TEMPO.CO, Jakarta - Temuan sebuah kasus penyakit polio di Purwakarta membuat 30 anak sekitar rumah pasien ikut diperiksa. Menurut Ketua Tim Kerja Surveilens dan Imunisasi Dinas Kesehatan Jawa Barat, Dewi Ambarwati, pemeriksaan sampel tinja 30 anak sebagai respons dari temuan kasus positif polio. “Kita mau lihat apakah ada virusnya di anak sehat sebagai pembawa virus polio,” ujarnya, Rabu, 29 Maret 2023.
Seluruh sampel itu dibawa ke Bandung untuk diperiksa di laboratorium Bio Farma. Sejauh ini, menurut Dewi, hasilnya belum ada. Sebelumnya, pengujian sampel dari seorang anak perempuan berusia 4 tahun 5 bulan menunjukkan hasil positif polio pada 14 Maret lalu setelah mengalami lumpuh layuh. Temuan baru kasus polio itu di Kampung Cadas Bodas, Desa Tegal Datar, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta.
Pasien itu sempat diperiksa di Rumah Sakit Umum Pusat dr.Hasan Sadikin (RSHS), Bandung. Menurut Staf Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Neurologi RSHS, Nelly Amalia Risan, hasil pemeriksaan mendukung hasil uji laboratorium yang menyatakan pasien positif terkena polio. Akibatnya anak itu akan mengalami lumpuh permanen seumur hidup tanpa bisa disembuhkan. “Fisioterapi hanya untuk mempertahankan sisa saraf atau otot yang masih bagus agar jangan sampai ikut lemah,” katanya, Selasa, 28 Maret 2023.
Nelly mengatakan anak itu dan kakaknya tidak memiliki kekebalan terhadap virus polio karena tidak divaksinasi oleh orangtuanya. Faktor kedua, penularan terkait kondisi sanitasi yang kurang bagus. Penyebaran virus polio berasal dari polusi tinja di air. “Penularan polio itu dari kotoran masuk ke mulut,” ujar dia.
Pada kasus di Purwakarta, ayah pasien merupakan nelayan di Waduk Cirata. Kemungkinan, kata Nelly, ada tinja manusia yang ikut masuk ke waduk lalu terbawa pulang oleh orang tua pasien sehingga menularkan ke anak. “Untuk polio karena sudah lama tidak ada, jadi satu kasus pun jadi kejadian luar biasa,” kata anggota Komite Ahli Surveilans AFP (accute flaccid paralysis) Kementerian Kesehatan itu.
Rencananya mulai 3 April 2023 akan digelar pekan imunisasi polio di Jawa Barat selama dua pekan dengan target sasaran hampir 4 juta orang. Menurut Nelly, tantangan vaksinasi di lapangan adalah penolakan sebagian warga dengan berbagai alasan, seperti ajaran agama atau kurang pengetahuan. Petugas surveilans biasanya melakukan pendekatan persuasif sambil melibatkan tokoh agama atau masyarakat, juga lewat media sosial.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.