TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) memperpanjang batas waktu pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). Perpanjangan dibuka mulai hari ini Senin, 20 Februari hingga Rabu, 22 Februari 2023. Sebelumnya, menurut jadwal SNPMB, batas akhir pengisian PDSS berakhir pada 9 Februari lalu.
Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB Mochammad Ashari mengatakan berdasarkan evaluasi timnya, ditemukan banyak sekolah yang belum menyelesaikan tahap finalisasi PDSS. Hal itu berdampak kepada ribuan siswa yang berujung tak bisa mendaftar SNBP 2023.
Ketua Pelaksana Eksekutif SNPMB Budi Prasetyo Widyobroto mengatakan sebanyak 1.387 sekolah belum memfinalisasi PDSS hingga tenggat 9 Februari lalu. Adapun jumlah siswa yang terdampak dari total ribuan sekolah itu tak disampaikan secara rinci. Sedangkan sekolah yang sudah menyelesaikan finalisasi PDSS yakni 18.544 sekolah.
“Manfaatkan betul waktu yang diberikan ini. Perkiraan saya paling sekitar 500 sekolah yang bisa menyelesaikan itu juga sudah besar,” ujarnya dalam konferensi pers daring yang diikuti Tempo pada Senin, 20 Februari 2023.
Wakil Ketua II SNPMB Edward Wolloch mengatakan kebijakan ini diambil sebagai bentuk keberpihakan kepada siswa untuk mendapatkan kesempatan di jalur SNBP. “Setelah 2x24 jam, tidak ada lagi perpanjangan waktu. Manfaatkan betul agar sekolah menyelesaikan finalisasi,” ujarnya.
Edward mengatakan tambahan waktu ini bukan berarti jadwal SNPMB berubah. Dia menegaskan bahwa pendaftaran SNBP tetap sesuai jadwal yakni 14 Februari hingga 28 Februari 2023. Setelah itu, pengumuman hasil SNBP akan diumumkan pada 28 Maret 2023.
Adapun Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemeneterian Pendidikan Nizam mengatakan seleski masuk perguruan tinggi negeri sangat cermat. Untuk itu, dia meminta agar sekolah betul-betul mengikuti tahapan dengan baik agar proses seleksi berjalan lancar.
Sebelumnya, Sekretaris Eksekutif Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Bekti Cahyo Hidayanto mengatakan sebanyak 3 ribu sekolah dengan 70 ribu-an siswa tidak bisa ikut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
“Umumnya, masalahnya karena (sekolah) terlambat memasukkan nilai ke sistem kami,” ujarnya saat sosialisasi jalur penerimaan mahasiswa baru Universitas Padjadjaran (Unpad) secara daring, Jumat, 10 Februari 2023.
Pilihan Editor: 3 Ribu Sekolah dengan 70 Ribu Siswa Gagal Ikut SNBP 2023, Mengapa?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.