TEMPO.CO, Bandung - Intensitas luncuran awan panas guguran Gunung Merapi telah langsung menurun pada Minggu, atau sehari setelah terjadi erupsi berupa luncuran awan panas masif pada Sabtu 11 Maret 2023. Meski begitu suplai magma dangkal maupun dalam masih terjadi sehingga masih ada kemungkinan akan terjadi rentetan awan panas berikutnya.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Badan Geologi Agus Budi Santoso mengungkap itu dalam keterangan yang dibagikannya, Minggu sore, 12 Maret 2023. “Intensitas awan panas yang terjadi Sabtu memang yang paling tinggi, dan saat ini meskipun masih terjadi, tapi intensitasnya menurun,” kata dia.
Agus mengingatkan potensi bahaya pascaerupsi Sabtu adalah banjir lahar. Pemicunya, hujan. Dia menyebut potensi itu dari hulu-hulu sungai di sekitar Merapi karena endapan awan panas yang baru maupun yang lama. Ditambah lagi dengan hujan abu yang terjadi.
Potensi bahaya yang kedua datang dari pergerakan baru kubah lava di puncak Gunung Merapi. Selain dua kubah lava yang sudah ada saat ini, yakni kubah lava barat daya dan kubah lava bagian tengah, ternyata pada sektor barat laut terjadi inflasi. "Tetap kami ingatkan kepada masyarakat terutama di wilayah barat laut untuk meningkatkan kesiapsiagaannya."
Meski saat ini diperhitungkan masih relatif stabil, potensi bahaya dari pergerakan baru kubah lava itu dianggap signifikan. Deformasi yang telah terukur sebesar 15 meter dalam kurun 2 tahun tersebut menyimpan bahaya jika longsor.
Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Kalitengah, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Jumat 10 April 2020. Menurut laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pada tanggal 27 Maret - 2 April 2020, analisis morfologi area kawah menggunakan foto udara menunjukan volume kubah lava telah mencapai 291 ribu meter kubik dan sedikit mengalami perubahan bentuk. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
"Pergerakan 15 meter ini cukup besar," katanya sambil menambahkan, "Kami coba bandingkan erupsi 2006 dan 2010, gerakan yang terjadi di puncak tidak mencapai 4 meter tapi memang terjadi dalam waktu yang cepat.”
Agus mengaku belum bisa menjelaskan lebih lanjut dampak bahaya longsoran kubah lava di arah Barat Laut tersebut. “Yang bisa kami sampaikan ada potensi bahaya di situ namun memang belum nyata untuk saat ini sehingga masyarakat punya waktu untuk melakukan kesiapsiagaan yaitu simulasi-simulasi untuk mempercepat waktu penyelamatan,” tuturnya.
Data Luncuran Awan Panas Merapi
Berikut ini data erupsi Gunung Merapi pada Sabtu-Minggu, 11-12 Maret 2023, yang dicatat Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Badan Geologi,
- Akibat awan panas guguran Gunung Merapi terjadi hujan abu di sejumlah wilayah dalam dua hari terakhir. Sebaran dominan ke arah Barat-Barat Laut dan yang paling jauh terjadi hujan abu tipis di Kalibening Banjarnegara sekitar 96 kilometer jauhnya.
- Pengamatan luncuran awan panas guguran dengan peralatan drone menunjukkan jarak maksimal yang terjadi menembus 3,7 kilometer, atau lebih pendek dari perkiraan 4 kilometer.
- Dari analisis parameter data kegempaan serta deformasi Gunung Merapi diperoleh kejadian rentetan awan panas guguran dalam dua hari terakhir dari sisi energi memang besar, namun dari jumlah kejadian tidak terlalu besar. Rentetan awan panas guguran yang terjadi masih lebih besar yang terjadi pada 9 Maret 2022 dengan luncuran awan panas menembus 5 kilometer mencapai hulu Kali Gendol (arah barat daya).
- Badan Geologi masih belum mengubah status aktivitas dan rekomendasi pada Gunung Merapi. Badan Geologi saat ini masih menetapkan status aktivitas Siaga atau Level III untuk Gunung Merapi.
Adapun rekomendasi yang diberikan agar masyarakat tidak beraktivitas di sekitar puncak Gunung Merapi dalam jarak 7 kilometer arah Barat Daya ke arah Kali Krasak, serta jarak 5 kilometer di sektor Tenggara.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.