijanjikan memuaskan.

Lainnya, 3D Audio berperan menghidupkan suasana bagaikan langsung di lokasi kejadian. Disebutkan, "Bahkan pemain dapat  merasakan kehadiran karakter saat mereka berbisik di telinga maupun mendengar langkah kaki musuh dari kejauhan."

Audio juga dijanjikan mampu beradaptasi secara dinamis dengan posisi dan gerakan kepala penggunanya karena keberadaan fitur Tempest 3D AudioTech. Dengan spesifikasi audio tersebut, pengguna bisa menikmati permainan secara lebih realistis dan menangkap berbagai ketegangan di dalamnya.

Spesifikasi PlayStation VR2 selanjutnya datang dari feedback yang dihasilkan oleh perangkat ini. Pengguna bisa menikmati dunia baru yang mendebarkan karena teknologi PlayStation VR2 SenseTM. User akan menikmati getaran headset yang halus dan responsif ketika, misalnya, deru panah melewati kepalamu maupun saat kendaraan melaju kencang.

Jurnalis Tempo mencoba memainkan Playstation VR2 di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, Selasa, 14 Februari 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Tidak hanya itu saja, terdapat respons realistis dan mendetail untuk berbagai keadaan seperti ketika senjata macet maupun harus menanggung beban yang berat. Sony berharap dengan sederet fitur tersebut, pemain dapat merasakan sensasi bermain pun akan lebih dari sebelumnya.

Game Kayak

Permainan yang dicoba Tempo antara lain adalah mendayung kayak di laut. Pemain memilih opsi-opsi yang muncul di hadapan mata. Dari sini sensasi virtual reality sudah langsung terselami. 

Lokasi yang dipilih adalah Antartika yang ditandai dengan banyak pecahan es di laut dari ukuran meter hingga setara iceberg. Sedangkan pilihan waktu, yaitu siang, malam, atau saat hujan berpetir. 

Pemain tentu saja harus mendayung. Apabila mendayung kurang--bisa dirasakan tidak kena air--maka kayak tidak bergerak maju. Pemain juga harus menghindari potongan es yang bertebaran. 

Dari sisi pemandangan alam, rasanya seperti sungguh ada di lokasi. Apalagi saat mencoba opsi malam. Penerangan hanya mengandalkan jutaan bintang di langit. Sedangkan saat mencoba opsi hujan berpetir, siap-siap kaget bolak-balik karena sambaran petir yang nyaris terasa riil. Belum lagi benturan kayak dan dayung dengan bongkah es.

Sebagai suatu pengalaman dengan sensasi baru tentu saja hal menarik untuk dicoba. Bagi yang kurang suka ke luar rumah, PlayStation VR2 bisa membuat terasa di dunia lain. Tapi, perlu dicatat, PS VR2 tak kompatibel dengan judul game di PS VR.

Pilihan Editor: Teknologi Virtual Reality dari AirRacket untuk Game Tenis dan Badminton