Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Equinox 20 Maret Hadirkan Aurora yang Lebih Menakjubkan, Ini Penyebabnya

Langit disinari aurora merah langka di seluruh Eropa utara dan Kanada pada pertengahan Februari 2023. (Kredit gambar: Mike MacLellan)
Langit disinari aurora merah langka di seluruh Eropa utara dan Kanada pada pertengahan Februari 2023. (Kredit gambar: Mike MacLellan)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan pemburu aurora di sekitar kutub menyebutkan jika ingin melihat pemandangan yang terbaik, adalah datang sekitar waktu equinox. Equinox adalah salah satu fenomena astronomi di mana Matahari melintasi garis khatulistiwa dan secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada 21 Maret dan 23 September. Bagi warga yang tinggal di sekitar garis khatulistiwa akan merasakan suhu udara bertambah panas.

Sains mendukung pendapat ini, sebab data menunjukkan bahwa aurora memuncak jumlahnya di sekitar dua equinox. Namun, aurora akan menurun sekitar bulan Juni dan Desember, saat Matahari berada di titik balik. Matahari yang tidak terikat pada rotasi Bumi membuat para ilmuwan mencoba memahami hubungan antara badai geomagnetik - dan aurora yang dihasilkan - dengan kalender.

Saat ini, jawaban paling umum karena adanya penyelarasan medan magnet Bumi. Untuk diketahui,  kutub magnet Bumi tidak sama dengan kutub geografisnya, mereka tetap miring terhadap Matahari. Dua kali setahun, di sekitar waktu equinoks, orbit Bumi kemudian membawa medan miring ini ke posisi utama untuk menerima partikel bermuatan yang menyebabkan aurora.

Para ilmuwan yakin aurora berasal dari angin Matahari dan 'embusannya', seperti semburan Matahari dan lontaran massa koronal. Partikel bermuatan mengalir menjauh dari Matahari dan menyapu Bumi, yang medan magnetnya menariknya ke garis lintang tinggi. Partikel-partikel berenergi tinggi ini menabrak dan menggairahkan atom-atom di atmosfer bagian atas Bumi, menciptakan tampilan terang yang mengalir melintasi langit.

Aurora merupakan salah satu aspek dari prahara yang dihasilkan oleh partikel-partikel ini saat bertiup di atas Bumi. Badai geomagnetik melonjak baik dari sisi kekuatan dan jumlah terjadi dua kali setahun, dan kebetulan di sekitar equinox. Menurut data dari British Geological Survey, rata-rata, badai magnet yang cukup besar terjadi hampir dua kali lebih banyak hari di bulan Maret daripada di bulan Juni atau Juli.

Efek Russell-McPherron 

Pada tahun 1973, ahli geofisika Christopher Russell dan Robert McPherron mengusulkan apa yang akan menjadi penjelasan yang paling diterima tentang mengapa Bumi mengalami lebih banyak aktivitas magnet pada saat-saat sekitar waktu equinox. Para ilmuwan kemudian menyebutnya efek Russell-McPherron.

Russell dan McPherron menyatakan bahwa jawabannya terletak pada bagaimana Matahari dan masing-masing medan magnet Bumi bertemu satu sama lain. Kemiringan medan magnet Bumi berarti sebagian besar tidak sejajar. Saat angin Matahari melintasi Bumi, disjungsi membelokkan sebagian besar darinya menjauh dari planet.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka melihat apa yang oleh para ilmuwan disebut komponen azimut medan: Arah yang, dari perspektif Bumi, naik dan turun melalui kutub planet. Saat Bumi mendekati equinox di orbitnya, komponen azimut Bumi sejajar dengan komponen Matahari.

Dengan sendirinya, penyelarasan ini tidak akan membuka Bumi terhadap angin Matahari. Namun, kedua medan magnet itu akhirnya mengarah ke arah yang berlawanan. Hasilnya dipandu oleh fisika yang mirip dengan yang menyebabkan ujung dua magnet batang yang berlawanan sejajar. Di sekitar waktu equinox, lebih banyak angin Matahari yang melewatinya, menghasilkan aktivitas geomagnetik yang lebih kuat yang membuat aurora yang lebih cemerlang.

Efek Russell-McPherron adalah penjelasan paling populer di kalangan ilmuwan, tetapi mungkin bukan satu-satunya penyebab. Juga diketahui bahwa, pada saat equinox, kutub magnet Bumi jatuh ke sudut yang tepat terhadap arah aliran angin Matahari, membuat angin Matahari lebih kuat. Ilmuwan menyebut ini sebagai efek ekuinoktial.

Masih banyak ilmuwan yang ragu mengenai penyebab persis kehadiran aurora. Mereka tidak yakin apa yang sebenarnya terjadi antara angin Matahari dan medan magnet Bumi untuk memicunya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Banjir Bandang di Cianjur Menjelang Equinox, Ini Kata BMKG dan BRIN

21 Maret 2023

Seseorang berdiri di dekat lokasi banjir di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat akibat hujan deras, Senin 10 Maret 2023. ANTARA/Ahmad Fikri
Banjir Bandang di Cianjur Menjelang Equinox, Ini Kata BMKG dan BRIN

BPBD Cianjur menyebutkan adanya hujan deras selama dua jam memicu terjadinya banjir bandang.


Awan Tumbuh Cepat Sebelum Banjir Bandang Melanda Cianjur, Ini yang Terjadi

21 Maret 2023

Seseorang berdiri di dekat lokasi banjir di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat akibat hujan deras, Senin 10 Maret 2023. ANTARA/Ahmad Fikri
Awan Tumbuh Cepat Sebelum Banjir Bandang Melanda Cianjur, Ini yang Terjadi

Banjir bandang terjadi di Cianjur, Jawa Barat, pada Senin sore, 20 Maret 2023--di wilayah sama dengan yang terparah terdampak gempa tahun lalu.


Demi Milenial, BNI Hadirkan Aurora di Jakarta

27 Februari 2023

Bank BNI terus meningkatkan kinerja layanan transaksi nasabah kartu kredit dari kalangan milenial melalui beragam inovasi. Salah satunya dengan mendukung tur konser Aurora di Asia bertajuk 'The Gods We Can Touch Asia Tour 2023' dengan salah satu lagu hitsnya 'Runaway'.
Demi Milenial, BNI Hadirkan Aurora di Jakarta

Konser di Balai Sarbini berlangsung dua kali, sore dan malam hari.


Aurora Merah Langka Sinari Langit Amerika Utara dan Eropa

20 Februari 2023

Langit disinari aurora merah langka di seluruh Eropa utara dan Kanada pada pertengahan Februari 2023. (Kredit gambar: Mike MacLellan)
Aurora Merah Langka Sinari Langit Amerika Utara dan Eropa

Menurut para peramal cuaca luar angkasa, akan lebih banyak lagi aurora yang akan terjadi.


5 Fakta Menarik Seputar Fenomena Ekuinoks yang Terjadi Tiap Maret dan September

28 September 2022

Ekuinoks
5 Fakta Menarik Seputar Fenomena Ekuinoks yang Terjadi Tiap Maret dan September

Ekuinoks merupakan fenomena astronomi saat kedudukan Matahari tepat berada tepat di atas garis khatulistiwa.


Jadi Penyebab Cuaca Surabaya Panas Menyengat, Apa Itu Fenomena Ekuinoks?

28 September 2022

Ekuinoks
Jadi Penyebab Cuaca Surabaya Panas Menyengat, Apa Itu Fenomena Ekuinoks?

Ekuinoks adalah salah satu fenomena astronomi di mana matahari melintasi garis khatulistiwa. Akibatnya, cuaca di sekitar khatulistiwa menjadi panas.


Langit September Diwarnai Dua Hujan Meteor, Oposisi Jupiter, Ekuinoks

3 September 2022

Sebuah meteor melesat di atas gunung Tvrtkovac selama hujan meteor Perseid terlihat dari Zenica, Bosnia dan Herzegovina, 8 Agustus 2021. Pada puncaknya  akan ada hingga 150 meteor per jam yang bisa diamati. REUTERS/Dado Ruvic
Langit September Diwarnai Dua Hujan Meteor, Oposisi Jupiter, Ekuinoks

Fenomena langit sepanjang September 2022 diwarnai antara lain oleh dua peristiwa hujan meteor yaitu Aurigid dan Epsilon Perseid. Selain itu ada fenomena oposisi planet Jupiter yang bisa jadi target buruan pengamat dengan teleskop atau fotografer astronomi. "Oposisi Jupiter termasuk istimewa buat yang punya lensa tele agak gede buat memotret," kata Avivah Yamani, penggiat astronomi dari komunitas Langit Selatan di Bandung, Jumat, 2 September 2022.


Penampakan Badai Aurora dari Stasiun Luar Angkasa Internasional

19 Agustus 2022

Astronot menangkap aurora hijau di kamera dari Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 17 Agustus 2022. (NASA/Bob Hines)
Penampakan Badai Aurora dari Stasiun Luar Angkasa Internasional

Cahaya utara atau aurora borealis dihasilkan setelah matahari melemparkan partikel bermuatan yang cukup ke planet kita.


Bintik Matahari Seukuran 3 Kali Bumi, Aurora Berbahaya Masih Tanda Tanya

23 Juni 2022

Semburan matahari kategori X9,3 terlihat pada bagian paling terang. (nasa.gov)
Bintik Matahari Seukuran 3 Kali Bumi, Aurora Berbahaya Masih Tanda Tanya

Ada bintik matahari yang tumbuh dengan cepat. Amerika belum bereaksi.


Toyota-Aurora Mulai Menguji Kendaraan Otonom di Texas

24 Maret 2022

Logo Toyota. REUTERS/Mike Blake
Toyota-Aurora Mulai Menguji Kendaraan Otonom di Texas

Saat pengujian, kendaraan otonom Toyota-Aurora masih dilengkapi dengan sopir cadangan untuk keselamatan dan belum mengangkut penumpang.