TEMPO.CO, Jakarta - Banjir masih membekap sebagian wilayah Malaysia dampak hujan tiada henti sejak Senin malam lalu. Seperti dilaporkan The Straits Times, banjir di empat negara bagian bahkan memburuk dengan Johor yang terparah per Jumat sore, 3 Maret 2023.
Distrik Segamat di Johor diberitakan Bernama bak pulau kecil setelah 80 persen wilayah permukimannya terendam. Sementara tinggi muka air 14 sungai dan 4 bendungan yang ada di Johor telah menembus level bahaya.
Sejauh ini, korban tewas karena banjir di Johor terkini sudah sebanyak tiga orang
Sementara, Departemen Meteorologi Malaysia dalam perkiraan yang dikeluarkannya menyatakan hujan persisten yang berada di level 'siaga' dan 'parah' bakal bertahan di Johor dan tiga negara bagian lain--Sarawak, Pahang, dan Terengganu--sampai Sabtu besok.
Terpisah, peneliti klimatologi di Pusat Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin, mengatakan banjir parah di Malaysia adalah imbas langsung dari apa yang disebutnya Vorteks Borneo. Ini adalah sirkulasi atau pusaran angin yang memiliki radius putaran pada skala meso, yaitu antara puluhan hingga ratusan kilometer.
Mulai terbentuk dekat ekuator di atas Laut Cina Selatan, sistem ini sebenarnya sudah sempat melemah pada Kamis namun pada Jumat pagi dikabarkannya kembali menguat. Erma memantau Vorteks Borneo yang juga memberi dampak banjir di Bangka Belitung serta Kepulauan Riau di wilayah Indonesia itu melalui Satellite-based Disaster Early Warning System (SADEWA) yang dikembangkan BRIN.
"Terbentuk dan menguat lagi, serta terkonsentrasi pada wilayah Semenanjung Malaysia," katanya di akun media sosial Twitter. "Wilayah (Indonesia) yang mendapat dampak langsung efek putarannya adalah wilayah Sumatera dekat Selat Malaka."
Efek tak langsungnya adalah angin kencang di wilayah Sumatera dan Jawa Barat pada hari ini. Sedangkan beberapa hari sebelumnya, pusaran angin yang sama yang berkontribusi untuk hujan persisten di wilayah Jabodetabek.
Sedangkan 12 tahun lalu, Vorteks Borneo berkombinasi dengan seruakan dingin dari benua Asia yang sampai menyeberangi garis ekuator bertanggung jawab untuk pembentukan siklon tropis.
Banjir Bintan
Sebanyak empat kecamatan di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, dikepung banjir akibat hujan deras yang mengguyur daerah itu sejak Kamis, 2 Maret 2023. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Riau Muhammad Hasbi mengatakan keempat kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Bintan Timur, Bintan Utara, Gunung Kijang, dan Kecamatan Toapaya.
Menurut Hasbi, seperti dikutip dari Antara, banjir di sejumlah kawasan disebabkan drainase tidak mampu menampung air. Drainase berukuran kecil, diperparah dengan sedimentasi dan sampah menyebabkan air meluap sampai ke jalan dan masuk ke perkampungan.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.