Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dukung Hapus Tes Calistung, FSGI Juga Desak Nadiem Evaluasi Buku Teks SD Kelas 1

Reporter

Editor

Devy Ernis

Ilustrasi anak siswa Sekolah Dasar (SD). TEMPO/Prima Mulia
Ilustrasi anak siswa Sekolah Dasar (SD). TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mendukung kebijakan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi yang menghapus tes baca tulis dan hitung (calistung) dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Dasar (SD).

Agar beleid itu berjalan lancar, menurut FSGI, hal tersebut harus didukung dengan pembenahan buku teks kelas 1 SD. "Karena FSGI menilai buku teks kelas 1 yang beredar dan digunakan banyak sekolah saat ini terlalu berat bagi anak yang masih belajar baca dan berhitung”, ujar Ketua Dewan Pakar FSGI Retno Listyarti dalam rilis pada Kamis, 30 Maret 2023.

FSGI mendukung kebijakan penghapusan calistung masuk SD atas beberapa pertimbangan. Pertama, kata Retno, tes calistung untuk seleksi masuk SD telah mendorong guru-guru PAUD dan TK mengajarkan baca, tulis, dan hitung yang melampaui batas yang seharusnya diajarkan pada anak usia 4-6 tahun. 

Sehingga, menurut dia, banyak anak saat ini bisa membaca di usia dini, namun bukan gemar atau cinta membaca. Menurut FSGI, hal yang dipaksakan sebelum waktunya berpotensi kuat membebani mental anak-anak yang harusnya baru mengenal huruf dan angka serta berhitung ringan dengan menggunakan benda-benda yang dikenal anak. 

"Kedua, kebijakan ini sekaligus menjadi kepastian hukum bagi penyelenggaraan seleksi PPDB untuk jenjang SD," ujarnya,

Itu artinya, jika ada SD yang melakukan tes calistung dalam PPDB SD, maka satuan pendidikan tersebut telah melanggar Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Permendikbud No. 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru. 

Ketiga, seleksi masuk SD menggunakan batas minimal usia, yaitu 7 tahun. "Umumnya, tes calistung dilakukan oleh SD swasta karena untuk SD negeri ketentuannya sangat jelas, yaitu seleksi menggunakan usia anak," ujarnya.

Retno mengatakan calistung seharusnya dimulai ketika anak berusia 7 tahun atau saat anak memasuki usia SD. Jadi, tidak tepat menerapkan tes calistung ketika anak mau mendaftar SD. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Umumnya, anak-anak baru bisa fokus untuk belajar hitung-hitungan ketika mereka memasuki usia 6-7 tahun. Sebab, di usia ini sensorik dan motorik anak sudah siap untuk mempelajari angka-angka dengan baik”, ujar Sekjen FSGI Heru Purnomo. 

Rekomendasi dari FSGI
FSGI mendorong Kemendikbudristek untuk menyertai kebijakan hapus calistung dengan pembenahan buku-buku teks pelajaran kelas 1 SD. Hal ini dikarenakan buku-buku tersebut saat ini didominasi dengan bacaan yang panjang serta hitungan yang rumit, yang justru bertentangan dengan kebijakan untuk meniadakan calistung. 

“Ini PR yang harus juga dipertimbangkan, buku-buku teks SD kelas 1 seharusnya sejalan dengan kebijakan merdeka belajar episode 24 ini”, ujar Heru. 

FSGI juga mendorong Kemendikbudristek dan dinas-dinas pendidikan untuk mengedukasi para guru dan orang tua terkait kebijakan meniadakan tes calistung untuk jenjang SD. 

Merujuk pada pengertiannya, calistung adalah singkatan dari baca, tulis, dan berhitung. Calistung merupakan pembelajaran dasar yang perlu anak pahami sejak dini guna mempermudahnya menerima pelajaran-pelajaran di masa depan. 

“Namun, harus berhati-hati saat mengajarkan calistung pada anak. Ajarkan sesuai porsinya.  Orang tua disarankan untuk menghindari mengajarkan calistung pada si kecil terlalu berat. Sebab, hal tersebut dapat mengganggu mental anak dan akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak”, pungkas Heru.

Pilihan Editor: Mulai Hari Ini, Harvard University Ajarkan Bahasa Indonesia di Kampus

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

5 jam lalu

Komisioner KPAI, Retno Listyarti, dalam diskusi PR Pendidikan di Hari Anak di Jakarta, 20 Juli 2019. Tempo/Friski Riana
FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

Selama awal 2023, telah terjadi 22 kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan jumlah korban 202 anak.


Kemendikbud Gelar Karnaval Merdeka Belajar, Libatkan 500 Pelajar dan Pelaku Seni Budaya

5 hari lalu

Karnaval Merdeka Belajar pada Hari Pendidikan Nasional 2023. Foto : Kemendikbud
Kemendikbud Gelar Karnaval Merdeka Belajar, Libatkan 500 Pelajar dan Pelaku Seni Budaya

Kegiatan ini diselenggarakan Kemendikbud dalam rangka rangkaian puncak perayaan Hari Pendidikan Nasional 2023.


Kekayaannya Capai Triliunan, Nadiem Makarim Cuma Punya 1 Koleksi Mobil

7 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 24 Mei 2023. Rapat tersebut membahas kesiapan pemerintah pusat dalam mendukung persiapan pengisian formasi guru PPPK. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kekayaannya Capai Triliunan, Nadiem Makarim Cuma Punya 1 Koleksi Mobil

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim memiliki harta mencapai Rp 4,8 Triliun. Berikut koleksi mobil Nadiem:


Bantu Transformasi Pembelajaran Digital, Google for Education Lakukan Ini

12 hari lalu

Country Lead Google for Education di Indonesia Olivia Basrin (kiri) pada acara rilis laporan Future of Education yang diadakan di Jakarta, Senin, 22 Mei 2023. ANTARA/Sean Filo Muhamad
Bantu Transformasi Pembelajaran Digital, Google for Education Lakukan Ini

Country Lead Google for Education di Indonesia Olivia Basrin mengatakan pihaknya telah membantu Indonesia dalam upaya transformasi pendidikan.


Dukung Film Indonesia Mengglobal, Nadiem Siap Kucurkan Dana Indonesiana

14 hari lalu

Hilmar Farid, Reza Rahadian, dan Nadiem Makarim dalam peluncuran program pendanaan film Indonesia di sela-sela perhelatan Festival Film Cannes di Prancis. TEMPO/Budi Setyarso
Dukung Film Indonesia Mengglobal, Nadiem Siap Kucurkan Dana Indonesiana

Di hadapan pelaku industri perfilman berbagai negara, Nadiem mengumumkan komitmen pendanaan pemerintah Indonesia untuk film ko-produksi internasional.


Kemendikbud Gelar Sosialisasi Program Roots Kepada Dinas Pendidikan se-Indonesia, Apa Itu?

15 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 24 Januari 2023. Rapat tersebut membahas evaluasi program kerja dan anggaran tahun 2022, serta persiapan pelaksanaan program kerja tahun 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kemendikbud Gelar Sosialisasi Program Roots Kepada Dinas Pendidikan se-Indonesia, Apa Itu?

Kemendikbud kembali menyelenggarakan program Roots Indonesia Anti-Perundungan.


Menteri Nadiem Luncurkan Pendanaan Film

16 hari lalu

Hilmar Farid, Reza Rahadian, dan Nadiem Makarim dalam peluncuran program pendanaan film Indonesia di sela-sela perhelatan Festival Film Cannes di Prancis. TEMPO/Budi Setyarso
Menteri Nadiem Luncurkan Pendanaan Film

Nadiem Makarim akan memberikan Dana Indonesiana yang bisa digunakan para pembuat film untuk kegiatan riset dan pengembangan cerita.


Mendikbud Nadiem Yakinkan UNESCO Agar Indonesia Jadi Dewan Eksekutif Periode 2023-2027

16 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim dan para duta besar Negara Anggota UNESCO.Dokumentasi: Kemendikbud.
Mendikbud Nadiem Yakinkan UNESCO Agar Indonesia Jadi Dewan Eksekutif Periode 2023-2027

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim berharap agar Indonesia bisa menjadi anggota Dewan Eksekutif UNESCO.


Kemendikbud Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2023

31 hari lalu

Ilustrasi beasiswa. shutterstock.com
Kemendikbud Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2023

Beasiwa tersebut terdiri atas program beasiswa bergelar (degree) dan non-gelar (non-degree).


Hardiknas 2023, Nadiem: Kita Membuat Sejarah Baru dengan Merdeka Belajar

32 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 24 Januari 2023. Rapat tersebut membahas evaluasi program kerja dan anggaran tahun 2022, serta persiapan pelaksanaan program kerja tahun 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Hardiknas 2023, Nadiem: Kita Membuat Sejarah Baru dengan Merdeka Belajar

Mendikbudristek Nadiem berbicara tentang Merdeka Belajar dalam pidato Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023.