TEMPO.CO, Jakarta - Sistem peringatan dini bencana berbasis satelit yang dikembangkan Pusat Iklim dan Atmosfer BRIN menunjukkan potensi hujan badai di Jabodetabek menjelang tengah malam ini, Selasa 14 Maret 2023. Hujan badai: hujan deras turun disertai angin kencang.
Peneliti klimatologi Erma Yulihastin menunjukkan peta bangkitan sistem itu lewat akun media sosial pribadi malam ini. Perkembangan cuaca hujan yang terjadi dituturkannya dimulai dari hujan di Bogor yang diawali dari sel konveksi tunggal.
Sel kemudian memanjang membentuk garis menuju Cilegon dan Tangerang. Penyebabnya, suplai hujan dari Selat Sunda.
Bersamaan dengan itu hujan lokal juga mulai terbentuk di sebagian Jakarta sebelah barat. Pada perkembangan berikutnya terpantau hujan sudah sampai Depok, dan di Bandung, Jawa Barat, sudah dimulai hujan deras karena pembentukan sel hujan yang baru.
Erma kemudian menunjuk struktur 'U' pada radar cuaca yang menandakan ada sistem hujan bow-echo yang masuk kategori badai konvektif. "Jika pola ini terus eksis dan membesar maka hujan badai dapat terjadi," kata Erma.
Sebelumnya, dengan radar cuaca yang sama, Erma memerlihatkan penjalaran selsel hujan di Jawa Timur bagian selatan ke utara pada Selasa malam. Hujan maksimum terbentuk di Sidoarjo-Pasuruan.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.