Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yayasan Guru Belajar: Semua Aktor Pendidikan Harus Ambil Peran untuk Majukan Pendidikan

Reporter

Editor

Devy Ernis

Yayasan Guru Belajar menggelar media gathering dan pelatihan publikasi Merdeka Belajar pada Kamis, 16 Maret 2023 di Jakarta.
Yayasan Guru Belajar menggelar media gathering dan pelatihan publikasi Merdeka Belajar pada Kamis, 16 Maret 2023 di Jakarta.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Guru Belajar (YGB), lembaga philanthropic intermediary atau perantara filantropi yang memberdayakan pendidik mengadakan media gathering dan pelatihan publikasi Merdeka Belajar pada Kamis, 16 Maret 2023. Hadir sebagai narasumber pendiri yayasan Najelaa Shihab dan ketua yayasan Bukik Setiawan. 

Najelaa dan Bukik berbagi perspektif tentang perubahan yang dibutuhkan di bidang pendidikan. Menurut Najelaa, langkah selanjutnya dalam perubahan pendidikan harus kembali kepada filosofi paling dasar, yaitu berpusat kepada murid sebagai subyek pendidikan. Ia juga mengatakan bahwa pendidikan harus selalu kontekstual dan relevan.

Ia menyatakan bahwa pada kenyataannya, bersepakat terhadap tujuan pendidikan merupakan hal sulit, karena semua orang punya pandangan berbeda tentang apa yang dibutuhkan. YGB, kata Najelaa, meyakini bahwa kemerdekaan belajar menjadi kompetensi utama serta fondasi untuk kesiapan masa depan dan tujuan pendidikan.

“Tujuan pendidikan itu selalu kolektif, selalu ke ekosistem. Itu juga salah satu hambatan, karena kalau bicara tujuan sering kali bicara tujuan individu. Kita lupa bahwa pendidikan tidak pernah soal orang-perorang,” ujar Najeela.

Bukik juga menekankan bahwa cara berpikir individualis memang menjadi hambatan di perubahan pendidikan saat ini. Ia menyampaikan temuan riset bahwa melibatkan orang tua murid dan masyarakat dalam percakapan di sekolah dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. 

Ia juga menggarisbawahi perbedaan perspektif pendidikan di daerah non-kota dibandingkan dengan kota yang cenderung individualis. “Soal keberhasilan pendidikan tidak semata-mata diukur dari ukuran yang didefinisikan oleh sejumlah orang di Jakarta. Tapi itu juga perlu dibicarakan dan disepakati di antara pemangku kepentingan di sekolah daerah,” katanya.

Najelaa dan Bukik sepakat bahwa semua aktor pendidikan harus ambil peran dalam memajukan pendidikan. Alih-alih hanya mengharapkan perubahan dari pemerintah, penggiat pendidikan, penggerak komunitas, guru, dan orang tua murid dapat membawa perubahan dengan praktik baik dalam sistem pendidikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Penggerak punya paradigma yang berbeda, dan penggerak memengaruhi ekosistem untuk kemudian menggerakkan perubahan paradigma dengan contoh yang nyata di perubahan praktik,” terang Najelaa.

Untuk melatih guru, kata Bukik, pemerintah tidak bisa jadi satu-satunya aktor yang berdaya. Maka dari itu, menurut dia, dibutuhkan komunitas dan para penggerak sehingga guru-guru tidak harus tergantung pada pelatihan yang tersedia. 

Baginya, dengan sistem gotong royong di bidang pendidikan bukan berarti menghilangkan tanggung jawab pemerintah, melainkan perlu agar tidak menaruh harapan pada satu pihak saja.

Selain guru dan aktor-aktor pendidikan, Bukik juga mengatakan bahwa media massa memiliki peran dalam perubahan pendidikan. “Tantangan buat media massa adalah bagaimana bisa menampilkan lebih banyak penggerak-penggerak perubahan yang berjuang di akar rumput, agar masyarakat juga aware akan sumber-sumber pengetahuan,” ungkapnya.
 

Pilihan Editor: Kisah Putri Zulzali dari Dibully hingga Menjadi Guru Penggerak

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Temu Pendidik Nusantara ke-10 Digelar, Adakan Kelas di 50 Daerah

18 jam lalu

Himmatul Aliyah (anggota Komisi X DPR RI), Bukik Setiawan (ketua Yayasan Guru Belajar), dan Susiana Manisih (pengawas kanwil Jakarta) di sesi talkshow pembukaan Temu Pendidik Nusantara X pada Ahad, 28 Mei 2023.Dokumentasi: Istimewa
Temu Pendidik Nusantara ke-10 Digelar, Adakan Kelas di 50 Daerah

Kelas Temu Pendidik Nusantara akan diselenggarakan di 50 daerah dari Juli hingga Agustus 2023.


Heru Budi: Murid Sekarang Pintar dan Kompeten, Tapi Kurang Budi Pekerti

22 jam lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memberikan sambutan saat menghadiri Talkshow Transisi Jakarta Menjadi Kota Bisnis Berskala Global di Jakarta International Equestrian Park, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu, 17 Mei 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi: Murid Sekarang Pintar dan Kompeten, Tapi Kurang Budi Pekerti

Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono meminta ajaran budi pekerti ditanamkan kepada para murid agar tidak hanya ;pintar dan kompeten.


Tahun Ini 22 Ribu Guru Agama Islam akan Terima Insentif, Cek Kriterianya

1 hari lalu

Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
Tahun Ini 22 Ribu Guru Agama Islam akan Terima Insentif, Cek Kriterianya

Para guru akan diberikan tunjangan insentif selama 12 bulan.


Nahdlatul Ulama Dorong Pendidikan Madrasah Berkualitas, Moderat & Tak Radikal di Depok

1 hari lalu

Ilustrasi Madrasah. antaranews.com
Nahdlatul Ulama Dorong Pendidikan Madrasah Berkualitas, Moderat & Tak Radikal di Depok

Nahdlatul Ulama Depok tengah fokus dalam pengembangan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan terutama madrasah.


Meriahnya Karnaval Pelajar SD Sampai Mahasiswa di Titik Nol Yogyakarta Rayakan Puncak Hardiknas

1 hari lalu

Karnaval dengan peserta kalangan pelajar di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Ahad petang, 28 Mei 2023. Dok. Istimewa
Meriahnya Karnaval Pelajar SD Sampai Mahasiswa di Titik Nol Yogyakarta Rayakan Puncak Hardiknas

Karnaval itu terbagi menjadi tiga kategori dengan penampilan atraksi yang berbeda dan membawa keunikan masing-masing.


Program Wirausaha Merdeka Dibuka hingga Juni 2023, Mahasiswa Segera Daftar

3 hari lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Program Wirausaha Merdeka Dibuka hingga Juni 2023, Mahasiswa Segera Daftar

Program Wirausaha Merdeka memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengikuti program kewirausahaan selama satu semester.


6 Kegiatan Menarik yang Dapat Membantu Perkembangan Otak Anak

4 hari lalu

Ilustrasi anak laki-laki bercerita pada ibunya. cdn.com
6 Kegiatan Menarik yang Dapat Membantu Perkembangan Otak Anak

Penelitian telah menunjukkan bahwa anak yang menerima pendidikan dini yang berkualitas lebih mungkin berhasil secara akademis dan sosial dalam jangka panjang.


Google Latih Pembelajaran Digital 405 ribu Guru se-Indonesia

7 hari lalu

Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
Google Latih Pembelajaran Digital 405 ribu Guru se-Indonesia

Dari jumlah itu, sebanyak 14.700 guru telah tersertifikasi oleh Google sebagai Google Certified Educator.


Indonesia Paling Banyak Terima Sertifikasi Guru dari Google di Asia Pasifik

7 hari lalu

Olivia Basrin, Country Lead, Google for Education, Indonesia pada 22 Mei 2023/Tempo-Mitra Tarigan
Indonesia Paling Banyak Terima Sertifikasi Guru dari Google di Asia Pasifik

Indonesia menempati posisi 1 di Asia Pasifik yang memiliki jumlah pelatihan dan sertifikasi guru level 1 dan level 2 terbanyak dari Google.


Kampus Mengajar Buka Kuota untuk 21.500 Mahasiswa, Dapat Bantuan Biaya Hidup dan Kuliah

8 hari lalu

Ilustrasi program kampus mengajar. Kemendikbud
Kampus Mengajar Buka Kuota untuk 21.500 Mahasiswa, Dapat Bantuan Biaya Hidup dan Kuliah

Kampus Mengajar merupakan kanal pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus selama satu semester.