TEMPO.CO, Jakarta - Tim mahasiswa di University of Arizona, Amerika Serikat, membangun sebuah satelit mikro dengan antena unik serupa bola voli. Cubesat yang mereka beri nama CatSat itu diharap menjadi jawaban untuk komunikasi dan transmisi data berkecepatan tinggi dan berbiaya rendah menggunakan satelit kecil.
Antenanya itu yang akan melayani perangkat komunikasi. Saat meluncur, wujudnya masih terlipat. Namun, begitu berada di orbit Bumi dan siap bertugas, antena akan mengembang menggunakan kombinasi gas helium dan argon. Luas permukaannya digunakan untuk meningkatkan kecepatan downlink.
CatSat akan melayani tujuan ganda di samping uji antena model baru itu. Instrumen berbentuk kotak akan menyelidiki ionosfer Bumi untuk mempelajari perambatan dan perubahan sinyal radio frekuensi tinggi di atas atmosfer. Bersama dengan komponen yang ada lainnya, CatSat akan mengirimkan gambar beresolusi tinggi dengan kecepatan yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh cubesat berukuran sebanding.
Hilliard Paige, mahasiswa teknik University of Arizona yang menjadi insinyur sistem utama CatSat, menyatakan melihat konsep antenanya itu sebagai pencari jalan untuk misi masa depan. "Setelah peluncuran yang sukses, antena tiup ini akan menjadi yang pertama dari jenisnya di luar angkasa," kata Paige lewat rilis online dari universitas.
Profesor astronomi di University of Arizona, Chris Walker, juga berpendapat bahwa teknologi yang didemonstrasikan oleh CatSat bakal membuka pintu bagi kemungkinan misi bulan, planet, dan ruang angkasa di masa depan menggunakan satelit mikro alias cubesat. Walker ikut mendirikan perusahaan bernama Freefall Aerospace yang mengembangkan antena bola voli pantai itu.
Walker juga terlibat dalam pengajuan proposal awal satelit mahasiswa CatSat itu ke NASA di bawah Inisiatif Peluncuran Cubesat pada 2019. Proposal itu mendapat persetujuan NASA, dan CatSat diberi kendaraan peluncuran - roket Firefly Aerospace Alpha, yang akan lepas landas dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California.
Rencananya, satelit mahasiswa ini akan dikirim ke orbit di ketinggian 547 kilometer. Jika berhasil, antena bola voli CatSat kemudian akan memancarkan gambar Bumi secara real-time. "CatSat belum memiliki target tanggal peluncuran, meskipun diharapkan akan mendapat kepastian di akhir tahun ini," kata pejabat University of Arizona.
SPACE
Pilihan Editor: Soal Bahasa Kritik Guru SMK Cirebon, Ridwan Kamil Bilang Bercanda Dibalas Bercanda
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.