Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peduli Krisis Iklim, 2 Organisasi Indonesia Raih APAC Sustainability Seed Fund

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Dua organisasi dari Indonesia, Alam Sehat Lestari (ASRI) dan Yayasan Solar Chapter Indonesia (Solar Chapter) berhasil menerima pendanaan dari APAC Sustainability Seed Fund. (Google)
Dua organisasi dari Indonesia, Alam Sehat Lestari (ASRI) dan Yayasan Solar Chapter Indonesia (Solar Chapter) berhasil menerima pendanaan dari APAC Sustainability Seed Fund. (Google)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua organisasi dari Indonesia, Alam Sehat Lestari (ASRI) dan Yayasan Solar Chapter Indonesia (Solar Chapter) berhasil menerima pendanaan dari APAC Sustainability Seed Fund. Keduanya terpilih dari total 13 organisasi yang menerima pendanaan dari program ini.

ASRI telah mendukung solusi yang dirancang oleh masyarakat untuk melestarikan 108.000 hektare hutan hujan yang kritis di Borneo, Indonesia. ASRI akan mengembangkan platform Rainforest Exchange (RX) untuk memberikan informasi yang lebih akurat dan mudah diakses terkait hutan dan emisi karbon (carbon loss) yang sangat penting dalam upaya memerangi deforestasi.

Solar Chapter adalah organisasi nirlaba dengan fokus memajukan pembangunan berkelanjutan di daerah pedesaan Indonesia yang rentan terhadap bencana iklim. Saat ini, Solar Chapter sedang mengembangkan WaterIQ, sebuah platform IoT dan cloud computing yang dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pemantauan sistem pompa air tenaga surya di Nusa Tenggara Timur.

Didukung oleh hibah Google.org sebesar US$ 3 juta, Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) akan membantu 13 inovator keberlanjutan lokal di seluruh wilayah yang membantu komunitas yang rentan dan kurang terlayani di wilayah tersebut. Asian Development Bank juga hadir untuk mendukung dana ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Krisis iklim yang kita hadapi saat ini menuntut tindakan segera dan solusi inovatif untuk membantu masyarakat lokal beradaptasi dan memitigasi risiko,” kata Naina Batra, CEO AVPN, dalam keterangannya, Senin, 3 April 2023. “Dengan berkolaborasi dengan pembuat perubahan lokal ini, kita dapat mendorong perubahan yang berdampak dan membawa Asia ke garis terdepan aksi iklim.”

Kawasan Asia-Pasifik, khususnya negara dataran rendah dan kepulauan kecil, sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim, baik itu gelombang panas, naiknya permukaan air laut, atau hilangnya keanekaragaman hayati. Ini juga merupakan rumah bagi sejumlah besar organisasi lokal yang bekerja keras untuk mengembangkan solusi bagi praktik keberlanjutan dan memerangi dampak perubahan iklim. Itulah mengapa Asian Venture Philanthropy Network (AVPN), jaringan investor sosial terbesar di dunia di Asia-Pasifik, mendirikan APAC Sustainability Seed Fund.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

1 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

2 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

2 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

7 hari lalu

Anomali suhu udara permukaan untuk Maret 2024. Copernicus Climate Change Service/ECMWF
Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

13 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.


Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

16 hari lalu

Ilustrasi hujan. REUTERS
Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.


Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

19 hari lalu

Billy Joe Armstrong dari Green Day tampil membawakan lagu
Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

Grup musik punk Green Day akan tampil dalam konser iklim global yang didukung oleh PBB di San Francisco


Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

25 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.


Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

31 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengecek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, Senin (18/3/2024), yang direncanakan menjadi lokasi upacara HUT Ke-79 RI pada 17 Agustus 2024. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.


13 Persen Resort Ski Dunia Diprediksi Gundul dari Salju Pada 2100

31 hari lalu

Australia dalam sepekan harus menyiapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona di resor ski. Foto: @thredboresort
13 Persen Resort Ski Dunia Diprediksi Gundul dari Salju Pada 2100

Studi hujan salju di masa depan mengungkap ladang ski dipaksa naik ke dataran lebih tinggi dan terpencil. Ekosistem pegunungan semakin terancam.