TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti klimatologi di Pusat Iklim dan Atmosfer, BRIN, Erma Yulihastin, mencatat puncak musim hujan kali ini terjadi beberapa kali. Pertama pada dasarian kedua Desember 2022, kedua pada dasarian kedua Februari 2023 yang dapat mengalami perpanjangan hingga akhir Februari 2023.
Menurut Erma, musim hujan memuncak kembali karena penguatan monsun Asia dan pembentukan pusat tekanan rendah di Australia. "Inilah dua penyebab utama peningkatan signifikan hujan kembali terjadi di Indonesia," katanya dalam cuitan di akun media sosial Twitter, Minggu malam, 26 Februari 2023.
Saat yang sama, Jakarta dan sekitarnya kembali diguyur hujan. Hujan yang turun malam hari tembus dinihari dan pagi keesokan harinya sudah terjadi beberapa hari belakangan ini di Jabodetabek. Fenomena ini ikut menandai puncak musim hujan yang kedua.
Untuk malam ini, Erma memantau hujan masuk wilayah Jabodetabek lebih cepat dibandingkan beberapa malam sebelumnya. Hujan itu bahkan sudah sampai Bandung pukul 22.04 cukup deras disertai angin.
"Terpantau hujan cukup merata di Jabodetabek dan berpotensi hingga tengah malam nanti baru meluruh," katanya yang berdasarkan radar cuaca. Ditambahkannya, ada potensi hujan Jabodetabek yang stasioner atau bertahan terus di lokasi yang sama hingga tengah malam.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.