Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kejadian Luar Biasa Difteri di Garut, 9 Warga Dilaporkan Meninggal

image-gnews
Ilustrasi vaksin difteri. shutterstock.com
Ilustrasi vaksin difteri. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit difteri di Jawa Barat tercatat sebanyak 55 suspek dengan konfirmasi positif 13 orang hingga Februari 2023. Laporan terbanyak dari Kabupaten Garut dengan jumlah kasus 33 orang suspek dan terkonfirmasi positif 13 orang.

“Kasus meninggal difteri kita laporkan sembilan orang dari KLB kemarin,” kata Ketua Tim Kerja Surveilens dan Imunisasi Dinas Kesehatan Jawa Barat, Dewi Ambarwati, Rabu, 15 Maret 2023.

Menurutnya, temuan kasus KLB di Garut cukup unik. Berawal pada 8 Fabruari lalu, Kepala Puskesmas Cimaragas di Kecamatan Pangatikan mendapat laporan soal enam warga yang meninggal. Penyebabnya dikatakan antara lain karena demam berdarah dan sakit jantung.

Karena waktu meninggalnya berdekatan, tim dari Puskesmas melakukan penyelidikan epidemilogi ke lapangan. “Ternyata semua gejalanya sama, ada demam dan nyeri menelan, namun tidak bisa dibuktikan karena sudah meninggal,” ujar Dewi.

Temuan itu kemudian dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dan Jawa Barat hingga Kementerian Kesehatan. Setelah membuka data, ternyata Desa Sukahurip di kecamatan tersebut, cakupan imunisasi dasar lengkapnya tergolong rendah, sekitar 40 persen dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. “Dan memang daerah antivaksin, agak berat juga saat kita ke lapangan untuk mengedukasi warga,” katanya.

Tim petugas kesehatan kemudian mengambil sampel warga dan didapatkan dua kasus positif difteri. Selanjutnya ditemukan lagi kasus warga yang tertular hingga korban jiwa bertambah.

Dari hasil penyelidikan epidemiologi, tim mendapat pola hubungan warga yang positif difteri dengan yang meninggal. “Mayoritas yang meninggal anak-anak, juga ada yang usia satu tahun,” ujar Dewi. Mereka yang positif dan meninggal tidak mempunyai riwayat imunisasi.

Pada akhir Februari, Dinas Kesehatan Jawa Barat melakukan Outbreak Response Immunization untuk menanggulangi wabah difteri di Kecamatan Pangatikan. Penyuntikan vaksin difteri secara massal itu menyasar kalangan anak yang berusia 15 tahun ke bawah.

Jumlah target sasarannya, menurut Dewi, sekitar 11 ribuan orang sebanyak tiga putaran yang berselang satu bulan, dan enam bulan kemudian. “Sekarang kasusnya sudah merambah ke delapan kecamatan di Garut walaupun tidak sebanyak di Pangatikan,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Difteri akibat bakteri, menurut Dewi, sangat mematikan. “Karena bakterinya mengeluarkan racun yang bisa sampai ke jantung, ini yang sering menyebabkan anak-anak meninggal,” ujarnya. Selain itu, mudah menular seperti virus penyebab campak, yaitu melalui percikan droplet di udara saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Seperti juga Covid-19, mereka yang tertular bisa menjadi pembawa berstatus orang tanpa gejala, atau positif berdasarkan hasil uji laboratorium dari sampel tes usap. Karena itu, sebuah temuan kasus bisa dinyatakan pemerintah kota atau kabupaten sebagai KLB difteri.

Gejala umum difteri sangat mudah dikenali, yaitu demam dan sakit ketika menelan. Pada tenggorokan juga ditemukan selaput atau membran berwarna putih. Pada kondisi yang berat, leher menjadi agak bengkak. Dalam kurun waktu kurang dari 72 jam, menurut Dewi, pasien harus harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan serum antidifteri.

Selain Garut, laporan kasus difteri, antara lain berasal dari Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung Barat, Kota Sukabumi dan Indramayu. Menurut Indria, dokter di Puskesmas Ciwaruga, Kabupaten Bandung Barat, timnya pernah menangani kasus difteri yang muncul di sebuah panti asuhan pada 2021.

Kasus itu bermula dari seorang bayi berumur dua tahun yang dinyatakan positif difteri setelah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung. “Kami lalu mengisolasi sekitar 70 anak penghuni panti,” ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan sampel 30 orang, tiga anak kedapatan positif tanpa gejala. Langkah selanjutnya yaitu profilaksis atau pencegahan penularan lewat pemberian antibiotik, kemudian dilakukan imunisasi massal.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Siswa SMP di Garut Dibunuh Temannya Gara-gara Sakit Hati saat Main Bola Voli

29 hari lalu

Ilustrasi tewas/meninggal/mayat. Shutterstock
Siswa SMP di Garut Dibunuh Temannya Gara-gara Sakit Hati saat Main Bola Voli

Korban dibunuh saat sedang mandi di sungai.


Info Terkini Gempa Dangkal M4,3 Guncang Garut dan Pangandaran dari Laut Selatan

43 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa Dangkal M4,3 Guncang Garut dan Pangandaran dari Laut Selatan

Pusat gempa beada di laut atau Samudra Indonesia selatan Jawa Barat.


Apa Itu Sate Jebred, Panganan yang Diduga Penyebab Keracunan Makanan Massal di Tasikmalaya

53 hari lalu

Sate Jebred. Shutterstock
Apa Itu Sate Jebred, Panganan yang Diduga Penyebab Keracunan Makanan Massal di Tasikmalaya

Diduga jadi penyebab keracunan makanan massal di tasikmalaya, ini pengertian sate jebred.


Kasus Keracunan Sate Jebred di Garut, Korban Meninggal Bertambah Jadi 3 Orang

55 hari lalu

Ilustrasi Keracunan
Kasus Keracunan Sate Jebred di Garut, Korban Meninggal Bertambah Jadi 3 Orang

Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jawa Barat merilis jumlah korban terbaru meninggal dunia akibat keracunan sate jebred bertambah menjadi tiga orang.


Sebagian Garut dan Tasikmalaya Diprediksi Awali Musim Hujan Oktober di Jabar

58 hari lalu

Ilustrasi cuaca mendung berpotensi turun hujan. Kredit: ANTARA
Sebagian Garut dan Tasikmalaya Diprediksi Awali Musim Hujan Oktober di Jabar

Wilayah awal musim hujan di Jawa Barat itu dimulai dari sebagian kecil Kabupaten Garut bagian selatan dan Tasikmalaya bagian barat.


Waspadai Difteri, Bisa Sebabkan Kematian dalam 72 Jam

58 hari lalu

Ilustrasi vaksin difteri. shutterstock.com
Waspadai Difteri, Bisa Sebabkan Kematian dalam 72 Jam

Difteri dapat menyebabkan kematian dalam waktu 48-72 jam jika tidak ditangani secara serius. Segera kenali gejalanya agar cepat mendapat pertolongan.


Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, dan Garut Siaga Darurat Kekeringan

13 September 2023

Area persawahan yang kering di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. Kekeringan yang telah terjadi di beberapa daerah di Indonesia merupakan dampak dari El Nino. TEMPO/Tony Hartawan
Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, dan Garut Siaga Darurat Kekeringan

BPBD Provinsi Jawa Barat menyebutkan sebanyak tiga kabupaten berstatus siaga darurat kekeringan.


Info Terkini Gempa Darat Magnitudo 3,8 Guncang Garut Sampai Bandung

4 September 2023

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa Darat Magnitudo 3,8 Guncang Garut Sampai Bandung

Lokasi sumber gempa berjarak 39 kilometer arah tenggara Kabupaten Bandung.


Kim Bum dan Maudy Ayunda Main Film Bareng, Simak Serba-serbi Aktor Korea Itu

31 Agustus 2023

Maudy Ayunda dan Kim Bum. Foto: Instagram
Kim Bum dan Maudy Ayunda Main Film Bareng, Simak Serba-serbi Aktor Korea Itu

Kim Bum sebagai pemeran utama karakter Komarudin alias Yang Chil Seong dalam film Tanah Air Kedua


Maudy Ayunda dan Kim Bum Dikabarkan Bakal Main Film Tanah Air Kedua

29 Agustus 2023

Maudy Ayunda dan Kim Bum. Foto: Instagram
Maudy Ayunda dan Kim Bum Dikabarkan Bakal Main Film Tanah Air Kedua

Maudy Ayunda dan Kim Bum disebut akan menjadi suami istri dalam film Tanah Air Kedua yang akan syuting di Korea maupun Garut.