Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Setiap Erupsi Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Ini Sebabnya?

image-gnews
Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa 14 Maret 2023. Menurut data BPPTKG 14 Maret 2023 pukul 05.59 Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur 1600 meter ke arah barat daya. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa 14 Maret 2023. Menurut data BPPTKG 14 Maret 2023 pukul 05.59 Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur 1600 meter ke arah barat daya. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Erupsi Gunung Merapi pada Sabtu, 11 Maret 2023, sempat mencemaskan masyarakat. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta, Agus Budi Santoso, menjelaskan bahwa terdapat dua kubah lava aktif yang terus tumbuh di Gunung Merapi. Kedua lava di Gunung Merapi ini adalah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah.

Dua kubah lava aktif Gunung Merapi

Volume kubah lava barat daya sebesar 1.598.700 meter kubik, sedangkan volume kubah lava tengah kawah sebesar 2.267.400 meter kubik. Kedua kubah lava ini berpotensi menimbulkan awan panas sejauh tujuh kilometer ke arah barat daya dan lima kilometer ke arah selatan-tenggara.

“Dan hari ini, rentetan awan panas guguran di Gunung Merapi bersumber dari longsoran kubah lava barat daya,” kata Agus saat keterangan pers secara daring pada Sabtu, 11 Maret 2023.

Erupsi gunung berapi

Dilansir dari Britannica, ketika gunung erupsi, gunung akan mengeluarkan batuan cair, pecahan batuan panas, dan gas panas. Letusan ini terjadi akibat panas yang bergerak di bawah permukaan tanah.

Meskipun dapat saja didahului oleh emisi uap dan gas dari lubang kecil di dekat permukaan tanah, letusan gunung berapi sering kali dimulai dengan akumulasi magma (batuan cair di bawah permukaan tanah) yang kaya akan gas.

Namun dalam beberapa kasus, magma dapat naik melalui saluran ke permukaan sebagai lava yang tipis dan cair. Magma dapat saja mengalir keluar secara terus-menerus atau menyembur ke atas seperti air mancur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam kasus letusan gunung berapi yang dahsyat, saluran tempat magma keluar dilubangi oleh letusan yang eksplosif. Letusan ini mengeluarkan serta benda-benda padat dalam awan gas sarat abu yang membumbung tinggi hingga puluhan ribu meter ke udara.

Awan panas atau wedus gembel

Banyak letusan eksplosif disertai dengan aliran piroklastik atau awan panas atau wedus gembel, campuran gas panas dan partikel pijar yang terfluidisasi yang menyapu sisi-sisi gunung berapi, yang membakar semua yang dilaluinya. Jika abu atau gas yang dikeluarkan terkumpul di padang salju atau gletser yang tinggi, maka mereka dapat mencairkan es dalam jumlah besar. Akibatnya bisa berupa banjir atau tanah longsor yang mengalir deras ke lereng gunung berapi.

Awan panas adalah hal yang paling berbahaya dan merusak dari vulkanisme eksplosif. Awan panas terjadi dalam berbagai ukuran dan jenis, tetapi karakteristik umumnya adalah emulsi terfluidisasi dari partikel-partikel gunung berapi, gas letusan, dan udara yang terperangkap, sehingga menghasilkan aliran dengan viskositas yang cukup rendah sehingga sangat mudah bergerak dan memiliki kepadatan yang cukup tinggi untuk memeluk permukaan tanah.

Pilihan Editor: Awan Panas Mereda, Waspadai Bencana Hidrometeorologi di Sekitar Lereng Gunung Merapi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa Yogya Dinilai Tidak Berpengaruh pada Gunung Merapi

14 hari lalu

Atap Pasar Prambanan di Sleman Yogyakarta jatuh berhamburan setelah terjadi gempa bumi Senin petang, 26 Agustus 2024. Dok. BPBD Sleman
Gempa Yogya Dinilai Tidak Berpengaruh pada Gunung Merapi

Pusat gempa bumi itu berada di titik koordinat 8.78 LS dan 110.27 BT pada kedalaman 30 kilometer.


Pasca-Gempa Malam di Yogya: Genting Pasar Berhamburan, Gunung Merapi Landai

15 hari lalu

Atap Pasar Prambanan di Sleman Yogyakarta jatuh berhamburan setelah terjadi gempa bumi Senin petang, 26 Agustus 2024. Dok. BPBD Sleman
Pasca-Gempa Malam di Yogya: Genting Pasar Berhamburan, Gunung Merapi Landai

Sebelum gempa M5,5 dari laut selatan, Gunung Merapi muntahkan awan panas. Setelah gempa?


Gempa Malam Runtuhkan Atap Pasar Prambanan Yogyakarta, BPBD: Gunung Merapi Tetap Landai

15 hari lalu

Atap Pasar Prambanan di Sleman Yogyakarta jatuh berhamburan setelah terjadi gempa bumi Senin petang, 26 Agustus 2024. Dok. BPBD Sleman
Gempa Malam Runtuhkan Atap Pasar Prambanan Yogyakarta, BPBD: Gunung Merapi Tetap Landai

Gempa bumi dirasakan sebagian besar warga DI Yogyakarta pada Senin malam pukul 19.57 WIB, 26 Agustus 2024. Genting di Pasar Prambanan berjatuhan.


Gunung Merapi Sering Luncurkan Awan Panas, Warga Diimbau Selalu Waspada

16 hari lalu

Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu, 18 Agustus 2024. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Gunung Merapi Sering Luncurkan Awan Panas, Warga Diimbau Selalu Waspada

Potensi bahaya Gunung Merapi saat ini dilaporkan berupa guguran lava dan awan panas.


Gunung Berapi di Islandia Meletus, Tempat Spa Blue Lagoon Evakuasi Tamu

18 hari lalu

Pemandangan erupsi gunung berapi terlihat dari Grindavik, Islandia, 8 Februari 2024. Pihak berwenang setempat menyebut ini letusan ketiga yang melanda daerah tersebut sejak Desember 2023 lalu. REUTERS/Frank Nieuwenhuis
Gunung Berapi di Islandia Meletus, Tempat Spa Blue Lagoon Evakuasi Tamu

Blue Lagoon, sebuah spa panas bumi dan tujuan wisata populer Islandia di dekat lokasi letusan, mengumumkan telah mengevakuasi tamu.


Layar Penghalang Pemandangan Gunung Fuji yang Ikonik Dicopot Sementara

20 hari lalu

Pekerja memasang penutup untuk menghalangi pemandangan spot foto Gunung Fuji yang populer, dekat gerai Lawson di kota Fujikawaguchiko, prefektur Yamanashi, Jepang, 21 Mei 2024. Tak hanya memasang penghalang, pemerintah setempat juga menutup gerai Lawson tersebut. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Layar Penghalang Pemandangan Gunung Fuji yang Ikonik Dicopot Sementara

Layar penghalang pemandangan Gunung Fuji tersebut tidak akan dipasang lagi selama perilaku pengunjung tetap baik.


Pakai Data Satelit, BRIN Teliti Dampak Erupsi Gunung Merapi terhadap Kekeruhan Atmosfer

23 hari lalu

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat petang, 28 Juli 2023. Dok. BPPTKG.
Pakai Data Satelit, BRIN Teliti Dampak Erupsi Gunung Merapi terhadap Kekeruhan Atmosfer

Peneliti BRIN tengah meneliti efek erupsi berulang Gunung Merapi terhadap kekeruhan atmosfer. Bisa mengganggu kejernihan udara dan jarak pandang.


Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava 13 Kali Hingga 1,6 Km

23 hari lalu

Luncuran guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Senin 5 Agustus 2024 malam. Menurut data BPPTKG periode pengamatan 5 Agustus 2024 pukul 00.00 - 24.00 WIB telah terjadi 55 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.700 meter ke arah barat daya dan menunjukkan suplai magma masih terus berlangsung sehingga dapat memicu terjadinya awan panas guguran dari Gunung Merapi yang berstatus siaga (level III). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava 13 Kali Hingga 1,6 Km

Gunung Merapi meluncurkan guguran lava 13 kali dengan jarak luncur hingga 1,6 kilometer, Ahad, 18 Agustus 2024.


Gempa Bumi 7 Magnitude Guncang Timur Jauh Rusia

23 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Bumi 7 Magnitude Guncang Timur Jauh Rusia

Gempa bumi berkekuatan 7,0 Magnitude mengguncang lepas pantai Semenanjung Kamchatka di timur jauh Rusia pada Ahad 18 Agustus 2024


Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas, 2 Hari Berturut-turut

24 hari lalu

Awan panas guguran Gunung Merapi, Minggu 17 Agustus 2024, pukul 12.27 WIB. Dok. BPPTKG Yogyakarta
Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas, 2 Hari Berturut-turut

Gunung Merapi mengeluarkan awan panas tepat di Hari Kemerdekaan RI, Sabtu 17 Agustus 2024.