TEMPO.CO, Jakarta - Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur bakal menjadi lokasi pengabdian masyarakat dan KKN Institut Teknologi Bandung (ITB) 2023. Sebelumnya, ITB telah menandatangani MoU dengan Otorita IKN di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat terkait digitalisasi pembangunan.
Dilansir dari laman resmi ITB, IKN yang tiga per empat lahannya berupa kawasan hutan memerlukan banyak pengetahuan dan terobosan untuk mewujudkan livable dan lovable city. Program pengabdian masyarakat dan KKN yang tengah dirancang oleh ITB menyasar Kawasan Ibu Kota Nusantara (KIKN) dan Kawasan Pengembangan Ibu Kota Nusantara (KPIKN) mulai disiapkan bersama pimpinan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan pemerintah lokal setempat.
Sasaran kegiatan direncanakan berfokus pada tiga isu pertama, pengembangan pariwisata lahan bekas tambang untuk wisata di wilayah Kab. Kutai Kartanegara berkolaborasi dengan PERHAPI, (F-TJSP), dan Satgas dan Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang (PLTBA), kedua yakni energi melalui teknologi pengolahan air bersih, dan ketiga soal ketahanan pangan melalui pelatihan pengolahan sumber daya hayati di wilayah Kecamatan Sepaku, Kab. Penajam Paser Utara.
Dari hasil diskusi dan rencana penerapan program Pengmas dan KKN tahun 2023 ini, ITB telah menyiapkan sejumlah alokasi anggaran bagi dosen dan mahasiswa untuk aktif berkontribusi dalam pengembangan IKN.
OIKN telah membuka peluang kegiatan penerapan pengabdian masyarakat di beberapa titik lokasi seperti botanical garden, persemaian Mentawir, pelatihan bidang pendidikan serta sosial kemasyarakatan di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Pengambangan potensi wisata di lahan galian bekas tambang di Kutai Kartanegara.
Diperkirakan pada bulan Juni 2023, ITB sudah dapat menugaskan dosen dan mahasiswa ITB melaksanakan program Pengmas dan KKN di IKN.
Pilihan Editor: Apa Itu SPI yang Menjerat Rektor Universitas Udayana?