TEMPO.CO, Jakarta - Penerapan aturan masuk sekolah jam 5 pagi untuk siswa SMA dan sederajat di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menuai kritik di tengah masyarakat. Ada yang pro terhadap kebijakan daerah ini, namun tak sedikit pula yang menentang dan mempertanyakannya.
Kebijakan yang diatur oleh Gubernur NTT Viktor Laiskodat ini sudah mulai diterapkan di beberapa SMA dan SMK di Kupang sejak Senin, 27 Februari 2023 lalu.
Alasan Viktor meminta aturan itu diterapkan adalah untuk mengasah kedisiplinan dan etos kerja para peserta didik. Di samping itu, menurut dia, rata-rata anak SMA tidur paling malam pukul 22.00, sehingga Viktor mengklaim siswa sudah cukup tidur untuk memulai sekolah pukul 05.00.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT mengadakan diskusi dengan mengumpulkan para kepala sekolah di SMAN 3 Kupang pada Jumat, 25 Februari lalu. Pada forum tersebut, Linus Lusi selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT beserta para kepala sekolah menandatangani perjanjian kinerja antara kepala dinas dan kepala sekolah agar sekolah masuk mulai jam 5 pagi.
"Dasar hukumnya, perjanjian kinerja antara kadis pendidikan dan para kepsek se-NTT," kata Linus Lusi.
Walaupun gubernur meminta untuk menjadwalkan pada pukul 05.00, namun akhirnya kebijakan ini diterapkan dengan masuk sekolah pukul 05.30 WITA atas rekomendasi Komisi V DPRD setempat.
Dari beberapa video yang beredar di media sosial, suasana masih sangat gelap ketika para murid dan guru di SMA dan SMK Kupang datang ke sekolah. Bahkan banyak di antara para guru yang sudah tiba sejak pukul 04.30 WITA.
Cara Unik Siswa NTT Biar Tak Telat
Lebih jauh, dari video lain yang diunggah pada kanal Youtube Tempodotco, terlihat sejumlah siswa tertidur di ruang kelas saat matahari mulai terbit. Warganet berkomentar, hal ini wajar terjadi karena jam masuk sekolah yang terlalu pagi.
Netizen pun banyak yang miris dan memberi dukungan pada anak-anak sekolah tersebut. “Pemerintah turun tangan dong, hentikan penyiksaan anak-anak ini,” tulis salah satu komentar.
Selain itu, ada pula siswa kelas 12 di SMAN 1 Rote Barat Daya, yakni Rio Jonathan yang rela menunggang kuda demi sampai ke sekolah tepat waktu. Rio menjadi perhatian warganet karena ia berhasil menaiki kuda sejauh 8 kilometer dari rumahnya menuju sekolah tempatnya menimba ilmu, agar jam 5 pagi ia sudah sampai sekolah tepat waktu.
“Saya pergi ke sekolah pakai kuda karena motornya mogok. Karena saya takut terlambat, maka saya terpaksa naik kuda ke sekolah,” kata Rio yang mengenakan seragam pramuka dalam video.
Aksi Rio ini kemudian menuai banyak pujian karena dinilai menginspirasi untuk terus giat dalam belajar tanpa alasan demi menggapai cita-cita.
"Ya bisa dibilang selama lima hari terakhir semenjak diterapkannya sekolah pagi, agak sulit menyesuaikan waktu belajar dan waktu tidur, karena memang belum terbiasa," kata Filipo Lituahesia pelajar kelas 12 yang ditemui di SMA Negeri 1 Kota Kupang, dikuip dari Antara.
Dia mengaku biasanya jika aktivitas sekolah dimulai pukul 07.00 WITA, ia masih bisa tidur pada pukul 22.00 atau pukul 23.00 WITA. Namun sekarang pukul 20.00 WITA atau 20.30 WITA setidaknya harus tidur. Beberapa video lain memperlihatkan siswa tertidur di kelas karena tak tahan mengantuk akibat terlalu dini masuk sekolah.
Menilik unggahan TikTok @aome.2001, dalam video diperlihatkan seorang siswa memakai seragam saat hari masih gelap untuk pergi ke sekolah dan menginap agar tak telat keesokan harinya.
PUTRI SAFIRA PITALOKA I SDA
Pilihan Editor: Masuk Sekolah Jam 5 Pagi di NTT, Ada Siswa Tertidur di Kelas
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.