Konten Berbahaya serta Misinformasi
Google membuat kebijakan untuk melawan klaim kesehatan yang berbahaya dan klaim terkait pemilu yang terbukti palsu agar tidak mengurangi kepercayaan serta partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi tersebut. Sepanjang 2022, Google telah memblokir iklan di lebih dari 300 ribu halaman publisher dan mencegah penayangan lebih dari 24 juta iklan pelanggar kebijakan di atas.
Selain itu, Google mengaku memblokir dan menghapus lebih dari 51,2 juta iklan karena konten yang tidak pantas, termasuk ujaran kebencian, kekerasan, dan klaim kesehatan yang berbahaya. Juga 20,6 juta iklan lainnya karena dinilai mempromosikan produk atau layanan berbahaya, seperti senjata dan bahan peledak.
Menjelang pemilu di seluruh dunia, Google melanjutkan usaha untuk memberi para calon pemilih informasi yang kredibel tentang iklan pemilu yang mereka lihat di platform miliknya. Iklan pemilu diwajibkan menyertai informasi tentang siapa yang mendanai iklan itu dan juga ditampilkan di Laporan Transparansi Iklan Politik di Google. Hasinya, sebanyak 2,6 juta iklan pemilu yang belum menyelesaikan proses verifikasi yang diwajibkan itu mengalami pemblokiran.
Perang Ukraina
Google mengaku telah mencegah iklan yang mengeksploitasi, menyangkal, atau memaklumkan perang tersebut. "Selain itu, perusahaan sudah lama memiliki kebijakan untuk melarang konten yang menyulut kekerasan atau menyangkal terjadinya peristiwa tragis agar konten tidak dapat ditayangkan sebagai iklan atau dimanfaatkan untuk monetisasi dengan layanan kami."
Google juga menjeda mayoritas aktivitas komersial seluruh produk miliknya di Rusia--negara yang melancarkan agresi. Perusahaan menjeda penayangan iklan di Rusia dan dari pengiklan yang berbasis di Rusia, serta menjeda monetisasi oleh media yang didanai pemerintah Rusia di semua platform milik Google.
Sepanjang 2022, Google memblokir lebih dari 17 juta iklan terkait perang di Ukraina. Perusahaan juga menghapus iklan pada lebih dari 275 situs media yang didanai pemerintah Rusia di semua platformnya.
Keamanan Anak
Google mengaku telah sejak lama memblokir personalisasi dan iklan yang menarget anak-anak. Perusahaan juga menyaring kategori iklan dewasa, seperti konten seksual eksplisit dan iklan perjudian, alkohol, serta obat-obatan.
Pada 2021, Google mengumumkan mengembangkan perlindungan ini sehingga menjangkau semua pengguna dari seluruh dunia yang berusia di bawah 18 tahun. Perusahaan memblokir penargetan iklan berdasarkan usia, gender, atau minat dan mencegah berbagai kategori iklan lain yang sensitif usia supaya tidak tayang di hadapan remaja.
Google menyebut mulai meluncurkan perubahan ini di Eropa dan akhirnya mencakup seluruh dunia pada tahun lalu. Sekarang, pihaknya juga melarang penayangan iklan aplikasi kencan, kontes, dan undian, serta produk penurun berat badan kepada pengguna di bawah 18 tahun.
Baca halaman berikutnya, Google sediakan Pusat Iklan