Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pusaran Angin di Balik Bencana Tanah Longsor Natuna dan Banjir Bintan

image-gnews
Sejumlah petugas SAR gabungan melakukan pencarian korban tertimbun longsor akibat bencana tanah longsor di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Selasa, 7 Maret 2023. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa (7/3/2023) pukul 07:00 WIB, sebanyak 10 orang dinyatakan meninggal, 47 orang hilang dan 1.216 Orang mengungsi akibat longsor tersebut.  ANTARA/HO-Diskominfo Kabupaten Natuna
Sejumlah petugas SAR gabungan melakukan pencarian korban tertimbun longsor akibat bencana tanah longsor di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Selasa, 7 Maret 2023. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa (7/3/2023) pukul 07:00 WIB, sebanyak 10 orang dinyatakan meninggal, 47 orang hilang dan 1.216 Orang mengungsi akibat longsor tersebut. ANTARA/HO-Diskominfo Kabupaten Natuna
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dari hasil pantauan udara Tim Tanggap Bencana Kabupaten Natuna pada Selasa pagi, 7 Maret 2023, terungkap sebaran titik tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Titik tak terbatas di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan. Tanah Longsor di desa itu  dilaporkan telah mengubur satu kampung dan menyebabkan sedikitnya sepuluh orang tewas, Senin 6 Maret 2023. 

Bencana sejenis diketahui juga terjadi di antaranya di lereng Gunung Kute, Desa Jermalik. Di Kecamatan Serasan Timur terdapat longsor besar di Desa Air Nusa akan tetapi tidak menimbulkan korban jiwa. Di tempat itu terjadi dua kali longsor akibat curah hujan tinggi sejak Sabtu.

Menurut peneliti di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, BRIN, Didi Satiadi, curah hujan tinggi itu disebabkan angin monsun Asia yang relatif cukup kuat bergerak menuju wilayah Indonesia melalui Laut Cina Selatan. Angin tersebut melemah karena terbentuknya pusaran angin di sebelah barat Pulau Kalimantan yang dikenal sebagai fenomena Vorteks Borneo

Didi memperlihatkan tangkapan layar dari Satelit Himawari-8 pada Senin siang, saat terjadi bencana tanah Longsor di Serasan. Pada gambar, dapat dilihat adanya angin dan tutupan awan di sekitar wilayah Natuna, Kepulauan Riau.

"Angin Monsun Asia mendorong uap air ke arah selatan, namun kemudian tertahan oleh Borneo Vortex sehingga terjadi penumpukan uap air yang meningkatkan proses konveksi, pertumbuhan awan, dan hujan lebat di lautan sebelah barat Pulau Kalimantan, termasuk wilayah Pulau Natuna," tutur Didi.

Dia menambahkan, curah hujan yang tinggi dan berlangsung cukup lama sejak malam sebelumnya jelas dapat meningkatkan potensi banjir dan longsor di wilayah itu. Curah hujan yang tinggi tersebut merupakan salah satu faktor yang dapat memicu longsor terutama di daerah pegunungan karena mengurangi friksi dan menyebabkan pergerakan tanah, mengurangi kekuatan tanah, meningkatkan air limpasan (runoff) dan erosi, dapat memicu likuifaksi tanah, serta membuat lereng menjadi tidak stabil.

Keterangan senada disampaikan prakirawan BMKG Tanjungpinang, Hayu Nur Mahron, di Tanjungpinang. Vorteks Borneo pula yang, menurutnya, memicu tanggap darurat bencana di wilayah Bintan, juga di Kepulauan Riau. Di daerah ini sepanjang Kamis-Sabtu lalu terjadi banjir rob, tanah longsor, dan amuk angin kencang.

"Gangguan sirkulasi atmosfer berupa Borneo Vortex di sekitar selat Karimata dan Laut Natuna menyebabkan belokan angin dan perlambatan masa udara," katanya seperti dikutip dari Antara.

Fenomena pusaran angin atau vorteks Borneo pada Senin siang, 6 Maret 2023. (BRIN)

Kondisi itu, menurut Hayu, diperparah dengan adanya Gelombang Ekuatorial Rossby dan Kelvin yang aktif di sekitar wilayah tersebut. "Cuaca di Serasan dalam beberapa hari terakhir didominasi hujan dengan intensitas lebat yang berlangsung lama dan merata," kata dia lagi. 

Tinggi gelombang laut di Perairan Kepulauan Subi dan Pulau Serasan pun terdampak menjadi mencapai 4 meter. Kondisi cuaca buruk ini diperkirakannya bertahan hingga 12 Maret 2023.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca halaman berikutnya: Apa itu Vorteks Borneo dan update korban tanah longsor Natuna

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Korban Tewas Akibat Topan Yagi di Vietnam Bertambah

1 menit lalu

Kondisi pabrik LG Electronics yang rusak akibat terjangan Topan Yagi, di Kawasan Industri Trang Due, Hai Phong, Vietnam, 9 September 2024. Topan Yagi telah membuat sejumlah pabrik dan jutaan rumah tidak mendapatkan aliran listrik. REUTERS/Minh Nguyen
Korban Tewas Akibat Topan Yagi di Vietnam Bertambah

Tanah longsor dan banjir bandang yang dipicu topan Yagi telah menewaskan setidaknya 82 orang dan 64 orang lainnya di wilayah utara dinyatakan hilang.


Hujan Malam Ini di Jabodetabek, Mungkinkan Capai GBK yang sedang Gelar Timnas Vs Australia?

50 menit lalu

Ilustrasi hujan. (REUTERS/Zoran Milich)
Hujan Malam Ini di Jabodetabek, Mungkinkan Capai GBK yang sedang Gelar Timnas Vs Australia?

Hujan lebat telah mengguyur sebagian wilayah Jabodetabek pada Selasa sore hingga memasuki malam ini, 10 September 2024.


BMKG Modifikasi Cuaca di Aceh, Cegah Hujan Ekstrem Ganggu PON XXI

1 jam lalu

BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda bekerja sama dengan BNPB dan Smart Aviation melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mencegah hujan intensitas tinggi ganggu pembukaan PON XXI Aceh-Sumut, di Banda Aceh, Senin 9 September 2024. Foto: BMKG
BMKG Modifikasi Cuaca di Aceh, Cegah Hujan Ekstrem Ganggu PON XXI

Berdasarkan pantauan BMKG, curah hujan di beberapa wilayah di Indonesia bagian utara memang masih cukup tinggi sepekan terakhir, termasuk di Aceh.


BMKG: Potensi Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Banyak Perairan Indonesia

6 jam lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG: Potensi Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Banyak Perairan Indonesia

BMKG beri peringatan dini gelombang tinggi sampai 2,5 meter di banyak wilayah perairan. Dari utara Pulau Sabang sampai Laut Arafuru.


BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Maluku Utara

6 jam lalu

Ilustrasi cuaca buruk dan gelombang tinggi. Pexels/Therato
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Maluku Utara

BMKG Ternate mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Maluku Utara pada 10 September 2024.


Info Terbaru Dua Gempa Magnitudo 5 di Laut dan Darat Guncang NTT dan Sulut

7 jam lalu

Gempa mengguncang wilayah Pantai Selatan Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari Selasa pukul 12.11.07 WIB. (BMKG)
Info Terbaru Dua Gempa Magnitudo 5 di Laut dan Darat Guncang NTT dan Sulut

Gempa terbaru mengguncang wilayah Pantai Selatan Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari Selasa pukul 12.11.07 WIB.


BMKG: Jakarta Berpotensi Hujan Ringan dan Sedang Siang Hari, Malam Berawan

11 jam lalu

Ilustrasi cuaca hujan. Shutterstock
BMKG: Jakarta Berpotensi Hujan Ringan dan Sedang Siang Hari, Malam Berawan

Pada siang hari, semua wilayah Jakarta, kecuali Kepulauan Seribu, berpotensi hujan ringan dan sedang.


46 Tewas Akibat Topan Yagi di Vietnam

23 jam lalu

Seorang pria berjalan di jalan yang banjir setelah hujan lebat yang disebabkan oleh Badai Tropis Yagi, yang dikenal dengan sebutan Enteng, di Baras, provinsi Rizal, Filipina, 2 September 2024. REUTERS/Eloisa Lopez
46 Tewas Akibat Topan Yagi di Vietnam

Topan Yagi memakan korban jiwa dengan 46 dilaporkan tewas dan 22 orang hilang


Waspada Bagi yang Alergi Debu Karena September Puncak Kemarau, Ini Cara yang Bisa Dilakukan

1 hari lalu

Ilustrasi Alergi Debu. shutterstock.com
Waspada Bagi yang Alergi Debu Karena September Puncak Kemarau, Ini Cara yang Bisa Dilakukan

Bagi Anda yang memiliki alergi debu, musim kemarau ini mungkin terasa lebih berat. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menguranginya.


BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Samudra Hindia

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.