TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan suami istri meraih gelar doktor dan diwisuda bersama di Universitas Indonesia. Mereka adalah Suhartono dari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia ( FIA UI) dan Anna Armeini Rangkuti dari Fakultas Psikologi UI. Mereka diwisuda pada Jumat, 10 Maret 2023.
Keinginan keduanya untuk segera menyelesaikan studi S3 itu muncul setelah putra mereka, Muhammad Rais Rahmatullah lulus lebih dahulu. Rais lulus dari program sarjana departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik UI (FTUI) pada semester lalu.
Anna memperoleh gelar doktor setelah menyelesaikan penelitian berjudul Mekanisme Pelemahan Silence Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik melalui Peran Mediasi Seriousness of Academic Cheating dalam Perspektif Pengambilan Keputusan Etis. Sedangkan, Suhartono menyelesaikan disertasi berjudul Tatakelola Proses Perencanaan dan Penganggaran di Pemerintah Pusat (2005–2017): Tinjauan Interaksi Aktor dan Lembaga.
Keduanya menempuh pendidikan dengan dana dari pemerintah dalam bentuk Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan beasiswa dari Setjen Dewan Perwakilan Rakyat.
Kesuksesan mereka dalam menyelesaikan studi doktor bukan tanpa tantangan. Suhartono menyebut mereka harus membagi waktu antara kuliah, penelitian, dan urusan lainnya. Misalnya, pada Senin – Kamis, mereka fokus pada penelitian disertasi. Pada Jumat, mereka fokus pada urusan ibadah sebagai bentuk relaksasi, dan Sabtu – Minggu digunakan untuk keperluan keluarga. Jadwal tersebut fleksibel, bisa berubah sesuai dengan situasi dan kondisi.
Sebagai ibu, Anna mengaku harus mampu menyeimbangkan kewajiban. “Saya dan suami rasanya tidak mungkin antisosial selama proses tugas belajar, sehingga kami harus bisa mengerjakan tugas disertasi, mengurus keluarga, dan membersamai keluarga besar serta lingkungan sekitar kami," ujarnya.
Anna mengatakan justru pembagian waktu tersebut membuat hidup mereka lebih seimbang dan mengurangi stres akademik yang biasanya menimpa mahasiswa, khususnya mahasiswa doktoral.
Menurutnya, selama menjalani studi S3 banyak hal menyenangkan yang dirasakan. Sebagai sesama mahasiswa UI, ia bersama suami dan anaknya sering menikmati kebersamaan di kampus, khususnya di beberapa kantin yang ada di UI.
Selain itu, selama menjalani tugas belajar, ia dan suami sering menikmati kebersamaan yang dulunya sangat sulit didapat karena kesibukan di kantor masing-masing. Mereka jadi sering berdiskusi tentang penelitian, bahkan beberapa kali mengikuti pelatihan metodologi penelitian di dalam dan luar kota.
Keberhasilan pasangan suami-istri dan anaknya merepresentasikan kesuksesan pendidikan dalam lingkup terkecil, yaitu keluarga. Siapa sangka, semangat anak untuk menyelesaikan pendidikan dapat mendorong kedua orang tuanya untuk ikut belajar meski di usia yang tidak muda lagi. “Kami sekaligus ingin memberi contoh kepada anak-anak bahwa belajar itu sepanjang hayat,” ujar Anna.
Pilihan Editor: Raih IPK Sempurna, Ini Kisah Kepala Sekolah S2 di Unesa