Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serum Anti-Difteri Cukup Langka, Dokter Bantah Hanya RSHS Bandung yang Punya

image-gnews
Petugas melakukan pemeriksaan pasien suspect penyakit Difteri yang baru masuk, di Ruang Isolasi Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang, Banten, 7 Desember 2017. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Petugas melakukan pemeriksaan pasien suspect penyakit Difteri yang baru masuk, di Ruang Isolasi Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang, Banten, 7 Desember 2017. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Dokter spesialis anak di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin atau RSHS Bandung, Djatnika Setiabudi mengatakan, serum anti-difteri sekarang ini cukup langka. Karena itu peredaran serum untuk penyakit difteri di seluruh Indonesia itu terbatas. ”Tidak benar kalau hanya ada di RSHS sehingga pasien dari daerah dirujuk ke sini,” ujarnya, Kamis, 16 Maret 2023.

Menurutnya, rumah sakit daerah bisa menangani pasien difteri. Penyakit yang menular dari droplet, percikan napas waktu bicara, batuk, atau bersin, itu disebutnya tidak memerlukan ruang isolasi bertekanan udara negatif. Prinsipnya, pasien difteri harus diisolasi di kamar sendirian, terkecuali jika kasusnya banyak dan ruangan rumah sakit terbatas, “Boleh disatukan asal sesama pasien difteri,” kata Djatnika.

Penanganan lainnya yaitu pasien difteri harus diberikan serum antidifteri dalam kurun 72 jam sejak sakit. Tujuannya untuk menghambat toksin agar tidak sampai menyerang ke organ jantung atau saraf. Sebelum memberikan serum, kata Djatnika, dokter harus melakukan uji kulit (skin test). “Supaya kalau ada alergi, pemberian serumnya secara bertahap tapi dalam satu kali periode,” ujarnya.

Dosis serum yang diberikan sesuai dengan kondisi penyakit difteri pada pasien, dan lama sakitnya. Umumnya jika sakit pasien sudah lebih dari 72 jam, dosis serum minimal 80 ribu unit. Sedangkan jika sudah terjadi komplikasi, biasanya pemberian serum sampai 100 ribu unit.

Selain itu, pasien juga diberikan antibiotik dalam 10-14 hari karena penyakitnya diakibatkan oleh bakteri. Adapun pendukungnya seperti obat panas jika ada demam, atau tindakan tracheostomy. “Diberi lubang trakea (batang tenggorokan) supaya udara bisa masuk karena tersumbat difteri,” kata Djatnika.

Dia menuturkan, toleransi kematian kasus difteri sampai 10 persen. Penyebab kematian yang paling sering terjadi pada anak-anak yang tidak diimunisasi sama sekali. Faktor kedua yaitu waktu pertolongan yang sudah lebih dari 72 jam. "Faktor ketiga jika sudah ada komplikasi saluran napas dan jantung," katanya menambahkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit difteri di Jawa Barat tercatat sebanyak 55 suspek dengan konfirmasi positif 13 orang hingga Februari 2023. Laporan terbanyak dari Kabupaten Garut dengan jumlah kasus 33 orang suspek dan terkonfirmasi positif 13 orang. “Kasus meninggal difteri kita laporkan 9 orang dari KLB kemarin,” kata Ketua Tim Kerja Surveilens dan Imunisasi Dinas Kesehatan Jawa Barat, Dewi Ambarwati, Rabu, 15 Maret 2023.

Pilihan Editor: Datanya Dibobol Bjorka, BPJS Malah Dipuji Pakar


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dirut RSHS Bandung Jelaskan Jam Kerja PPDS, Tugas Jaga Diatur Bergantian

1 hari lalu

Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk
Dirut RSHS Bandung Jelaskan Jam Kerja PPDS, Tugas Jaga Diatur Bergantian

Menurut Rachim, jam kerja harian mahasiswa PPDS di RSHS Bandung mulai dari pukul 07.00 hingga 15.30 WIB.


Presiden RI Resmikan RSHS Bandung, ADHI: Wujud Komitmen Kualitas Infrastruktur Bangunan

14 hari lalu

Presiden RI Joko Widodo (tengah) meresmikan  Gedung Pelayanan Ibu dan Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, pada Kamis 29 Agustus 2024. Acara dihadiri Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama RSHS Rachim Dinata Marsidi, Direktur Operasi ADHI Suko Widigdo, dan Direktur Utama PP Novel Arsyad. Dok. Adhi Karya
Presiden RI Resmikan RSHS Bandung, ADHI: Wujud Komitmen Kualitas Infrastruktur Bangunan

Gedung baru milik Kementerian Kesehatan ini memiliki 8 lantai dengan total 490 tempat tidur dan berbagai fasilitas medis modern dengan teknologi baru untuk pelayanan ibu dan anak.


Perundungan di Pendidikan Kedokteran Indonesia, Terbaru Kasus PPDS Unpad

26 hari lalu

Ilustrasi perundungan di tempat kerja atau workplace bullying. Foto: Freepik.com
Perundungan di Pendidikan Kedokteran Indonesia, Terbaru Kasus PPDS Unpad

Sejumlah dugaan perundungan terjadi di kalangan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di beberapa universitas dan rumah sakit.


Dekan FK Unpad Beberkan Praktik Bullying di Pendidikan Dokter Spesialis, Pakta Integritas Diabaikan

29 hari lalu

Ilustrasi dokter spesialis (ANTARA)
Dekan FK Unpad Beberkan Praktik Bullying di Pendidikan Dokter Spesialis, Pakta Integritas Diabaikan

Disebutkannya praktik bullying di Pendidikan Dokter Spesialis masih bertahan di beberapa bagian. Di antaranya di antara mereka yang memegang pisau.


Macam Penyakit Menular dan Komplikasinya bila Anak Tak Imunisasi

32 hari lalu

Peserta mengikuti imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Macam Penyakit Menular dan Komplikasinya bila Anak Tak Imunisasi

Imunisasi penting untuk menghindarkan penyakit-penyakit berbahaya. Karena itu, orang tua diharapkan bijak dalam mengambil keputusan.


Profesor ITB Bikin Serum Anti-aging dari Membran Cangkang Telur

36 hari lalu

Ilustrasi - Cangkang telur. Mahasiswa UNY ciptakan masker wajah dari cangkang telur. dok. KOMUNIKA ONLINE
Profesor ITB Bikin Serum Anti-aging dari Membran Cangkang Telur

Pada cangkang telur terdapat asam hialuronat yang menjadi salah satu komponen penting dalam produk kosmetik.


Marak Pasien Anak Cuci Darah, Menkes: Orang Indonesia Suka Gula

47 hari lalu

Seorang wanita pengidap penyakit gagal ginjal, Monalisa Theresia melakukan cuci darah menggunakan proses Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysys (CAPD) di RSCM Salemba, Jakarta, (28/3). Tempo/Aditia Noviansyah
Marak Pasien Anak Cuci Darah, Menkes: Orang Indonesia Suka Gula

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan fenomena kasus ginjal pada anak terkait dengan tren konsumsi gula yang tinggi.


Anak Jalani Cuci Darah Akibat Junk Food? Ini Kata Praktisi Kesehatan RSHS Bandung

48 hari lalu

Ilustrasi anak makan junk food. impactlab.net
Anak Jalani Cuci Darah Akibat Junk Food? Ini Kata Praktisi Kesehatan RSHS Bandung

Tenaga Kesehatan RSHS Bandung menilai ada salah persepsi di masyarakat soal anak yang harus menjalani cuci darah akibat junk food.


Banjir Pasien Penyakit Ginjal Anak di RSHS Bandung, Kebutuhan Cuci Darah Meningkat

48 hari lalu

Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. (rshs.or.id)
Banjir Pasien Penyakit Ginjal Anak di RSHS Bandung, Kebutuhan Cuci Darah Meningkat

RSHS Bandung menangani puluhan pasien ginjal berusia 4-6 tahun setiap bulannya. Ada dua jenis penyakit ginjal kronik yang membutuhkan cuci darah.


Waspada Radang Tenggorokan Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius

11 Juli 2024

Banyak cara dilakukan orang untuk meringankan radang tenggorokan, seperti berkumur dengan larutan air garam, atau mengonsumsi permen pelega tenggorokan. Namun, langkah itu hanya melegakkan tenggorokan.
Waspada Radang Tenggorokan Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius

Penting untuk selalu waspada dan jeli terhadap gejala-gejala yang menyertai radang tenggorokan. Bisa jadi gejala penyakit serius.