Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Google Umumkan Fitur AI di Gmail dan Aplikasi Workspace Lainnya

image-gnews
Google memperkenalkan gelombang lanjutan dari inovasi kecerdasan buatan (AI) generatif di seluruh area inti bisnisnya pada Rabu, 15 Maret 2023. (Google)
Google memperkenalkan gelombang lanjutan dari inovasi kecerdasan buatan (AI) generatif di seluruh area inti bisnisnya pada Rabu, 15 Maret 2023. (Google)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Google menawarkan cara menghasilkan teks dan gambar menggunakan pembelajaran mesin dalam produk Workspace miliknya. Google tampaknya tengah berusaha mengejar ketinggalan dari pesaing, Microsoft, dalam perlombaan teknologi kecerdasan buatan atau AI baru saat ini.

Rangkaian fitur AI generatif yang diumumkan Google akan datang pada aplikasi Workspace-nya, termasuk Google Docs, Gmail, Sheets, dan Slides. Perusahaan menyebutkan, fitur-fiturnya termasuk cara baru untuk menghasilkan, meringkas, dan bertukar pikiran teks dengan AI di Google Docs, seperti yang dilakukan orang-orang dengan ChatGPT dari OpenAI.  

Ada juga opsi untuk menghasilkan email lengkap di Gmail berdasarkan poin-poin singkat pengguna, dan kemampuan untuk menghasilkan Citra AI, audio, dan video untuk mengilustrasikan presentasi dalam Slide. Opsi ini mirip dengan fitur di Microsoft Designer yang didukung DALL-E OpenAI, ataupun Canva dukungan Stable Diffusion.

Sejak kedatangan ChatGPT tahun lalu dan Microsoft meluncurkan Bing yang mendukung chatbot pada Februari lalu, Google sebagai raksasa pencarian telah berpacu untuk membuat tersedia fitur AI yang serupa. Dikabarkan, Google mengumumkan "kode merah" pada Desember, dengan manajemen senior memberi tahu staf untuk menambahkan alat AI ke semua produk penggunanya, yang digunakan oleh miliaran orang, dengan tenggat hitungan bulan.

Pada Kamis lalu, Google mengumumkan akan mengizinkan sekelompok penguji yang sudah diseleksi untuk mengakses alat tulis AI di Dokumen dan Gmail, dan menjanjikan pembaruan tentang cara penggunaannya. Langkah yang ditempuh ini mirip dengan cara meluncurkan ketersediaan untuk saingan ChatGPT-nya, Bard, yang sekarang dapat diakses oleh setidaknya beberapa anggota masyarakat umum yang bergabung dalam daftar tunggu.

Belum ada pengumuman untuk uji yang lebih luas tapi, minimal, Google sudah mengeluarkan daftar lengkap fitur bertenaga AI yang akan hadir di aplikasi Workspace di masa mendatang. Berikut isi daftar itu,

- Buat draf, balas, rangkum, dan prioritaskan di Gmail-Pikirkan, koreksi, tulis, dan tulis ulang di Dokumen

- Wujudkan visi kreatif dengan gambar, audio, dan video yang dihasilkan secara otomatis di Slide

- Beralih dari data mentah ke insight dan analisis melalui perlengkapan otomatis, pembuatan formula, dan kategorisasi kontekstual di Spreadsheet

- Buat latar belakang baru dan rekam catatan di Meet

- Aktifkan alur kerja untuk menyelesaikan berbagai hal di Obrolan

Demo dari Google 

Google sudah memperlihatkan video demonya. Misalnya pada Gmail, ketik "Bantu saya menulis" ditampilkan kepada pengguna, lalu memasukkan permintaan: "Postingan pekerjaan untuk perwakilan penjualan regional". Sistem AI kemudian menyelesaikan spesifikasi pekerjaan untuk mereka dalam hitungan detik, membiarkan pengguna mengedit dan menyempurnakan teks.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Google memperluas fungsi-fungsi potensial ini. Di Workspace, misalnya, cukup ketik topik undangan yang ingin dibuat, dan draf akan langsung dibuatkan untuk Anda. "Dengan mitra Al kolaboratif Anda, Anda dapat terus menyempurnakan dan mengedit, mendapatkan lebih banyak saran sesuai kebutuhan.”

Fitur serupa akan memungkinkan pengguna menulis ulang teks atau mengembangkannya menggunakan alat AI. Jadi, kata Google, pengguna mungkin menuliskan beberapa poin tentang rapat kerja. Google Docs kemudian dapat memperluas ini menjadi ringkasan yang lebih halus, dengan pengguna dapat secara manual menentukan nada tulisan. 

Dalam demo video, Google juga menunjukkan AI digunakan untuk menulis pesan pemasaran yang dipersonalisasi untuk klien, mengubah poin-poin menjadi email lengkap, dan meringkas konten rantai email yang panjang di Gmail. 

Perlu dicatat bahwa Microsoft dikabarkan akan membangun fitur serupa ke dalam rangkaian aplikasi Office-nya, termasuk Word, Teams, dan Outlook. Microsoft telah dikenal meresahkan Google tahun ini dengan peluncuran Bing baru.

CEO Microsoft Satya Nadella menggambarkan pencarian dengan bantuan AI sebagai paradigma baru yang dapat menggeser Google dari singgasananya. Namun sepertinya kedua perusahaan juga akan bersaing di dunia perangkat lunak produktivitas. Microsoft telah menjadwalkan sebuah acara di mana ia akan merinci rencananya untuk "masa depan bekerja dengan AI" pada 16 Maret lalu.

Kelemahan AI

Namun, terburu-buru meluncurkan produk AI juga memiliki bahaya. Program pembuat teks AI terkenal tidak dapat diandalkan, seringkali informasinya palsu namun menyajikannya dengan sangat percaya diri. Mereka juga cenderung memperlihatkan bias rasial dan gender yang ada dalam data pelatihan mereka.

Saat Google mengintegrasikan teknologi ini ke dalam perangkat lunak perusahaannya, kegagalan ini dapat menyebabkan masalah besar. Misalnya, bagaimana jika ringkasan AI Google tentang rapat salah mengambil kutipan atau ide.  Atau, jika email pemasaran buatan AI menemukan klien atau produk baru?

Dalam siaran persnya, Google menawarkan jawaban standar: "Terkadang Al membuat kesalahan, terkadang menyenangkan Anda dengan sesuatu yang tidak biasa, dan seringkali, membutuhkan panduan." 

THE VERGE

Pilihan Editor: 9 Pembaruan Software Kamera Samsung Galaxy S23 yang Telah Hadir di Korea



Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Manfaat Mendapatkan Centang Biru Gmail

4 jam lalu

M Gmail. antaranews.com
5 Manfaat Mendapatkan Centang Biru Gmail

Centang biru Gmail bertujuan untuk menunjukkan bahwa akun pengguna telah diverifikasi.


Google Memilih Baklava untuk Nama Android 16

1 hari lalu

Logo Android. pinterest.com
Google Memilih Baklava untuk Nama Android 16

Google akan memperkenalkan pembaruan Android 16


Meta Umumkan Model AI Baru Movie Gen Bisa Menghasilkan Video dan Audio

1 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta Umumkan Model AI Baru Movie Gen Bisa Menghasilkan Video dan Audio

Meta mengklaim Movie Gen dapat menyaingi tools dari perusahaan startup terkemuka seperti OpenAI dan ElevenLabs. Apa hebatnya?


Evaluasi Lanskap AI di Indonesia, Ini 3 Temuan dan 3 Rekomendasi dari UNESCO

1 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Evaluasi Lanskap AI di Indonesia, Ini 3 Temuan dan 3 Rekomendasi dari UNESCO

UNESCO antara lain menemukan pendanaan penelitian bidang AI di Indonesia yang rendah dan merekomendasikan antara lain bikin regulasi dulu.


Microsoft Tambahkan 5 Fitur Baru Berbasis AI ke Windows 11, Ada Click to Do

2 hari lalu

Fitur Click To Do, salah satu inovasi terbaru dari Microsoft untuk mempermudah alur kerja dengan menampilkan saran di atas teks atau gambar. Cr: Microsoft
Microsoft Tambahkan 5 Fitur Baru Berbasis AI ke Windows 11, Ada Click to Do

Microsoft mengumumkan sederet inovasi fitur baru berbasis AI yang akan diintegrasikan ke dalam Windows 11 dan Copilot+ PC.


Dosen Itera Kembangkan Teleskop Robotik Berbasis AI untuk Identifikasi Hilal

3 hari lalu

Tim menggunakan teleskop robotik saat pengamatan hilal Ramadan 1443H, 1 April 2022. Dok.Itera
Dosen Itera Kembangkan Teleskop Robotik Berbasis AI untuk Identifikasi Hilal

Profesor riset astronomi dan astrofisika dari BRIN mengatakan teleskop robotik berbasis AI ini masih harus terus belajar dan melewati diskusi panjang.


Microsoft Perluas Kemampuan Asisten AI Copilot dengan Fitur-fitur Baru

4 hari lalu

Logo Copilot. (Microsoft)
Microsoft Perluas Kemampuan Asisten AI Copilot dengan Fitur-fitur Baru

itur-fitur terbaru ini bertujuan untuk membuat Copilot lebih cerdas, lebih personal, dan lebih mudah diakses bagi pengguna.


Dapat Pendanaan Google, EduFarmers akan Perkuat Koperasi, dan Chatbot AI untuk Petani

4 hari lalu

(Dari kiri) President and Chief Investment Officer of Alphabet and Google, Ruth Porat, Secretary General of ASEAN, Kao Kim Hourn, dan Direktur Eksekutif ASEAN Foundation, Piti Srisangnam dalam forum AI Oppoturnity Southeast Asia di The ASEAN Secretariat, Jakarta Selatan, Rabu, 2 Oktober 2024. TEMPO/Defara
Dapat Pendanaan Google, EduFarmers akan Perkuat Koperasi, dan Chatbot AI untuk Petani

Edu Farmers mendapat pendanaan US$ 2 juta dari Google. Programnya mulai dari penanganan stunting hingga Chatbot AI untuk petani.


Google.org Beri Pendanaan Rp 106 Miliar, Termasuk untuk Edukasi Petani dengan Informasi Bertenaga AI

4 hari lalu

Sebuah tanda digambarkan di luar kantor Google dekat kantor pusat perusahaan di Mountain View, California, AS, 8 Mei 2019. REUTERS/Paresh Dave
Google.org Beri Pendanaan Rp 106 Miliar, Termasuk untuk Edukasi Petani dengan Informasi Bertenaga AI

Google.org memberikan pendanaan US$ 7 juta atau setara Rp 106 miliar kepada dua organisasi untuk mendukung pemanfaatan ekonomi dengan AI.


Rusia Klaim Masuk Negara Terdepan dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan

5 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatna. towardscience.com
Rusia Klaim Masuk Negara Terdepan dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan

Perdana Menteri Mikhail Mishustin mengklaim Rusia masuk negara-negara terdepan dalam mengembangkan kecerdasan buatan.