"

Serangan Rusia ke Ukraina, 6 Lagi Rudal Hipersonik Kizhal Melesat

Rudal hipersonik Kinzhal yang dilepaskan pesawat tempur saat melakukan uji coba di selatan Rusia, 1 Maret 2018. Kinzhal disebutkan memiliki kemampuan 10 kali kecepatan suara dengan jangkauan 2.000 kilometer.  Russian Defence Ministry
Rudal hipersonik Kinzhal yang dilepaskan pesawat tempur saat melakukan uji coba di selatan Rusia, 1 Maret 2018. Kinzhal disebutkan memiliki kemampuan 10 kali kecepatan suara dengan jangkauan 2.000 kilometer. Russian Defence Ministry

TEMPO.CO, JakartaRusia telah menambah eskalasi penggunaan senjata hipersonik dalam perang di Ukraina. Pada 9 Maret lalu, Rusia menyerang hingga enam titik di Ukraina menggunakan rudal Kinzhal ultra-cepat.

Rudal-rudal itu dikerahkan diduga karena satu-satunya yang bisa menembus sistem pertahanan udara Ukraina yang disuplai NATO. Rudal Kinzhal menjadi bagian dari gelombang serangan 81 rudal dan drone--yang termasuk serangan besar yang pernah dilancarkan Rusia sepanjang agresi sejak akhir Februari 2022 lalu. 

Serangan yang menewaskan sedikitnya enam warga sipil Ukraina itu dilakukan pada tengah malam dan dinihari, didahului aktivitas komunikasi penerbangan strategis Rusia. Aktivitas itu membekali pergerakan bomber 15 Tupolev Tu-95MS “Bear” dan rombongan Tu-22m3 “Backfire” yang tak diketahui jumlah pastinya. 

Pesawat yang pertama hanya dapat membawa rudal jelajah jarak jauh seperti Kh-55 yang setara Tomahawk Amerika. Sedangkan pesawat kedua bisa untuk serangan rudal jelajah maupun bom. 

Adapun keenam rudal jelajah hipersonik yang melesat pada malam dan dinihari itu adalah Kh-47M2 Kinzhal. Ini adalah rudal balistik yang diuncurkan dari darat tapi kemudian dimodifikasi untuk bisa meluncur dari jet tempur MiG-31 “Foxhound”. 

Video serangan rudal hipersonik Kinzhal yang diklaim Rusia atas gudang senjata bawah tanah di Deliatyn, sebuah desa di Ukraina sebelah barat daya. Twitter/@Mod_russia

Mig-31 membawa Kinzhal ke ketinggian sebelum meluncurkannya mengikuti sebuah trayek balistik menuju targetnya. Presiden Rusia Vladimir Putin pernah mengklaim Kinzhal mampu melesat sampai 10 Mach atau 10 kali kecepatan suara. Itu setara kecepatan 7.672 mil per jam atau 12.347 km per jam. 

Pada 2018, media milik pemerintah Rusia melaporkan sudah ada 10 MiG-31 yang telah dimodifikasi untuk meluncurkan Kinzhal.


Menembus Pertahanan Patriot

Para komandan pasukan Ukraina mengakui sistem pertahanan mereka tidak dapat mencegat rudal Kinzhal, bahkan oleh sistem pertahanan rudal Patriot dan NASAM yang belum lama dipasok NATO. Kizhal memiliki karakter terbang tinggi sesaat setelah diluncurkan lalu menukik cepat dan tajam ke target. Ini adalah pola terbang tak biasa. 

Melansir Time, Ukraina mendesak Amerika Serikat untuk mengerahkan sistem rudal Patriot menahan garis melawan Rusia. Rudal Patriot merupakan sistem pertahanan udara jarak jauh untuk melawan rudal balistik taktis, rudal jelajah, dan pesawat canggih. Military-today.com

Profil terbang dan kecepatannya itu membuatnya sulit bagi sistem pertahanan udara Ukraina untuk menangkalnya. Kinzhal dilaporkan juga mampu bermanuver dalam kecepatan tinggi, membuatnya lebih mumpuni menghadapi segala kemungkinan cegatan. 

Terlebih lagi, pada serangan 9 Maret, rudal-rudal datang dari berbagai arah: wilayah Kursk Rusia, Laut Kaspia, Azov, dan Laut Hitam. 

Menurut seorang pejabat Ukraina, rudal-rudal jelajah dan yang hipersonik datang dari wilayah Kursk. Sedangkan rudal dari Laut Kaspia kemungkinan ditembakkan oleh armada kapal perang Rusia, Caspian Flotilla. Sedangkan yang meluncur dari arah Laut Hitam diduga bersumber ke kapal selam listrik diesel Rusia, Improved Kilo. 


Serangan di Multi-ketinggian dan Kecepatan

Rusia menggunakan beragam persenjataan yang melesat dengan berbagai kecepatan dan ketinggian. Drone-drone kamikaze Shahed 136, yang dibeli dari Iran, berhamburan di ketinggian rendah dengan kecepatan sekitar 115 mil per jam. Rudal jelajah yang diluncurkan dari laut dan udara juga beterbangan di ketinggian rendah tapi dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi, sekitar 550 mil per jam. Persenjataan hipersonik Kinzhal meluncur dari ketinggian 59 ribu kaki. 

Kendaraan udara tak berawak (UAV) atau drone yang oleh pihak berwenang Ukraina dianggap sebagai drone bunuh diri buatan Iran Shahed-136, dan digunakan oleh pasukan Rusia di tengah serangan Rusia ke Ukraina, terlihat di langit di atas Odesa, Ukraina, 23 September 2022. Pakar militer mengatakan drone itu akan berguna bagi Rusia untuk pengintaian dan sebagai amunisi untuk menyerang target yang sesuai. REUTERS/ Serhii Smolientsev

Dari serangan massal itu pertahahan udara Ukraina harus belajar mengawasi ke berbagai arah untuk target-target yang terbang dalam berbagai ketinggian dan profil terbang berbeda. Rusia mungkin meluncurkan drone dan senjata hipersonik berbarengan mengarah ke pertahanan yang sama. 

Kabar baiknya untuk Ukraina dan NATO, Moscow tak lagi membuat Kizhal. Pada November lalu, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengklaim Rusia telah menggunakan 16 rudal Kinzhal dan memiliki hanya 42 lagi. 

Pasca-serangan 9 Maret, jika klaim itu terbukti benar, stok rudal Kizhal Rusia bersisa 36. Dan, Rusia dianggap tak mungkin mengerahkan seluruhnya untuk menyerang Ukraina karena rudal berkemampuan nuklir itu menjadi senjata penting untuk melawan NATO. 

POPULAR MECHANICS, WASHINGTON POST

Pilihan Editor: Datanya Dibobol Bjorka, BPJS Malah Dipuji Pakar


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.








Diberi Sanksi oleh Barat, Iran Dapat Investasi Besar dari Rusia

15 menit lalu

Iran telah berjanji untuk memberi Rusia rudal permukaan ke permukaan, selain lebih banyak drone.
Diberi Sanksi oleh Barat, Iran Dapat Investasi Besar dari Rusia

Rusia dan Iran sama-sama menderita sanksi finansial paling banyak dari Sekutu Barat.


Steven Seagal Kian Terang-terangan Dukung Rusia, Buka Pelatihan Aikido di Moskow

4 jam lalu

Aktor laga Amerika Serikat, Steven Seagal berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin usai menandatangani paspor miliknya di Kremlin di Moskow, Rusia, 25 November 2016. Diketahui Steven mempunyai hubungan dekat dengan Vladimir Putin dan Rusia. REUTERS
Steven Seagal Kian Terang-terangan Dukung Rusia, Buka Pelatihan Aikido di Moskow

Steven Seagal membuka pusat pelatihan aikido di Moskow, Rusia. Ia terus menunjukkan dukungannya terhadap Rusia.


Zelensky Frustrasi, Eropa Belum Juga Kirim Bantuan

6 jam lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyanyikan lagu kebangsaan selama upacara peringatan prajurit Ukraina yang tewas dalam pertempuran untuk desa Moshchun, dianggap sebagai pertempuran kunci untuk mempertahankan ibu kota Ukraina selama serangan Rusia, di wilayah Kyiv, Ukraina 21 Maret 2023. Presiden Ukraina Layanan Pers/Handout melalui REUTERS
Zelensky Frustrasi, Eropa Belum Juga Kirim Bantuan

Zelensky mendesak Eropa mempercepat pasokan persenjataan modern dan memberlakukan sanksi lebih keras terhadap Rusia, jika tak ingin perang menahun.


Top 3 Dunia: Risiko Perang Nuklir, Peluru Uranium Inggris, dan Serangan Balik Ukraina

9 jam lalu

Tank tempur utama (MBT) Challenger 2 dibangun untuk menggantikan MBT Chieftain. Turet Challenger 2 dilindungi dengan baja Chobham generasi kedua. Turet juga dilengkapi dengan sistem perlindungan senjata nuklir, biologi dan kimia. Meriam utama menggunakan L30E4 kaliber 120 mm dengan peluru standar NATO. Dua senapan mesin 7,62 mm dapat diletakan di atas tank, selain itu terdapat lima peluncur granat asap L8 buatan Thales AFVSystem. Challenger 2 dilengkapi dengan sistem kontrol penembakan yang maju, sehingga dapat menembak target bergerak. en.wikipedia.org
Top 3 Dunia: Risiko Perang Nuklir, Peluru Uranium Inggris, dan Serangan Balik Ukraina

Berita Top 3 Dunia tentang risiko terjadinya perang nuklir, penjelasan Inggris tentang peluru uranium, dan rencana serangan balik Ukraina


Ukraina Rontokkan Rudal Rusia Pakai Crotale Sumbangan Prancis

10 jam lalu

Sistem Pertahanan Udara Crotale NG. popularmechanics.com
Ukraina Rontokkan Rudal Rusia Pakai Crotale Sumbangan Prancis

Video pendek dari Ukraina mempertontonkan kemampuan membunuh Crotale pertama yang terkonfirmasi.


Ukraina: Putin dan Pemimpin Rusia Lain Bisa Diadili In Absentia

12 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin saat pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Ukraina: Putin dan Pemimpin Rusia Lain Bisa Diadili In Absentia

Para pemimpin Rusia harus diadili atas invasi ke Ukraina, jika perlu dilakukan secara in absentia, kata Jaksa Agung Ukraina


Rusia Gagal Kuasai Bakhmut, Ukraina Siapkan Serangan Balik Besar-besaran

20 jam lalu

Anggota layanan Ukraina mengendarai tank, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di dekat kota garis depan Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina 21 Februari 2023. REUTERS/Alex Babenko
Rusia Gagal Kuasai Bakhmut, Ukraina Siapkan Serangan Balik Besar-besaran

Ukraina akan meluncurkan serangan balik "segera", setelah gempuran besar-besaran Rusia selama musim dingin gagal menguasai Bakhmut.


Ukraina Hancur Dilanda Perang, Bank Dunia Sebut Biaya Perbaikan Butuh Rp 6.220 T

21 jam lalu

Tim penyelamat bekerja di lokasi bangunan yang rusak berat akibat serangan pesawat tak berawak Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di kota Rzhyshchiv, di wilayah Kyiv, Ukraina 22 Maret 2023. Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina/Handout via REUTERS
Ukraina Hancur Dilanda Perang, Bank Dunia Sebut Biaya Perbaikan Butuh Rp 6.220 T

Biaya perbaikan di Ukraina yang hancur dilanda perang mencapai Rp 6.220 triliun.


Diprotes Putin, Inggris Klarifikasi Pengiriman Amunisi Uranium ke Ukraina

22 jam lalu

Rekrutan militer Ukraina ikut ambil bagian dalam doa, berkat dan mengheningkan cipta bersama pasukan Inggris dan Kanada, untuk menandai peringatan satu tahun Invasi Rusia ke Ukraina, di sebuah pangkalan militer di tenggara Inggris, 24 Februari 2023. REUTERS/ Henry Nicholls
Diprotes Putin, Inggris Klarifikasi Pengiriman Amunisi Uranium ke Ukraina

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly menjamin tidak ada eskalasi nuklir dalam perang Ukraina.


Rusia Sebut Risiko Perang Nuklir Meningkat ke Level Tertinggi

1 hari lalu

Presiden Putin sebelumnya telah menimbulkan kekhawatiran ketika mengaktifkan Komando Strategis Nuklirnya sebagai tanggapan atas sanksi yang melumpuhkan yang dijatuhkan oleh Barat. Rudal Kalibr telah digunakan dalam perang saat ini untuk menargetkan Ukraina. Foto : Twitter
Rusia Sebut Risiko Perang Nuklir Meningkat ke Level Tertinggi

Rusia mengingatkan potensi konflik nuklir mencapai ke level tertinggi. Akibat perang dengan Ukraina, Rusia berhadapan dengan AS.