Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awan Tumbuh Cepat Sebelum Banjir Bandang Melanda Cianjur, Ini yang Terjadi

image-gnews
Seseorang berdiri di dekat lokasi banjir di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat akibat hujan deras, Senin 10 Maret 2023. ANTARA/Ahmad Fikri
Seseorang berdiri di dekat lokasi banjir di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat akibat hujan deras, Senin 10 Maret 2023. ANTARA/Ahmad Fikri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir bandang terjadi di Cianjur, Jawa Barat, pada Senin sore, 20 Maret 2023--di wilayah sama dengan yang terparah terdampak gempa tahun lalu. Dari video yang beredar, banjir hingga menyeret rumah warga setempat.

Berdasarkan keterangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, banjir bandang menerjang dua wilayah kecamatan, Pacet dan Cugenang. Juga wilayah Kecamatan Cianjur dan Cipaku. Banjir yang datang dari luapan sungai setelah hujan lebat sejak Senin siang itu mengakibatkan sedikitnya 100 rumah terendam.

"Laporan sementara sekitar 100 rumah di sejumlah desa di Kecamatan Pacet dan Cugenang terendam banjir setinggi betis orang dewasa," kata Sekretaris BPBD Cianjur Rudi Wibowo, Senin malam, dikutip dari Antara.

Termasuk tenda pengungsian warga korban gempa terdampak banjir bandang itu. Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan atap terpal hunian darurat bocor dan bagian bawah terendam. 

Hujan lebat yang terjadi di Cianjur dapat dijelaskan melalui konvergensi angin dan pertumbuhan awan cumulonimbus yang sangat cepat di atas wilayah itu pada Senin sore sekitar jam 16-18 WIB. Data ini disampaikan peneliti di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, BRIN, Didi Satiadi, berbasis data satelit. 

Konvergensi itu disebutnya membawa banyak uap air baik dari Samudera Hindia maupun Laut Jawa. "Menghasilkan hujan yang sangat lebat dan dapat mengakibatkan terjadinya banjir bandang," katanya, Selasa 21 Maret 2023.

Dia menerangkan, hujan dengan intensitas tinggi dan terjadi dengan cepat memang akan lebih sulit untuk diserap oleh lingkungan sehingga dapat menimbulkan banjir bandang. Meski begitu, Didi menambahkan kalau kejadian banjir bandang tidak hanya dipengaruhi oleh intensitas hujan. "Tetapi juga bergantung dari kemampuan lingkungan dalam menyerap limpasan air.”

Faktor Ekuinoks

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Didi juga mengingatkan bahwa saat ini posisi semu Matahari tepat berada di sekitar garis khatulistiwa, yang biasa dikenal sebagai ekuinoks dan dirasakan dengan panas yang lebih terik. Sementara, wilayah Pulau Jawa umumnya juga mulai memasuki masa peralihan musim atau dikenal sebagai masa pancaroba.

"Dalam masa pancaroba,  angin monsun dari Asia dan Australia akan bertemu dan cenderung melemah," katanya 

Adanya turbulensi itu dan pemanasan lokal yang lebih dominan tersebut dapat mendorong terjadinya proses konveksi lokal. Hasilnya, pertumbuhan awan cumulonimbus yang kemudian menurunkan hujan deras, yang bahkan dapat disertai dengan terjadinya puting beliung, angin kencang (gust front), hujan es, dan petir.

“Warga diharapkan lebih waspada terhadap potensi cuaca buruk pada masa pancaroba dengan memperbaiki kualitas lingkungan serta selalu mengikuti informasi cuaca dari BMKG,” kata Didi.

Pilihan Editor: Perusahaan Teknologi What3 Words, Biar Paket Tak Nyasar ke Rumah Tetangga 

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Yogyakarta Berpotensi Hujan Disertai Petir hingga Akhir Pekan, Ini Sebaran Areanya

4 jam lalu

Suasana pasar Beringharjo Yogyakarta yang tutup di masa PPKM Darurat. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Berpotensi Hujan Disertai Petir hingga Akhir Pekan, Ini Sebaran Areanya

Wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta sebaiknya memperhatikan kondisi cuaca dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Prakiraan Cuaca BMKG, 3 Korban Erupsi Gunung Marapi Teridentifikasi

4 jam lalu

Ilustrasi cuaca mendung berpotensi turun hujan. Kredit: ANTARA
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Prakiraan Cuaca BMKG, 3 Korban Erupsi Gunung Marapi Teridentifikasi

Topik tentang prakiraan cuaca BMKG untuk Selasa dengan hujan ringan hingga lebat mendominasi menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Morotai, Diikuti Satu Gempa Susulan

5 jam lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Morotai, Diikuti Satu Gempa Susulan

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Laut Filipina.


Gempa Darat Magnitudo 3,5 Guncang Bandung Selatan

6 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Darat Magnitudo 3,5 Guncang Bandung Selatan

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat aktivitas sesar lokal setempat.


Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Ringan hingga Lebat Mendominasi, Siaga Empat Provinsi

19 jam lalu

Ilustrasi cuaca mendung berpotensi turun hujan. Kredit: ANTARA
Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Ringan hingga Lebat Mendominasi, Siaga Empat Provinsi

Sumatra, Jawa dan Kalimantan secara umum hujan ringan.


Prediksi Cuaca BMKG: Peringatan Jabodetabek Hujan hingga Malam Ini

19 jam lalu

Suasana hujan yang mengguyur kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 11 Januari 2022. Badan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi curah hujan tahun ini sedikit lebih rendah dibandingkan 2021 lalu. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Prediksi Cuaca BMKG: Peringatan Jabodetabek Hujan hingga Malam Ini

BMKG memprediksikan hujan mengguyur Jabodetabek pada siang hingga malam hari ini. Simak detailnya berikut ini.


Pasca Banjir Bandang di Humbang Hasundutan Sumut, Curah Hujan Diprediksi Masih Tinggi

20 jam lalu

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat memimpin rapat koordinasi penanggulangan bencana banjir bandang di Kantor Bupati Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, Senin, 4 Desember 2023. Suharyanto mengatakan bencana susulan masih berpotensi terjadi akibat curah hujan yang tinggi. (Humas BNPB)
Pasca Banjir Bandang di Humbang Hasundutan Sumut, Curah Hujan Diprediksi Masih Tinggi

Banjir bandang tersebut menimbulkan korban jiwa dan orang hilang.


BNPB Kerahkan 14 Alat Berat untuk Evakuasi Pasca- Banjir Bandang di Kabupaten Humbang Hasundutan

21 jam lalu

Petugas SAR menggunakan alat berat menyingkirkan material batu akibat bencana tanah longsor di Desa Simangulampe, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Senin, 4 Desember 2023. Berdasarkan data Badan SAR Nasional (Basarnas), sebanyak 41 rumah rusak, dua orang meninggal dunia dan 10 orang dinyatakan hilang akibat musibah banjir dan tanah longsor yang melanda kawasan tersebut pada Sabtu (2/12). ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
BNPB Kerahkan 14 Alat Berat untuk Evakuasi Pasca- Banjir Bandang di Kabupaten Humbang Hasundutan

Pasca- banjir di Kabupaten Humbang Hasundutan, BNPB masih melakukan penanganan darurat di lokasi bencana.


BRIN Gelar G. A Siwabessy Memorial Lecture, Hadirkan Dua Ahli Radiologi dari Cina

1 hari lalu

Gerrit Augustinus Siwabessy. Korps Cacad Veteran Republik Indonesia/Wikipedia
BRIN Gelar G. A Siwabessy Memorial Lecture, Hadirkan Dua Ahli Radiologi dari Cina

BRIN akan menyelenggarakan Gerrit Augustinus Siwabessy Memorial Lecture Tahun 2023 bentuk apresiasi atas jasa-jasa Gerrit Augustinus Siwabessy terhadap perkembangan kenukliran.


Pemuda 14 Negara Kumpul di Jakarta Bahas Iklim, Libatkan BRIN dan UNESCO

1 hari lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Pemuda 14 Negara Kumpul di Jakarta Bahas Iklim, Libatkan BRIN dan UNESCO

Generasi muda antar negara berkumpul merembukkan permasalahan iklim.