TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau pembentukan dua bibit siklon, yaitu bibit siklon 97S dan bibit siklon 98S. Bibit siklon 97S terpantau di Teluk Carpentaria, Australia, tepatnya di posisi 16.4 Lintang Selatan dan 137.9 Bujur Timur, dan bibit siklon 98S terpantau di Laut Natuna sebelah barat daya Pontianak, tepatnya di 0.4 Lintang Selatan, 108.4 Bujur Timur.
Bibit siklon 97S mulai tumbuh pada tanggal 5 Maret 2023 jam 01.00 WIB. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa kecepatan angin maksimum bibit siklon 97S di sekitar sistemnya mencapai 20 knots (37 km/jam) dengan tekanan udara di pusatnya mencapai 1006 mb.
Bibit siklon 97S saat ini berada di dalam area tanggung jawab TCWC Australia, tetapi dampak tidak langsungnya masih dapat terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Sistem ini menunjukkan pergerakan yang stasioner atau tetap dan berpeluang rendah untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan.
Dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan gelombang laut di wilayah Indonesia berupa potensi angin kencang lebih dari 25 knots (46 km/jam) di wilayah Maluku dan Papua. Selain itu, juga membuat gelombang setinggi 2.5-4.0 meter di Laut Arafuru bagian tengah hingga selatan Merauke dan Laut Arafuru timur Kepulauan Aru.
Sementara bibit siklon tropis 98S memiliki kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knots (37 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 1009 mb dengan pergerakan sistem perlahan ke arah barat. Bibit siklon 98S memiliki peluang kategori rendah untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan.
Dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan gelombang laut di wilayah Indonesia berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Kepulauan Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat. Juga potensi angin kencang lebih dari 25 knots (46 km/jam) di wilayah Kepulauan Riau.
Bibit siklon juga membuat gelombang setinggi 2.5-4.0 meter di perairan Kepulauan Anambas, perairan Kepulauan Natuna bagian barat dan selatan, perairan Kepulauan Subi hingga Serasan, Laut Natuna, perairan Kepulauan Bintan, Selat Karimata bagian utara, perairan Kepulauan Karimata, serta gelombang 4.0-6.0 meter di Laut Natuna Utara dan perairan Kepulauan Natuna bagian utara.
Hujan berpetir diperkirakan terjadi di Surabaya, Banjarmasin dan Bandar Lampung. Hujan intensitas sedang kemungkinan terjadi di Bengkulu, Bandung, Tanjung Pinang, Makassar dan Medan.
Hujan dengan intensitas ringan berpeluang terjadi di Denpasar, Serang, Jakarta Pusat, Gorontalo, Jambi, Pontianak, Palangkaraya, Samarinda, Pangkal Pinang, Ambon, Ternate, Mataram, Kupang, Mamuju, Kendari dan Palembang.
Suhu udara berkisar 18-33 derajat Celcius dengan suhu terendah di Bandung. Suhu tertinggi di Banda Aceh, Denpasar, Gorontalo, Surabaya, Pontianak dan Banjarmasin.
Prakiraan berbasis dampak hujan lebat dengan status siaga di Kepulauan Riau.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.