TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini dimulai dari topik tentang Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca untuk Senin, 20 Maret 2023, dengan sebagian wilayah Indonesia dilanda hujan. BMKG juga mengeluarkan peringatan siaga untuk beberapa wilayah.
Berita terpopuler selanjutnya tentang Mark Zuckerberg tidak sendirian dalam merintis platform media sosial Facebook yang menjadi pelopor dalam aplikasi interaksi di jagad maya. Selain Zuckerberg, ada sosok lain yang turut berjasa dalam pendirian Facebook. Salah satu sosok tersebut adalah Eduardo Saverin.
Selain itu, para dosen yang tergabung dalam Ikatan Lintas Pegawai (ILP) Perguruan Tinggi Negeri Baru (PTNB) se-Indonesia melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta pada Senin, 20 Maret 2023. Aksi itu menuntut pemerintah segera mengubah status kepegawaian mereka menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
1. Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan di Berbagai Wilayah dan Siaga di Dua Provinsi
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca untuk Senin, 20 Maret 2023, dengan sebagian wilayah Indonesia dilanda hujan. BMKG juga mengeluarkan peringatan siaga untuk beberapa wilayah.
Hujan disertai petir diperkirakan terjadi di Jambi, Samarinda, Tarakan, Makassar dan Palembang. Hujan lebat kemungkinan terjadi di Mamuju.
Hujan intensitas sedang diperkirakan terjadi di Bengkulu, Gorontalo, Bandung, Mataram dan Kendari. Hujan dengan intensitas ringan kemungkinan terjadi di Banda Aceh, Serang, Yogyakarta, Pontianak, Banjarmasin, Palangkaraya, Pangkal Pinang, Ternate, Kupang, Jayapura, Manokwari, Pekanbaru, Padang dan Medan.
BMKG memantau adanya sirkulasi siklonik di Samudra Pasifik utara Papua, Papua bagian selatan, Kalimantan Barat, dan Samudra Hindia barat Aceh. Sistem tersebut membentuk daerah konvergensi yang memanjang di Papua Barat hingga Papua, Papua bagian selatan hingga Laut Arafuru, dari Bangka Belitung hingga Kalimantan Barat, dan dari Samudra Hindia hingga perairan barat Aceh.
2. Mengapa Facebook Memecat Eduardo Saverin?
Orang biasa mengenal Mark Zuckerberg sebagai pendiri Facebook. Namun, tak banyak orang mengetahui, Zuckerberg tidak sendirian dalam merintis platform media sosial yang menjadi pelopor dalam aplikasi interaksi di jagad maya itu. Selain Zuckerberg, ada sosok lain yang turut berjasa dalam pendirian Facebook. Salah satu sosok tersebut adalah Eduardo Saverin.
Namun, Mark Zuckerberg kemudian mengeluarkan Eduardo Saverin tak lama setelah Facebook mulai mendapatkan popularitasnya. Lantas, mengapa Facebook mengeluarkan Saverin?
Dilansir dari gitconnected.com, pertalian Zuckerberg dan Saverin dimulai pada akhir 2003. Mark Zuckerberg meminta Eduardo Saverin, mahasiswa Hardvard yang saat itu masih junior, untuk menyetor $15.000 ke rekening bank. Zuckerberg berjanji bahwa uang itu akan disalurkan untuk server tempat dia ingin membuat situs web yang dia kembangkan. Namanya adalah TheFacebook.com. Saverin setuju dengan tawaran tersebut.
Zuckerberg tampaknya mendekati Saverin karena dia punya uang dan ingin menghasilkan lebih banyak lagi. Sementara itu, Zuckerberg ingin memanfaatkan kesempatan tersebut untuk merintis jejaring sosial baru. TheFacebook.com pun dirilis pada Februari 2004. Uang Saverin saat itu digunakan untuk membayar server. Platform tersebut segera menjadi populer di Harvard. Mahasiswa dari universitas-universitas terdekat dengan cepat tertarik agar situs tersebut diperluas. Zuckerberg dan rekan kerjanya pun menyetujui anggapan itu.
3. Dosen dari 35 PTN Baru Demo di Istana Tuntut Diangkat PNS
Para dosen yang tergabung dalam Ikatan Lintas Pegawai (ILP) Perguruan Tinggi Negeri Baru (PTNB) se-Indonesia melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta pada Senin, 20 Maret 2023. Aksi itu menuntut pemerintah segera mengubah status kepegawaian mereka menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Koordinator Aksi Nasional yang juga Ketua ILP Unsika Karawang Imam Budi Santoso mengatakan prihatin atas sikap pemerintah yang tidak serius dalam mengakomodir status kepegawaian para dosen dan tenaga kependidikan. Padahal, kata dia, sejatinya ketika kampus sudah berubah status jadi perguruan tinggi negeri, seharusnya SDM yang ada di dalamnya termasuk dosen dan tendik ikut menjadi PNS.
"Bukan menjadi pegawai kontrak Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang selama ini dilakukan pemerintah kepada para dosen dan tendik,” ujar Imam Budi Santoso dalam rilis yang diterima Tempo pada Senin, 20 Maret 2023. Simak Top 3 Tekno Berita Hari Ini lainnya di Tempo.co.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.